Total Pengunjung Blog

Arsip Blog

Pengikut

Popular Posts

Sabtu, 26 September 2009

salam bunga sepasang….

seuntai bunga dalam dekapanku dan kupasangkan di hati kalian

terima kasih keluargaku….telah menunggu kekembalianku

hati merdu haru bahwa aku tidak di sana

tapi jiwa ini jelas ada dalam kerinduan

doakan saja…aku bisa kembali …

kembali bersama kalian

dengan kepakan garuda, hentakan satria, lecutan teratai, bijaksananya pendeta, dan berwibawanya naga…..berkobar….




hehe…..

ketika kita merasakan bahwa perbuatan yang kita lakukan itu salah

kita pasti tahu, dan Tuhanpun juga tahu

tapi Dia menunggu..

menunggu waktu yang tepat untuk membalasnya…

Tuhan Tahu , tapi menunggu…

Jahat…itulah aku,,,dan saat ini aku menunggu

menunggu pembalasan yang diberikan Tuhan.

Tuhan tahu, tapi menunggu….

menunggu rencana yang akan menghancurkan aku

Tuhan tahu, tapi menunggu….

Tapi aku tak takut….

karena rencana Tuhan itu baik…

baik untuk aku, yang telah mencoba berjalan dan mempertahankan jalan itu…

Tuhan tahu, tapi menunggu..

Yogyakarta, 23 Februari 09




Minggu…21 september 2008

Menjelang aku pergi…
Dari kekompakan kalian, sobat…….

SOBAT, Maafkan aku…
Telah usai waktuku, di tengah kebersamaan kalian
SOBAT, Maafkan diri ini
Harus lepas dari tali ikatan ini…
SOBAT, maafkan hati ini
Tak bisa temani kalian dalam perjalanan menuju ujung….

Taukah kau sobat,,,
Ku tak ingin meninggalkan kalian…
tak ingin berpisah dengan kebersamaan ini…
tak ingin meninggalkan bahagianya menderita bikin proposal, senangnya di bawah tekanan, nyamannya kesetresan, dan berakhir dengan kejuaaraan…
Sobat,,,, aku ingin,,
Ingin seperti kalian…
Seperti kalian lagi….
Tapi…
Taukah kau sobat….
Aku tak bisa,
Tak bisa lagi…
Menjadi bagian kalian…
Demi studi,,,demi tanggungan,…demi prestasi dalam duniaku,
aku tak bisa seperti kalian…

Malam kian larut, selarut kebimbangan ini. Bintang semakin redup, seredup kemauan yang terpatahkan…terbantahkan…dan tersakiti…
Malam kian larut,,,,waktu kian singkat….kian singkat menjadi bagianmu…
Sobat…seandainya dirimu mengerti…

demi bulan yang terlelap…
demi bintang yang senyap…
serta malam yang pekat….
Akan berganti pagi…dan saat itu, ku melihat nawang tersenyum…meruah senyumnya,,,manis geriknya…terkadang buat aku keki…nawang….sahabat pertama yang kusebut kali ini….
Pagi itu,,,,kilatan garuda memberikan sinar cerah…..namun…di bawah kursi,,kemurungan lucu tercipta….seandainya maya itu ada…maka kemurungan nan indah tercipta di dunia ini…berharap seperti dirinya lah semua orang murung….meskipun dengan langkahnya…karya tawanya memberikan hadir dalam barisan…
Sesaat kilatan tertepis oleh kecemerlangan alam,…kegirangan, ke

Tawamu…akan selalu ku ingat…
Ada nawang yang jika tersenyum ….buatku…ah,,taulah!!!
Ada maya, yang slalu keluh kesah,,,slalu murung…tapi itu jadi lucu…
Andit….
Incus…
Gilang,,…ojo ngansi keconangan pak edi maneh yo lang,,,!!!! dengan ide – ide cemerlangnya….tapi …sayang sekali, kemaren gara – gara sakit , presentasi hanya latar belakang doank…
Upick…wah tambah ngjreng wae…hehehe/….tambah naksir aku….
Iin….yang satu ne harus ku sebut apa ya!!!karismatik…hehe….dirimulah yang menjadikan segalanya menjadi dingin n tenteram…
Ocha….rekan LKTMQ…makasih ya sobat….hehehe…andake solo lho?alah….Cha…gimana ?jadi quercetin? Jadi benalu?animemu ? nambahkah koleksimu….
Mas adam…orang baru….tapi bisa nyatu dengan kita…aku bisa smangat setelah liat kmu mas….
Mbak tya….ungu., ngambekan, suka banget aku ngusilin dia…maaf ya mbak…tapi revisi lagi ya mbak….kapan ya???direvisi kan lagi
Mbak muti…1 kali liat dia cemberut,,,,sedih,,takut,, panic…jadi lucu….mbak….kamu adalah sumber inspirasiku….kapan ya mbak bisa nyayi kodomo lagi? Kapan ya mbak bisa liat dirimu cemberut lagi….mungkin pas ujian S3 pa ya?tapi kapan?
Mbak septi….setrika yang nyasar ke jepang…gimana ya mbak kabarmu..???dah lama aku g dimarahi…dah lama aku g tau kabarmu,..jadi inget…dirimu lah pelopor menuruni bukit di tawangmangu…tapi taukah kalian wahai sobat!!!dia adalah teladanku….
Untuk adeQ….untuk rekan satu teamku…untuk tempat curhatku,,,untuk pendengarku..dan untuk yang mendengarku,,,,de amel….

Banyak hal yang harus aku diskripsikan,,..banyak hal yang aku ingin katakan,…kamu adalah rekan yang hebat…kamu adalah rekan yang keren…tapi diluar itu semua, diluar konteks keprofesionalan,,..dirimu amat manja,.aku seneng ngeliat dirimu manja…aku seneng ngleliat kamu bertanya ‘trus piye maz?’ di apake? Tentunya dengan logat anak kecilmu…pastinya,,,,setelah itu,, aku kan slalu merindukan mu…tentunya setelah itu,,aku akan sulit mendengar kata – kata itu, meskipun aku tak jauh darimu,….tapi tentunya sulit untuk dengar hal itu lagi

Diluar konteks itu…CCRC adalah sumberQ,,ingin ku berprestasi disini…ingin ku menjadi bagian dari kalian…tapi sayang sekali…aku bukanlah bagian dari kalian….tapi terimakasih ya temen – temen…CCRC telah memberikan ku lebih…CCRC telah memberikanku kehangatan persahabatan , kehebatan motivasi prestasi, kekayaan ilmu, kekayaan profesionalisme. Kekayaan pribadi….
CCRC….telah ada dalam hatiku,,,dan akan ku ingat…bahwa aku pernah ada disana…mungkin,,,hanya dua proposal ini tinggalanku…sebagai wujud dari tanggung jawaban q, sebagai wujud aku juga milikmu., sebagai wujud bahwa aku bagianmu…sebagai wujud akan cintaq kepadamu….
Mungkin masih banyak ilmu yang belum aku ambil darimu…dan masih kurang yang harus aku persembahkan untukmu…tapi…inilah hasilku…dan mungkin akan aku gantikan persembahanku dengan prestasi yang lain, melalui jalurku,,,melalui hidupku,,melalui keahlianku,….
CCRC…….




