Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Rabu, 11 Juni 2014

Anakku, Ada berbagai alasan mengapa kupilihkan nama ini. Nama yang kurasa sulit sekali menemukannya. Nama yang kurasa tidak hanya sekedar menggabungkan kata – kata indah dari tata nama kumpulan nama – nama indah, karena ku tentukan terlebih dahulu tujuanmu hidup, baru kupilihkan nama. Bagiku, inilah alasan mengapa engkau lahir didunia ini, meskipun mungkin Tuhan berkehendak lain.

Anakku, kuberikan nama ini agar engkau mampu menjadi penyembuh bagi orang orang yang sakit baik jasmani maupun rohani, siapapun orangnya, siapapun golongannya, siapapun pangkatnya, siapapun itu, tanpa membeda-bedakan. Ingatlah, bahwa nilai kemanusian lebih utama daripada agama, suku, jabatan, harta, maupun lainnya. Bagi bapakmu yang bodoh ini, memuliakan manusia menjadi manusia tanpa memandang agama, suku, jabatan, dan harta adalah yang utama. Ingatlah, bahwa manusia paling mulia di dunia ini membawa agama untuk mengajarkan kedamaian, mengajarkan persatuan, mengajarkan rahmatan lil alamin,  tidak mengajarkan perusakkan maupun peperangan. Anakku…jadilah penyembuh bagi orang yang sakit jasmani maupun rohani.

Anakku…. Bagian pertama dan terakhir dari nama ini adalah doa sekaligus sebagai pengingatmu, dan pengingat keluarga kita bahwa ada sebuah penyembuh hati yang manjur ketika hati ini sakit yakni sebuahdzikir, baik jahar maupun qolbu. Bahkan,  tidak hanya pada saat sakit, sesungguhnya setiap saat kita harus selalu mendengungkan asma Allah, karena dengan begitu, hidup kita selalu bersama dengan dirinya, dan taukah engkau bahwa di qolbu inilah jalan agar diri kita selalu tersambung padaNya ? hendaklah kau tanamkan dalam qolbumu itu, sebuah kata “Tiada Tuhan Selain Allah”, dan setelah itu, yakinlah bahwa Allah selalu bersama kita untuk selalu berbuat baik. Hendaklah dalam menjalani hidup ini engkau selalu berdzikir dengan niatan yang benar, dengan niatan yang benar – benar murni, “Yaa Allah, engkaulah yang aku tuju, dan hanya ridhomu yang aku harapkan, karuniakan cinta hanya kepada-Mu dan sebenar-benar mengenal-Mu”

Anakku…. Bagian nama kedua dan ketigamu itu bermakna ganda, makna sekaligus harapanku. Ayah berharap agar  engkau selalu menjadi permata hati mupun memiliki hati yang indah bagaikan permata. Engkau, anak kami yang dititipkan oleh Tuhan, sebagai hiasan hati kami, permata hati kami. Tapi,  taukah engkau anakku, apa hiasan hati yang paling indah dimata Allah? BagiNya, masih menurut ayahmu yang bodoh ini, hiasan hati paling indah dimata Allah adalah hati yang selalu dibanjiri dengan lantunan dzikir, dimana dzikir mampu menjadikan segala yang keras didunia ini menjadi lembut, menjadi cantik. Maka, kuberikan nama ini agar engkau menjadi bagian dari  dzikir ayah dan bundamu, agar kami  selalu ingat kepada Allah. Hendaklah engkau selalu berdzikir dalam gerakanmu, berdzikir dalam setiap langkahmu dan berdzikir dalam tingkah lakumu.

Bagaiamana cara berdzikir itu? Caranya adalah untuk selalu hidup menjadi permata bagi dunia ini, memberikan segala sinar keindahan berupa kebaikan – kebaikan dalam kelembutan selama masa hidup, bahkan kebaikan kebaikan itu akan terus berlanjut saat engkau telah tiada. Ingatlah kata – kata mutiara seseorang yang bagi ayah luar biasa ini :

1. Jangan membenci kepada ulama yang sejaman

2. Jangan menyalahkan kepada pengajaran orang lain

3. Jangan memeriksa murid orang lain

4. Jangan mengubah sikap walau disakiti orang

5. Harus menyayangi orang yang membenci kepadamu

(Syeikh Shohibulwafa Tajul'Arifin),

untaian mutiara ini akan menjadi bekal dirimu dalam mengarungi kehidupan sehingga menjadi permata di dunia ini..

Dengan mengucapkan bismillah, dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih pemurah, maka aku mantapkan engkau dengan nama

Assyifa Fairuzia Qolbi

Penawar hati sekaligus permata hati