Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Selasa, 14 Agustus 2012

ini sebuah bahasa, yang tak mungkin bisa di baca dengan logika meskipun bisa aku tuliskan dengan kata kata

ini sebuah bahasa, alasan mengapa aku berhenti untuk mencari cinta. Bukan berarti apa – apa! Namun aku sangat takut, setelah cinta itu kutemukan, dan menjalin cinta dengan cintaku, ternyata aku mengesampingkan cintaku padaMu

ini bahasa qolbu, yang menjadi tak berlogika apabila di baca dengan bahasa logika. Ku beranikan diri ini langsung meminangmu nanti setelah waktunya, karena ku tak mau, aku mengenalmu lebih jauh sebelum aku halal selalu didekatmu. Bukan apa – apa!!! Tapi ku tak mau saja, Tuhan cemburu padamu.

Dua duniaku, Yang terlihat di mata, luasnya bukan main sejauh mata dan logika memandang, membuat segala keresahan jikalau tak pernah terpejam. lain duniaku, hanya sebatas dada ini, namun memberikan keluasan nikmat sejauh mata terpejam, selalu memejamkan untuk tak memandang dunia mata, indera, dan logika.

andaikan engkau merasakan nya, pula…mungkin engkau mau melepaskan segala harta yang kau punya untuk mendapatkannya. Duniaku satu ini, candu, candu, dan candu, bagaikan morfin yang membuat aku melayang jauh ke alam yang mungkin tak akan pernah kau gapai di dunia sejauh mata memandang, indera merasa, dan logika berdasar. Dunia yang begitu sempit, selebar dadamu, namun mampu memperluas ruang kematian, ruang rindumu.

Hanya ada aku dan Dia, meskipun terkadang seronok kehidupan mata menganggu kehidupanku, dan menggoda imanku untuk tidak terpejam.

Kau akan mengira aku gila, namun andai saja engkau ikut merasakannya, kau tak akan mengira ada dunia seperti ini.

kau pasti menganggap aku sesat, namun andai saja engkau tak bermain logika dan ikut mencoba, terkadang engkau akan berkata, “kemana aku selama ini???, ternyata yang kucari tak sejauh eropa, tak sejauh afrika, bahkan kutup utara.”

kau tak akan berhenti mencaciku, jika membaca tulisan ini, karena engkau pasti akan mengatakan, tak mungkin ada dunia lain, dan semuanya hanyalah ada jika bisa dilihat dengan mata, sementara dunia ini tak bisa kau indera.

Terkadang aku berpikir lebih gila, mengapa aku tak bisa berada di dunia ini lebih lama, dan harus membuka mata untuk berupaya???

Sesungguhnya, tak layak aku menuliskan, karena dunia mata, indera, dan logika ini tak akan mampu mendeteksi duniaku, dunia yang cukup luas menampung segala kenikmatan yakni ketenteraman dekat dengan Tuhan.

ku tuliskan ini, karena mungkin ku terlalu sombong dengan mataku, berani menuliskan hal yang tak pernah bisa di logika.

aku tak mau cintaku padaMu, terhapuskan karenanya.

 

Yogyakarta, 15 agustus 2012

 

Andy Eko Wibowo