Galangan kapal telah terbuat.....kini aku hanya memperhitungkan agar tak limbung ketika masuk ke dalam air...perlu suatu trial n error untuk itu....berapa Knot kecepatan kapalq untuk berlari melawan gulungan puting beliung bawah laut,akan sulit sekali lolos.

aku bukanlah superjenius lintang, yang mampu memperhitungkan bagaimana dia akan mengalahkan lulusan S3 sewaktu cerdas cermat, ataupun menaikan mayat berberat ratusan ton yang telah binasa tertelan lumpur. Ataupun bukan si spektakuler pencipta tetralogi sehingga mampu memberikan si ikal si orang pelosok nan jauh disana yang lebih pelosok daripada rumahku mampu dengan tenang mengatakan ...' i can speak bla...bla.....bla,,,,,'. se modern itukah semangat mereka sehingga mampu menciptakan sebuah pikir superjenius, super indah!!!!hingga sorbone mampu terlewati,,,hingga prancis mampu terjelajahi,,,edensor!!!!

semangatq kandas!!!!entah kemana!grafik ku turun, entah dimana mimpi - mimpi itu. tak pernah aku pegang lagi. dunia antah berantah kini memanggilku, tanpa tujuan jelas, seperti rumit sekali. tak ada rencana untuk hidupku hari ini, esok, minggu depan, bulan depan, ataupun taun depan.

Sahabatku....

tak pernahkah terpikirkan kenapa aku kembali muncul di dunia tulisan ini. padahal telah sekian semester ku tak menulis. entah...saat aku hilang dari karya ketik, aku limbung bagaikan perahu kertas terkena tetesan hujan, karam tenggelam, tanpa iman, cinta, hati, ilmu, dan mimpi. hidup bagaikan robot, memenuhi rutinitas. menganggukan ya dan menggelengkan tidak dengan suatu tawaran. tapi suamanya kulakukan tanpa roh. tanpa pikir di dalam otak ini. Bahasaq...SahabatQ!!!HILANG!!! Tatkala aku tau itu, aku telah terjejali dengan kemunduran berpuluh - puluh mil. Seabdainya ini hanya dunia novel, maka novel ini tidak akan mudah terjual, karena penulisnya tidak hidup. karena tokohnya tidak mampu muncul dalam permukaan. Seandainya ini dunia nyata, Maka kalian hanya akan melihat bahwa aku seorang yang punya penyakit gila, opsesif, dan tak mampu mengambil pelajaran dari semua hidup ini. bahkan terkesan lebay.

''jalani, dan dengarkan nurani, ingat Allah'' majelis taklim berkata seperti itu.Aku percaya bahwa nurani dalam hatiku masih ada, dan Allah jelas Maha Kekal. tapi...Masih adakah jalan ? masih adakah pendengaran?masih adakah ingatan?

kedadang kupat rembakno jiwo

kepati - pati raduwe ketulungan

lagi pait war Eso, pecah tumangkas endas...

ngoyoworo podo kadonyan




si pecundang ini takut dengan dirinya sendiri…..si pecundang ini telah sombong…

wahai sahabat,…..maafkan aku,
maafkan aku yang selama ini telah besar kepala….
maafkan aku yang selama ini selalu membusungkan dada…
maafkan aku….

wahai sahabat…aku baru menyadari hari ini….ternyata aku telah sombong…
aku telah lupa akan diriku, akan kulitku,,aku takut dengan diriku senderi…
saat ini,,,,aku merasa diriku kecil….telah ingkar kepada nikmat Nya,,,,,saat ini diriku sombong…..
bahkan aku takut terhadap diriku sendiri!!!bahkan aku takut terhadap diriku sendiri!!!aku tak punya kemampuan,.,,,,hanya keberuntungan yang selalu menemaniku…tapi…kemaren aku somong…tapi kemaren aku congkak…tapi kemarin aku lupa akan Tuhamnku…tapi kemaren..aku lupa akan di dekatku….

hari ini aku takut….hari ini aku takut.,….takut akan kekalahan….yang selama ini jauh dariku…takut akan tanggung jawab,.,,yang selama ini enggan mendekatiku…takut akan kegagalan, yang selama ini melupakanku…
aku benar - benar takut.,…si pecundang ini benar - benar pengecut…..

sahabat….isakah engkau memvbantuku.l..
membantuku untuk mengobati ketakutan hati ini…
wahai sobat,,,,aku mohon….bantu aku….bantu aku dengan memaafkan segala kecongkaanku…dengan segala lidahku,,,dengan segala yang telah aku perbuat kepadamu…selama ini….yang tentunya menyinggungmu….

sahabat….bisakah engkau membuatkan penawar hati ini…
dengan membantuku…membantu ku menghilangkan rasa takut ini…..

Ya Allah,,,,
hari ini, benar - benar aku takut ……….aku takut akan murkamu…karena nikmat yang tak pernah aku syukuri….,
Ya Allah…
ampunilah aku.,,,,hari aku takut…benar - benar takut…akan kegagalan…

pecundang ini ingin memperbaiki diri..
maafkan aku sahabat….
maafkan aku …….

Yogyakarta, 11 mei 2008

pecundang ……..




know!!!!
I know !!!
yang kamu rasakan!!!yang kamu tangisi dahulu!!!
teralami …
bila saat ini qta jauh….ku akan mengerti, betapa tangismu akan kerinduan seorang pemimpin!!!!
jasmaninya ada namun mati!!!!!
oh…maafkan aku kemarin, lusa!!!maafkan aku!!!jauh bisikanku…aku butuh dirimu, tu hadapi semua ini, namun itu tidak mungkin terjadi!!!dirimu ada di kejauhan!!!!
ku akan pahami keadaan ini, dengan apa yang terjadi!!!pastikan saja bahwa aku kini dapat menghargai air matamu!!!
sekarang!!!
aku tahu
aku tahu akan derita yang ada pada mu selama ini….


binatang malam masih melewati gang sempit kosmu….hanya untuk melihat bagaimana dirimu….
walaupun tak lebih hanya sebagai binatang malam, namun ia tetap bersyukur…akan karunia yang diberikan Allah…karena dengan ujud seperti itu,,,,ia mampu melihatmu,,mendengarmu,,serta menjagamu kapan saja…dimana saja…
taukah engkau???keelokanmu membuat binatang malam itu hidup dengan nyaman…hidup penuh dengan optimisme hidup…
walaupun binatang malam tak disampingmu
walaupun binatang malam tak di hatimu
walaupun binatang malam tak di pikirmu
walaupun binatang malam tak di katamu
binatang malam itu tetap melewati gang kos.,…sembari berharap dirimu mendengar kriknya,,,mendengar nyanyian akan betapa berharap dirinya mendapatkan mimpi bersama dirimu

ukm…15 september 2007




ketika ia datang menghampiriku…….sosoknya membuat diri ini terbakar, membuat diri ini mulai bangkit dari jatuh…sosok yang membuat diriku mampu untuk terseyum,melihat,mendengar,dan ucapkan syukur kepada Pencipta…

ketika ia berada di dekatku…aku merasa kuat, tegar, semangat, dan yakin mampu menggapai mimpi - mimpi itu… sosoknya merupakan sahabat, kakak, adik, serta orang yang special untukku…berharap akan terus terjadi….

ketika ia berjalan bersamaku…tidak didepan, tidak di belakang, melainkan di sampingku…membimbingku menuju jalanku…jalan yang telah lama ku tinggalkan…jalan yang memang aku cari selama ini….
ketika ia berbicara…entah!!!bagaikan aku terhipnotis oleh kata - katanya….terhipnotis oleh nada - nadanya,,,,serta terhipnotis oleh bahasa bijaknya…sungguh karismatik dirinya….
decak kagum menghampiriku…

sungguh karismatik dirinya…tajam tatapannya…serta sempurna bahasanya….
makasih ya…kakak!!!untuk semua kebaikanmu!!!

UKM, 4 september 2007




Bunda…andy dah
mulai kuliah lagi!!!kuliah dengan semangat baru tentunya!!!! Tapi bunda ???saat
ne aku bingung…saat ne bener – bener bingung..

harus gimana???

Kini aku temukan
tempat tidurku….tempat untuk melupakan semua sakit itu…

Dah 1 bulan aku
tidur di sini,,,di rumah baru ini…

Aku temukan
keluarga disini,,,,aku temukan kebahagian disini,,,aku temukan
semuanya…..tapi bunda…aku tetap masih bingung!!!

Taukah engkau
bunda…saat engkau berikan pilihan itu,,,aku sulit menerimanya!!!

Bunda…maafkan
anakmu ne,….yang g bisa menerima tawaran itu,,,,sepertinya aku harus
disini….di tempat baruku….di tempat di mana teman – teman begitu
membutuhkanku…di tempat di mana aku bisa melupakan sakit dan kesedihan…

Tapi bunda…aku
masih takut,,,,bimbang, dan ragu!!!apakah aku masih bisa berprestasi di tempat
baruku ini…apakah aku masih akan sehat – sehat di tempat ini….

Makasih ya
bunda…dah berikan tawaran itu..tapi aku lebih suka seperti ini…di rumah
ketigaku….akan ku jalani ini….akan aku buktikan bahwa aku mampu
berprestasi….di manapun tempat aku tinggal!!!! Percayalah pada anakmu
ini….dan doakan anakmu ne agar bisa lebih dekat dengan TuhanNya.

InsyaAllah andy
akan berjuang

Demi kehidupan
surga

Demi RidhoNya

Demi mu Bunda

Akan ku raih
prestasi itu…

Akan ku raih
kebanggaan itu..

kekasih hati..kekasih
yang akan menjadi menantumu….semoga akan cepat datang!!!

Doakan puteramu
ne ya bunda serta maafkanlah segala kesalahannya.

Salam sayang dari
puteramu, andy

Yogyakarta, 1
september 2007




brengsek…………………
semuanya brengsek….semua yang ada dalam diriku brengsek…]
tak ada yang bisa membuatku nyaman…tak ada yang bisa membuatku menikmati kehidupan hari ini…brengsek,,,..brengsek…..

aku muak dengan hari - hari seperti ini….aku muak,….
dimanakah hari - hari yang penuh dengan senyum,…..bahkan kini aku muak melihat senyumku….aku muakkkkkk.,,,,,…………………

masih lewati hari,,, tapi entah di mana hati, dimana nurani, dan dimana kebenaran dalam lubuk ini….aku insan yang brengsek…

BRENGSEK>>>>>>>>>>aku benci dengan semua yang ngebuat aku seperti ini!!!!kembalikan diriku yang dulu, kembalikan tangisku yang dulu, kembalikan rasa takutku yang dulu, kembalikan hatiku, kembalikan…..setan!!!!!!!!!!!!

Brengsek>>>>>>>>>>bengis aku untuk yang satu ini…………………………..

mungkin jogja tak seindah dulu…..dengan keramaiannya…dengan cintaNya……..dengan cintanya,,,,,,,




sahabat…ingatkah engkau pada kata cinta…

ya…cinta yang membuat kita merasa eksis dalam dunia ini…

sahabat…pernahkah engkau merasakannya…

merasakan hidup…merasakan kita ini hidup karena mencintai seseorang…

saat kita bahagia…dia adalah orang yang pertama kali merasakan kebahagian kita…

saat kita hilang motivasi…ia adalah orang yang mengobarkannya

saat kita lupa akan suatu hal…ia selalu mengingatkan kita

saat kita mengharapkan sosok pendamping, seakan – akan ia malaikat yang selalu ada untuk kita

saat kita membutuhkan pertimbangan, ia muncul sebagai sosok paling bijaksana menurut kita

saat kita merana dan merasakan kesendirian, dialah sosok penolong yang membuat diri ini tidak sendiri

begitu pula sebaliknya, ia sangat butuh kita, ia sangat menginginkan kita disampingnya, ia sangat menginginkan kita mendampingi segala rutinitasnya…

betapa bahagianya sahabat…sungguh…mungkin jika engkau merasakannya…engkaulah orang yang paling beruntung didunia ini…

selalu ada yang membangunkan kita diwaktu sepertiga malam…selalu ada yang mengingatkan kita sudah waktunya sholat…selalu ada yang mengingatkan kita untuk makan…selalu ada yang mengingatkan kita akan berbuat kebaikan…selalu ada hal yang begitu berat…apabila dengan semangatnya akan terasa ringan….

wahai sahabat…baik engkau laki – laki atau wanita, pernahkah kalian merasakannya????

wahai sahabat…sungguh indah bukan dunia ini….

kita tak akan bisa melepaskannya …karena kita tiada bisa hidup tanpanya….

kita tak akan bisa melupakannya…karena kita telah terpatri padanya..

kita tak akan bisa jauh darinya…karena kita telah terikat padanya…

tapi…

namun…

akan tetapi…

tanpa disadari…

Sahabat….aku,aku, dan aku….

teriring kata bahwa aku mencintai seseorang …

teriring kata bahwa aku sayang seseorang …

tidak semua jalan itu mulus…tidak semua kehidupan itu sesuai harapan…dan tidak semua cerita diatas itu selalu muncul….

sahabat…

saat merasakan bahwa aku sangat mencintainya…saat merasakan bahwa aku sangat menyanyanginya….saat yakin tidak akan kehilangannya…suatu masalah muncul…kenyataan yang amat menyakitkan tercipta…keindahan yang kita lalui bersamanya sewaktu bersanding bagaikan mimpi – mimpi belaka…

saat sadar bahwa ia tidak lagi menjadi ia dalam lusa, hati remuk redam terpuruk oleh gondam…

saat sadar bahwa ia tidak lagi mengingatkan akan bahasa bersanding, rintihan hati amatlah perih pedih menyayat hati…

saat sadar bahwa bukan ia “ yang dulu “ yang dihadapi , kucuran air mata mengalir deras tiada henti melewati pintu hati….

saat kerinduan ini terhujung dalam ubun – ubun, sungguh…sakitnya melaknat otak ini…menghempaskan aku kedasar jurang…menghenyakkan jasmani hingga tak berdaya, tiada tenaga…

saat hilang sosoknya bersama perhatian -perhatian yang diberikan, sungguh…hati tercabik – cabik merlaknat seluruh dunia

saat kenangan kembali menaiki dasar ruh, sungguh…sakitnya tiada mampu tertahan…tiada lagi motivasi untuk hidup, tiada lagi kobaran api untuk menghangatkan hati…dan rasa – rasanya kering… sendiri…

saat saat mengingat keindahan yang dulu kita lalui…oh….sungguh…itu hanya bagaikan golok kenangan yang meleburkan dada ini…sakitnya bukan main…

saat merasakan hal ini…begitu bodoh merana…motivasi hidup tiada lagi, melangkah maju tiada keinginan, tiada ingin menerima kenyataan, belajar tiada niat, dikeramaian bagaikan hidup bersandingkan nisan, mulut tiada berani membuang bahasa, dan harapan semakin membumbung tinggi untuk kembali seperti dulu, tapi itu hanyalah mimpi – mimpi berlaka….dan seakan – akan dunia memperolok kita…mencaci maki akan kehidupan kita…

wahai sahabat…aku tidak ingin mengatakan bahwa ini terasa berat…namun tiada berkatapun hidup ini sungguh berat…ingin rasanya aku tiada jasad…ingin rasanya aku tiada ruh….

wahai sahabat…pernahkah kau rasakan seperti apa yang aku rasakan….

merana….sungguh merana….itik kehilangan induknya tidak merana seperti ini…ia masih bisa berkwek – kwek memanggil induk….

sungguh merana…aku tiada bisa seperti itu…berkwek – kwek memanggil siapa diriku ini…sungguh….aku ingin dikasihani….saat itu….

wahai sahabat…ternyata aku saat ini…aku saat itu…telah bodoh….

wahai sahabat…ternyata aku saat ini…aku saat itu…telah dungu…

taukah engkau sahabat…

saat aku menyukainya…aku menghapus suka terhadap Sang Kholik

saat aku menyanginya aku menghilangkan sayang terhadap Tuhanku

, saat aku mencintainya…, aku mengambil cinta Sang Maha Pencinta

, cinta terhadap Tuhanku,Allah Swt…

saat aku dekat dengan dirinya,tanpa sadar aku menjauh dariPemeliharaku,saat aku memimilikinya, aku melepaskan Pengasuhku….

saat – saat itu, saat - saat aku mencintainya…terhapuslah cintaku padaMu

walaupun tanpa sadar…walaupun saat itu aku masih menyembahMu, walaupun saat itu aku masih ingat Engkau…tapi tetap saja…cintaku padanya, menghilangkan cintaku padaMu….

wahai sahabat…mungkinkah aku masih bisa mencari cinta kepada Tuhanku?

wahai sahabat…kini…saat ini….aku minta nasihatmu???

aku telah mendekatkan diriku dengan kebahagian….tapi aku melupakan Si Pemberi Kebahagian….

aku telah mencintai dunia ini dengan sepenuh hati….tapi tanpa disadari aku menjauh dari Si Pemberi Hati…

aku telah menjadikan keindahan dunia ini…tapi tanpa disadari aku merusak sebagian keindahan cinta Pencipta kepadaku…

wahai sahabat…bagaimanakah sebenarnya jalan hidup ini?

Rasa – rasanya…karena Seribu karena, Tuhan…

Karena…

karena seribu karena…

saat aku mencintai seseorang, sangatlah sakit kehilangannya…

saat aku merindukan seseorang, sangatlah sakit tanpa menemukan seperti dulu

wahai sahabat, benarkah???

karena seribu karena…

dengan mencintai Allah…aku tiada akan sakit…semakin aku mencintainya,,,semakin dekat ia denganku…dan rasa-rasanya aku tidak akan patah hati…

semakin aku merindukannya…semakin aku menyelami kesejukan nurani,sungguh nikmat yang tiada aku pernah rasakan….selalu bertambah…bertambah tanpa ambang batas….

semakin aku memberikan cinta ini…semakin Allah mencintaiku…semakin merasakan bahwa ia mencintaiku…

Rasa – rasanya…dendang perjaka, kepada Tuhannya…

wahai Tuhanku…tuhan yang mencintaiku…

perawan sungguh memikat diriku, maka tegarkanlah imanku terhadap apa yang memikat hatiku…

wahai tuhanku…tuhan yang mencintaiku…

keindahan dunia ini membutakan diriku, maka jadikanlah surgamu untuk membukakan mataku….

wahai tuhanku…tuhan yang mencintaiku…

kenikmatan ini mengeraskan hatiku…maka lunakanlah hati ini dengan sedikit ingatan ayat – ayatmu…

wahai tuhanku…tuhan yang mencintaiku…

perjaka ini sungguh berat…ubun – ubun seakan pecah, kaki enggan melangkah, hati tiada arah, dan mata tiada melihat….alihkanlah perjaka ini…kedalam pandangan surgamu,….

wahai sahabat…nasehatilah diriku ini…begitu hina dan dungu caci maki dunia ini…

wahai sahabat…kuatkanlah diriku ini…begitu na as dan menggenaskan semakin dewasa diri ini…

wahai sahabat….

Yogyakarta, 21februari 2007

dendang itu masih selalu berdendang….

dentum itu masih selalu berdentum…

detak itu masih selalu berdetak…

selalu…dalam keimanan

selalu…dalam nafsu

selalu…dalam bolak – baliknya hati…




Hatiku keras….

yach…ternyata selama ini hatiku sudah mengeras…entah mulai mana tiada tahu….tapi yang disesali, kenapa baru kali ini aku sadari, brengsek bukan!!!

sungguh Allah maha agung, Allah yang membolak – balikan hatiku…entah saat kapan aku mengeras…

entah…entah…entah…aku yang telah terliputi nafsu, aku yang telah terselimuti pikiran kelam dan aku yang telah terhempas jatuh kedalam tempat, jauh dari ketenteraman…

ya Allah…aku ingin merasakan nada – nada anugerahMu…

ya Allah…aku ingin meraba kehangatan sentuhanMu…ya…sentuhanMu seperti waktu – waktu dulu…

entah…entah…entah…aku bukan seperti dulu, aku bukan seperti waktu suci, aku berbeda…entah!!! Harus mulai dari mana aku berjalan, agar mampu merasakan rasa yang telah lama hilang,,,,terus terang!aku tak tahu…

dengan hati yang membatu ini, dengan hati yang mengeras ini, apakah aku masih mampu merasakan kelembutan mulusnya jalan bahasa suciMu…

aku terus berpikir…aku terus merenung…sekilas tanpak tetesan – tetesan air hujan dari genting mengucur deras, kemudian mengalir hilang entah menuju mana. Mungkinkah?mungkinkah aku harus ikuti alur hidup ini, ikuti aliran air dunia hingga tiada tahu pasti kemana aku berhenti…hingga tiada tahu pasti kemana aku akan mengalir menuju khasanah hidup…cermati tetes – tetes air yang bergabung mengalir ketujuan tak pasti…ah…brengsek….tidak…aku tidak mau menjadi air seperti itu…bodoh namanya….

aku tahu teorinya, aku tahu dasarnya, ar- Ra’ad ayat sebelas “sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah nasibnya”..mungkin inilah sempurnanya…mungkin inilah jalannya…kitapQ telah menunjukan…namun jujur, waktu ini, saat ini, dan detik ini, entah setan mana yang merasuk hingga hatiku keras…tiada kekuatan untuk berusaha mengubah keadaan ini, entah setan mana yang menusuk relung imanku hingga kelembutan hatiku hilang, tiada indra perasa untuk merasakan sakitnya keadaan buruk ini…

mungkin hanya waktu yang harus mengatakan jawabannya…

mungkin hanya anugerahMu yang akan menjawabnya…

dan mungkin….ya…mungkin….biarlah aku berhenti sejenak …berhenti untuk mengumpulkan energi dan pikiran memecahkan batu ini…

tenang…….diam…aliri waktu dengan berhenti…

tenang…………..

yogyakarta, 15 february 2007




Telah lama ku tiada kata untuk kelembutan…entah telah berapa purnama, hatiku enggan menorehkan lukisan malam….lukisan karya ilahi….

entah kenapa…inspirasi itu tiada muncul lagi, entah kenapa naluri kelembutan itu tiba – tiba hilang…berganti dengan hati keras dan hampa…

kipas – kipas penyejuk hati…telah pergi, entah! ku tak tau kapan kembali

nada – nada penenteram jiwa, entah! kapan ia akan bersemayam lagi dalam rohani

detak – detak jantung asmara dan cinta, entah!kapan akan bersanding denganku tanpa menorehkan luka…

pola bahasa,pola kata, dan balutan kharisma nada – nada indah, tak bisa lagi ku ciptakan…

mungkin…diriku telah berubah…

berubah penuh dengan decak – decak langkah kehidupan yang keras…decak – decak kata yang lepas….dan decak – decak cacat azimat…

entah …ku tiada lagi temukan sisa sisi sisi hidupku….

entah…ku tiada lagi temukan keindahan penenteram hati, iman

entah…ku tiada lagi pernah dengar desir bahasa tuhan,kebenaran

aku buta…

aku tuli…

aku tiada berasa…

aku putus asa….

bolehkah aku bertanya ?

Nurani!dimanakah engkau

aku ingin kau kembali untuk membasahi hatiku yang telah kering

iman!pergikah??

aku ingin kau memberikan pupuk agar aku tumbuh sempurna

cinta!matikah?

Aku ingin kau menjagaku agar nafsu ini terkendali…

sekali lagi

aku buta…tuli…tiada berasa…putus asa…

aku bukan manusia…

yogyakarta,8 february 2006

melepas malam merenung akan perubahan….




Pecundang itu aku, pecundang itu aku aku…aku….

aku….

Pada mulanya adam diciptakan sendiri dalam kehangatan surga.

Pada mulanya lelaki diciptakan sendiri dalam keinginan TuhanNya.

Pecundang ini adalah lelaki lelaki yang kuat pada mulanya karena lahir sendiri lelaki yang mampu berjuang penuh motivasi, semangat, dan emosi untuk meraih bintang diatas sana, di surga sana. Namun tiba - tiba muatan motivasi, semangat, dan emosi itu hilang ditengah perjalanannya.

Pada pertengahan, terlahirlah sosok hawa, sosok hawa yang akan menghangatkan sosok adam dalam kesendirian.

Pada pertengahan, terlahir sosok wanita, sosok wanita yang diciptakan dalam keinginan TuhanNya. Pecundang ini adalah lelaki lelaki yang kuat pada mulanya, untuk berjuang meraih bintang dengan kobaran motivasi, semangat dan emosi. Hingga pada pertengahan, pecundang ini ditemukan oleh sosok rusuknya untuk menemani dan menikmati keindahan bintang.

Pecundang ini adalah lelaki…

lelaki, terkadang ada dipuncaknya. Tiba – tiba merosot turun. Pada saat dipuncak kita akan berkata bahwa kita ini adalah terhebat, kita ini adalah terkuat, dan kita kita lainnya….(penuh kesombongan dan penuh dengan kenyakinan bahwa puncak ini selalu bersamanya). Namun tiba – tiba saja tanpa disadari kita telah ada dibawah.Dan saat – saat inilah kehebatan wanita muncul dalam hidup sosok lelaki. Bagiku, bagi Pecundang seperti aku kehebatan wanita seperti inilah yang membuat ku masih tetap hidup didunia. Polanya pun tetap sama, namun penyampaiannya yang berbeda. Bunda… Engkaulah sosok wanita yang paling hebat dan setia membuat pecundang seperti aku kembali bangkit agar diatas lagi, agar kuat lagi, agar berjaya lagi. Dengan belaianmu kau kobarkan api yang hampir padam ini, dengan senyummu kau ciptakan pancaran hati yang mulai redup. Wanita-wanita terdekatku… engkaulah sosok wanita anggun yang membuat pecundang seperti aku masih mampu menikmati keindahan dunia ini. Dengan adanya kau disampingku, naik kepuncak amatlah ringan. Dengan adanya kau disisiku, perasaan nyaman tercipta. Wanita – wanita terdekatku….makasih ya…makasih telah memberikan arti hidup. Sebuah sosok karunia surga.

Pecundang ini adalah lelaki…

pada suatu ketika akan begitu berat melepas sosok wanita…

pada suatu ketika kekuatan itu hilang begitu saja karena sosok wanita…

pada suatu ketika hancur karena sosok wanita…

pada suatu ketika akan melemahkan hati seorang lelaki…

pada suatu ketika akan merasakan sunyinya tanpa sosok wanita

SUNYI I

Wanita, sunyi itu menyakitkan.

Namun sakitnya akan hilang menjadi keramaian setelah bersamamu.

Wanita, aku takut, aku lemah…karena sunyi itu pasti akan kembali lagi

wanita, aku bukan dewa, aku bukan siapa – siapa…aku ini pecundang yang tak mampu kendalikan sunyi….

SUNYI II

wanita, jangan hiraukan aku dalam kesunyian karena ini adalah alam yang harus aku jalani

wanita, lewati dengan kebahagian dirimu dalam waktu sunyiku walaupun nyanyian sunyi membisikan nada tajam hingga hatiku remuk

wanita,walaupun dalam waktu sunyiku, kau tetap seperti awalnya, pesona dari surga

lelaki ini adalah pecundang begitulah akhirnya….

ya!!! lelaki ini adalah pecundang…. yang ’saat kemarin’ mati roh hidup raga akibat sosok wanita.

Lelaki ini adalah pecundang…yang ’saat kemarin’ tidak mau menerima kenyataan bahwa kehidupannya tidak sesuai dengan harapan.

Kali ini wanitalah yang membuat lelaki dipercundangi.. Dan mungkin inilah keburukan wanita. Yang pada mulanya lelaki kuat tanpanya, Yang pada pertengahan memberikan kehidupan penuh dengan sinar anggunnya. Namun kadang kala berakhir dengan jatuh menjadi pecundang.

Namun kehidupan ini tetaplah berjalan…

namun Bumi ini terus berputar…

Namun matahari terus bersinar…

Dan lelaki , pecundang ini tidak boleh lemah terus – menerus.

Dan lelaki , pecundang ini haruslah kembali berjalan meneruskan mimpinya

dan lelaki, pecundang ini segera menguatkan dirinya

Lelaki ini, Pecundang ini, harus mempelajari ‘Waktu kemarin’ untuk kuat.

Lelaki ini, pecundang ini, harus berjuang seperti “pada mulanya”

Lelaki ini, pecundang ini, kembali kuat….dan akan kuat…. PECUNDANG INI AKAN BANGKIT UNTUK MENGGAPAI BINTANGNYA, DENGAN ATAU TANPA KAU, WANITA.

yogyakarta,28 januari 2006

pecundang ini adalah lelaki

dan lelaki ini adalah aku….aku…aku dan aku.

Hingga pada suatu saat kita akan menikmati bintang bersama.




Jadi pecundang diantara para pecundang lebih baik daripada jadi juara diantara para pecundang.Namun pecundang tetaplah pecundang, jangan mau jadi pecundang.

Ingat aku…. kata – kata ini. Kubuat dari sumber inspirasiku, dan kujadikan alur tuk gapai sesuatu. Tapi dalam kenyataan…justru di pecundangi oleh inspirasi. Aku kini hidup tanpa prinsip, hidup tanpa motivasi, hidup tanpa sandaran, hidup tanpa sinar, dan hidup tanpa harapan. Apa itu bukan pecundang?

Entah kemana prinsip yang aku bawa selama ini, motivasi yang kujunjung hari itu,sandaran hati sebagai pemanis hidupku serta kemana pula secerca sinar penghangat dalam hidup ini. Harapan masih ada, namun yang diharapkan tidak mengharap seperti harapanku.

Saat ini aku mulai membiasakan diri jadi pecundang. Pecundang yang selalu jadi buah makian, bahan hinaan, serta tempaat orang iba hingga dekat denganku karena seonggok kata “kasihan”. Sungguh menyakitkan bagiku. Saat ini aku harus mulai membiasakan diri jadi pecundang. Yang tiada kekuatan menghilangkan rasa rindu, cinta, serta keinginan memiliki.

Saat ini aku harus membiasakan diri jadi pecundang. jadikan hidup ini penuh dengan orang kasihan padaku. jadikan hidup ini tiada bisa menerima kenyataan. jadikan hati ini bahan injak – injak.

Pecundang yang tak kan pernah bisa berbuat banyak

pecundang yang selalu berkata maaf

pecundang yang tiada lagi jati diri

pecundang yang menciptakan petaka bagi orang terdekat

pecundang, pecundang, dan pecundang.

Yogyakarta, 21 januari 2007




Malam yang kelam…

kemanakah tuhanku ?

Kemanakah tuhanmu?

Malam yang kelam…

aku kehilangan semuanya

kehilangan tuhan

kehilangan cinta

kehilangan bahasa

kehilangan otak, idiot

malam yang kelam…

apakah kau akan pergi

seperti perginya cinta cinta ini

malam yang kelam…

kemanakah bulan?

Kemanakah bulan yang selalu menyinariku

kemanakah bulan yang selalu diatasku

kemanakah bulan yang selalu menyinariku

malam yang kelam…

apakah dia telah enggan…

apakah dia telah redup… hingga mati

apakah dia telah hilang tertelan dosa

malam yang kelam…

kenapa kau tak kunjung pergi

apakah aku salah???

kejam sekali kamu si kelam…

menyiksaku dalam kesendirian

menyiksaku tanpa kumiliki sandaran hati

menyiksaku tanpa ketetapan, ketentraman, dan kecintaan

malam yang kelam…

hati ini enggan, otak ini ogah, dan mata ini malas

tiada kobaran motivasi tanpa sandaran hati….

Yogyakarta, 20 januari 2007




Sungguh dalam asa tiada rasa

dalam massa tiada henti

dalam detik tiada batas

dulu…aku berlari bersama,melewati suka duka, penuh tawa, dan canda. Kadang penuh derita yang membawa ke luka, namun kita tetap bersama. Indahnya, kuingat itu tanpa berharap siapa kita. Dunia seakan iri, melihat hari – hari itu. Jika ku ingat, ku tatap, dan kucari lagi…Dimana ???

sungguh dalam asa tiada rasa

dalam massa tiada henti

dalam detik tiada batas

kini… ketika ku mengharap lebih, musnah sudah…all.

Kebersamaan itu kian jauh

kebahagiaan itu kian hilang terlewati

kenapa kini hanya ada kesendirian???

waktu ini,

aku ingin dulu

aku ingin berlari/

jawablah keinginanku????




Adeku…..aku bangga !!!

saat ini, aku kesepian,hu..hu…

biasanya klo aku pas pulang ke rumah..pasti rame, pasti kita berantem, pasti aku jahil, pasti buat rumah serasa pasar.

Adekku, aku kesepian.

Kini aku pulang, kamu pergi..hu.hu…

jahat,,, mas g bisa jahil lagi..g bisa nakalin kamu lagi, g bisa buat rumah rame. Klo aku pulang, aku sekarang cuma bobo, cuma nonton tv, cuma latihan….hu..hu…adeku, balik dunk…betah ya disana… jahat banget seee… disini g ada yang mas jahilin ne…

tapi mas bangga kok ama kamu, demi masa depanmu kamu relakan untuk tidak tinggal dirumah, untuk jauh dari keluarga, tapi tetep aja adeku jahat! Kenapa g bilang mas klo mau pergi. Kan kita bisa berantem sepuasnya..hu.hu…hu…Jahat.

de… lagi apa sekarang?

Lagi ngapal,tahsin,or belajar bahasa arab! Ato malah juga pingin balik.eitsss….kamu harus hafal 30 juz dulu sebelum pulang…he.he..truz besok ajarin mas gimana cara hafalnya….

adeku…. aku malu ama kamu!! dasar… g pamit dulu, g minta maaf dulu…langsung nyelonong..dah duluin aku za…

adeku…harus lebih baik dari mas ya, jangan cuma jadi si brengsek…jangan kaya mas yang bisanya jadi kolektor dosa..ingat!!!disana kamu harus jaga diri…g ada yang ngelindungi kamu lagi…halah!!!

adeku…tapi sekolah tetep no 1, Oke!!! Tunjukan pada dunia bahwa ilmu itu tidak saling berlawanan. Jangan sampe hal itu buat ade lengah belajar ilmu dunia. Buktikan bahwa ade pinter semuanya. Prestasi…dunia akhirat. Oke!!!

jangan ampe ade g tanggung jawab ama ortu, serahkan sertifikat lulus sma dengan nilai Istimewa.Trus klo bisa masuk kuliah… tapi juga tetep ngaji…mas pingin ade jadi dokter!!! Tapi yang lebih utama adalah keinginan ade!!!

de… kaos kaki mas kamu bawa berapa??? jahat banget…dah pergi g pamit, bawa kaos kaki lagi…besok klo aku main ke pondok..serahkan kaos kaki itu…he…hee…disini cuma tinggal dua ne…kan bentar lagi musim hujan… jadi harus punya banyak kaos kaki.

Adeku…sekarang aku kangen, tapi aku g mau bilang ama kamu klo aku kangen, bisa GR kamu. Bisa – bisanya kamu ngejek aku. Tapi jujur de…mas kangen ama kamu, kangen akan ceritamu tentang sekolahmu, tentang temen – temenmu, tentang cara minta tolong kamu saat ngerjain pr, tentang reaksimu klo mas jahilin, tentang semua kebersamaan kita.

Mas juga kangen ne…kan mas punya banyak cerita yang harus kamu dengar, dan itu wajib kamu dengar… hu..hu…jahat bener se kamu…

trus…klo ade g tau tentang pr, tanya siapa donk!!! emang disana ada yang lebih pinter dari mas??halah…

trus…klo ade pengen curhat, ama siapa donk!!!emang ada, orang yang bisa nampung keluh kesah ade…

adeku….jahat banget…….

adeku…aku bangga ama kamu…

betah ya….harus betah…..




Saat ini aku terus berpikir! Berpikir tentang pertanyaan kalian. Tentang suatu hal yang harus aku pikirkaan lebih dalam, sebagai langkah proses kehidupanku.

Saat ini aku terus bertanya, bertanya tentang bagaimana harus menjawab pertanyaan kalian, tentang suatu hal yang harus aku jawab secara lahiriyah dan batiniyah, sebagai langkah proses perjalanan hidup.

Cinta Yang Hakiki Hanya Untuk Allah, Karena Mencintai Allah kita tidak akan Merasakan patah hati, karena Mencintai Allah kita tidak akan merasakan Kekecewaan.

Saat ini aku terus bertanya!Bertanya kepada diri ini.

Telah jauh aku berjalan, mengiringi perjalanan tanpa mengutamakan cinta non hakiki. Tiada yang menyambutku, tiada yang menjadi tempat aku bersandar. Telah Jauh berjalan, jauh mengarungi sang waktu tanpa cinta non hakiki, hampir setiap kehidupanku. Sampai disini aku sadar, sampai disini aku paham, sampai disini aku mengerti, tapi setelah ini………???

Apa aku Harus ???

Dalam kekeringan dan kehampaan, meniti dari tepi sungai tanpa ujung disertai dahaga yang tak berujung. Tapi….aku belum bisa melepaskan! Melepaskan kail yang ada dalam ikan ini, "ikan tangkapan dalam sungai kering".

Apa aku harus ???

Dalam kehausan ini, dalam kelaparan ini, melepaskan kail!!! tapi tentu saja ikan itu akan mati karena sungai kering atau dimiliki pengail lain. Lalu, apa yang harus kulakukan ??? jika harus relakan…aku kelaparan!!!

Apa aku harus ???

aku mengail lagi!!! kembali mencari ikan yang jinak dan bersedia menunggu memakan kail tanpa umpan. Aku mengail lagi??? "mengail dalam sungai kering", sembari menunggu ikan berenang di udara. Dasar…

Apa aku harus ???

ku simpan kail ini dahulu, kemudian dengan kehausan dan kelaparan kembali berjalan menyusuri sungai tanpa ujung untuk mencari genangan. Genangan yang masih ada dalam sungai untuk aku kail. Tapi…. dimana aku bisa menemukan genangan itu, dalam musim kering yang tak pernah berhenti. Bodoh!!! Sementara waktu terus berjalan, dehidrasi serta lapar semakin menyerang…dan hanya fatamorgana di ujung sana. Aku tak mungkin mencari minum…kerena kehausanku tidak akan usai hanya dengan minum dan kelaparanku tidak akan kenyang dengan makan.

Tapi apakah Harus???

Apakah Pantas ??

Apakah aku layak ???

Pulang kerumah, kembali ke destination sementara aku minggat karena keinginanku. Apakah Pantas, Layak, dan Harus ??? Bagaimana aku harus menanggung rasa maluku ??? maluku padaMu.

Apakah aku harus???

berusaha untuk melupakan kail… membiarkan ikan diambil pengail lain…dan kembali ke rumah untuk minum dan makan.

Ya Allah, Apakah aku layak dan pantas untuk kembali mensyukuri kenikmatan itu, menghilangkan dahaga dan lapar secara cuma – cuma.

Apakah aku pantas???

Apakah aku layak ???





kalian punya bunda ???

Saat ini, waktu ini, telah lama kutiada kembali dalam pangkuanmu… Bunda, lagi apa ???

saat ini, waktu ini, ku teringat bahwa empat tahun lalu, setiap aku pulang sekolah selalu ada jawaban salam yang menyejukkan penuh kelembutan. Hingga kini aku merindukannya.

Bunda…. aku kangen !!! aku pingin dimarahi seperti bunda memarahiku saat aku nonton tv terus, saat aku males sholat, saat aku males ke masjid, saat aku bobok terus, saat aku males belajar, saat aku g boleh latihan silat, saat aku bertengkar ama adik…

Bunda… aku kangen !!!, aku pingin di obati bunda, dirawat bunda dan di perhatikan,saat aku babak belur, saat gigiku fraktur, saat tanganku patah, saat aku sakit punggung.saat aku habis tanding.

Bunda … aku kangen !!! kangen saat bunda tersenyum karena bangga akan anakmu ini, saat aku jadi lebih rajin, saat aku membawa medali, saat aku menerima akan uang sakuku yang dikurangi. Bunda… aku kangen senyum bangga itu.

Bunda aku kangen…

****

Ketika dinda seduh secangkir teh ini, aku teringat bunda yang selalu membuatkan teh hangat sepulang dari Jogja. Oh.. ibunda… kaulah yang menjadikan diri ini masih hidup, secangkir sayang selalu menjadikan aku teringan selalu. Dinda tidak mungkin membalas segala kebaikan yang bunda berikan, baik itu kebaikan dari luar ataupun kebaikan yang dinda anggap sebagai keburukan.

Dinda juga sadar, bahwa setiap bunda marah pasti tersimpan ketulusan untuk menjadikan diri ini seorang manusia sejati.

Entah apa yang terjadi, jika bunda tiada lagi memarahiku ketika salah tercipta. Pasti Dinda tidak akan mengetahui apa itu baik dan apa itu buruk. Bunda… juga sudah menanamkan rasa percaya diri pada nurani, rendah hati dan sebuah rasa bahagianya cinta yang sederhana,meskipun dinda sering melupakan hal itu. Maafin dinda za bunda.

Ya Allah, Tuhanku, Tuhan Ibundaku, Lindungilah Ia dari segala keburukan sebagai balasan cintanya kepadaku

Ya Allah, Tuhanku, Tuhan Ibundaku, Berikanlah segala hal terbaik sebagai balasan Surga Dunia Yang telah Ia berikan kepadaku.

Bunda…. saat ini dinda hanya mampu merasakan cinta bunda yang telah terpatri dalam nurani karena dinda masih berjuang di medan laga.

Bunda… doakan semoga dindamu ini menjadi seorang manusia sejati.

Bunda…doakan dindamu ini, agar meraih banyak hasil, cita – cita, harapanmu, dan tentunya menantu.

Untuk Bundaku tersayang, tempat berkeluh kesah saat hati sakit. Tempat makan dan minum ketika dinda lapar rohani

~ by loyaly-lover-a on November 6, 2006.

One Response to “Si Brengsek Kangen Bunda”

hmmm,,,ok juga…

diliat dr segi isi dan kandungan ok bgt tu…

cuma dr segi bahasa dan penulis aj yg bmasalah…

huehe..



demikianlah yang paling aku benci, demikianlah yang paling aku tidak terima. Saat dunia mulai membuka jalan cerita baru… tertutuplah segala access, dasar!!!

demikianlah, berakhir !!! Gelapnya layar kaca di setiap pagi, sunyinya radio dari pagi hingga pagi kembali, butanya mataku di dunia ini, putusnya internet di zaman modern ini,dan…. tiada lagi orang gila di bumi.

Tertegun melihat keajaiban!!! aku ikuti alur, ikuti derasnya aliran, hanyut.

Lebih modernkah dunia. Hingga inderaku kehilangan reseptor atau malah terkena blocking agent. Hingga otak ku tiada fungsi lagi… cerebral??? no access. Hingga terciptanya obat kekal, obat yang membuat anggapan tidak akan ada lagi kehidupan. Access hidup!!! Dunia yang penuh ilmu modern tentang moral.

Inginku berpaling !!! namun derasnya, kuatnya aliran ini membawa aku kedalam gelombang tanpa henti. Terapung- terduyun sampar. Sudahkah tiada lagi, yang mencintai jernihnya udara, tanpa melepaskan suara polusi…pisuhanku!!! menghilangkan lantunan penyejuk hati, petunjuk kehidupan.

Saat kulewati !!! terjerambat sudah sejauh ini. Sudahkah tiada lagi, yang mencintai kehangatan mentari pagi… Tanpa dinginnya terror merasuk dalam diri ini. Memusnahkan peluk, jabat tangan serta kesejukan salam perdamaian.

Berpaling untuk mencari!! mencari dimana aliran yang mampu mengentaskanku. Sudahkah tiada lagi, yang mencintai firman tuhan, tanpa terciptanya jahiliyahku, menghilangkan nilai estetika murni.

Sudahkah tiada lagi, aku yang mencintai perilaku beradab untuk menerjemahkan nilai hidup

sudah tiada lagi, aku yang seperti dulu, aku yang mencintai waktu sujudku, aku yang mencintai ketenanganku, aku yang mencintai ketidak tahuan, aku yang mencintai bumi.

sudahkah tiada lagi, tiada kembali, tiada hati, tiada mentari.

No Access for me, thanks!!!

Kini aku terluka karena wanita.

wanita , sejuta kilau emas yang memukau mataku

membuat pintu hati ini buta sehingga hati mudah terluka, dasar wanita.

wanita… apakah mungkin ? Kau salah satu tulang igaku yang seharusnya dekat dengan hati untuk ku cintai. tapi…. kenapa malah kau yang membuat hati menjauh dari tulang iga, membuat luka dalam hati

apakah mungkin ? Kau salah satu tulang igaku yang seharusnya dekat dengan genggaman untuk kulindungi, baik dalam teriknya matahari, maupun lebih luas dari itu tapi… kenapa malah kau mencari sesuatu lain sebagai perlindungan

wanita… jalanmu tak dapat kuurai pasti, jalanmu tak dapat kumengerti, jalanmu tak dapat kuilhami, jalanmu tak dapat kumaknai, sehingga membuatku galau, tanpa pasti

wanita… memang aku bukan pilahan, tapi apakah kau mengerti ? Aku ingin dihormati sebagaimana mestinya bukan sebagai pilihan.. tapi … ah…seandainya saja kau mengerti. aku ingin tidak terluka lagi

wanita… ketika kau melukaiku, ketika kau menggoreskan luka dihatiku, aku pasti akan memaafkanmu. tapi, ingatlah !!! jangan sekali kali bermain dengan kata maaf. semakin banyak aku memaafkan , semakin besar pula ketidak percayaan. semakin dalam goresan luka itu, memang aku dapat belajar tentang arti sakit, namun aku juga dapat belajar bagaimana cara agar tidak tergores lagi

wanita… kaulah yang kobarkan motivasi namun kau juga yang meredupkannya.

wanita… terimakasih za dah buat aku berkobar.. walaupun padam lagi..he..he…

wanita… jika kau ingin mengerti, kaulah yang seharusnya aku lindungi namun kau juga harus meminta perlindungan

wanita… jika kau ingin mengerti kaulah yang seharusnya aku beri cinta namun kau juga harus menunjukan bahwa engkau suka dicintai

sejuta kilau emas ketika kutatap membuat bidadari cemburu padamu namun akankah kau sadar, goresan luka yang mendalam ini !!!

proposal telah musnah, 1 bulan aku membuatnya… hancur … sunggu barang yang sia – sia

Yogyakarta, 2 november 2006

si brengsek lagi terluka, he..he.. he…

keep spirit …for my live N live – live lainnya

kenyataan kadang indah

kenyataan kadang menyakitkan

janganlah terpacu pada keindahan dan sakit itu… kendalikanlah!!!


Kehidupan itu bukan sekedar memiliki,
memilih, dan mencintai. Tapi juga menerima kenyataan bahwa setiap
kehidupan tidak ada yang sempurna. Setiap kehidupan memiliki sisi
egois agar kehidupan itu menjadi terasa hidup.

Seandainya kehidupan itu hanya sekedar
memiliki, maka kehidupan akan terasa hambar. Karena dengan memiliki,
manusia akan menjadi buas, liar, dan brutal.

Seandainya kehidupan itu hanyalah
sekedar memilih, maka kehidupan ini akan berhenti lama, karena
manusia selalu bimbang dalam memilih.

Seandainya kehidupan itu hanyalah
sekedar mencintai, maka kehidupan ini tidak akan belajar tentang arti
pengorbanan, pengertian , dan juga penantian

Kehidupan ini begitu luas, kehidupan
ini begitu besar, segala aspek terdapat didalamnya, setiap bahasa
tertulis di lembarannya, setiap gerakan terekam dalam videonya, dan
semua perilaku akan menimbulkan konsekuensi yang membuat kita
belajar.

Dalam kehidupan yang begitu luas ini,
kita membutuhkan keegosian untuk menikmatinya, terkadang melawan
arus, terkadang mengikutinya, dan terkadang terbawa hingga terdampar
di suatu pulau tanpa penghuni sehingga muncul masalah. Tanpa
keegoisan kita tidak akan merasakan kehidupan. Itulah intinya.

Memang, untuk memiliki, memilih, dan
mencintai itu penting. Akan tetapi, itu hanyalah sebagian hal sebagai
factor pemacu kehidupan lainnya. Terkadang, relakanlah dirimu dalam
keegoisan, karena dengan itu kamu akan belajar bagaimana
mengendalikannya, terkadang pula, bermimpilah dengan keserakahan,
karena dengan inilah kamu akan belajar untuk menghindarinya.
Begitulah dengan cinta, terkadang engkau harus relakan segala factor
kehidupan, bahkan hatimu. Tapi bukanlah dengan merelakannya kamu akan
belajar bagaimana cara mencintai. Belajar bagaimana cara memutuskan,
dan belajar bagaimana cara mendapatkan kembali segala factor
kehidupan.

Hidup bukan sekedar memiliki, memilih,
dan mencintai. Tapi jadikanlah memiliki, memilih, dan mencintai
sebagai cara menikmati kehidupan ini.

Ingat !!! kita hidup di dunia hanyalah
satu kali, buatlah yang terbaik untuk kehidupan..



Yang tak pernah terjawab
Sahabatku, bukan dekat.
bagaimana kau diatas sana ?
Dimanakah kau berada ?
Kau telah melangkah melebihi kami semua
kau telah berlari jauh menghentikan waktumu,bahkan mendahului waktu
dalam penuh ketenangan, memberikan jalan yang mutlak kekuasaan ILLAHI
Ku ingin bertanya, tapi ketakutanku menyerang jika aku tahu apa yang kau jawab ?
Bagaimanakah rasanya terdiam tenang dalam pembaringan ?
Sakitkah?
Ku ingin bertanya tadi, seusai melihatmu, dalam pembaringanmu, tepat dihadapanmu
temanku, sahabatku, walaupun tak dekat
temanku, sahabatku, walaupun tak pernah mengenal namamu
temanku, sahabatku, walaupun ku tak pernah tau tegarnya dirimu dalam pertarungan waktu
temanku, sahabatku, walaupun aku tak pernah menangis akan kehilanganmu
Jika bisa,sms ini aku kirimkan ketempatmu, tapi dimanakah tempatmu, tapi dimanakah nomermu
temanku, sahabatku, bagaimanakah kau saat ini ?


Kecuali manusia – manusia yang mampu merayunya

Kecuali manusia –manusia yang bercinta dengannya

Kecuali manusia – manusia yang menaklukannya

Kecuali manusia – manusia yang mengalir dalam darahnya

Kecuali manusia – manusia yang mendekapnya hingga Si Pembuat Putaran menghentikannya

Manusia itu dalam kerugian

Aku memohonmu dengan seribu bahasa, bercintalah denganku. Ketika aku kehilangan kendali, setubuhilah dengan jiwamu, alirkanlah melalui nadimu, serta berikanlah sedikit celah dalam hatimu untuk aku tinggal. Waktu, aku begitu merugi melihat kemolekanmu, melihat sela- sela keindahan yang tertutupi oleh gerakan pada tiap detikmu. Waktu, aku belum begitu mampu menikmati keindahan yang kau suguhkan hingga hilang begitu saja tidak mungkin kembali. Waktu, aku tiada bisa sepenuhnya mencumbumu, oh.. sungguh bodoh aku tiada berani mendekati kecantikanmu. Dalam angan senyummu selalu kulewatkan. Dalam jiwamu, aku terlihat bodoh. Dalam dirimu, aku memperlihatkan kecerobohanku. Sungguh banyak sekali keseksianmu yang aku lewatkan, sungguh banyak sekali gerakan yang tak mampu aku perhitungkan dalam setiap keindahanmu terlewatkan begitu saja. Aku menjadikan desahan nafas tanpa kepercayaan mengalir begitu saja hingga hilang tanpa puncak makna.oh.. sungguh merugi bagi diriku, bagi bahasa aliran darahku, bagi bahasa sudut celah hatimu. Apakah aku masih bisa mengetuk kecantikanmu agar mampu aku manfaatkannya, agar engkau memaafkanku. baik malam menguntai pagi, menyudahi malam – malam indah. Ataupun putaran siang bumi ini untuk terus berbagi dalam dekapan mu, dalam pelukmu, dalam sela – sela sentuhan kelembutan yang akan berputar.

Berikanlah hatimu untukku

Lepaskanlah mahkota duri tajammu

Buatlah aku seperti pangeranmu Walaupun terlebih tanpa batas, banyak celah Berikanlah sisa sayangmu dalam sejuta nafas terakhirku

Buatlah aku terbang dengan sayap - sayapmu





Saat ini, waktu ini, aku terkulai lemas terkoyak – koyak, oleh jiwaku sendiri. Mencari sisi getar permiase sebagai signal keutamaan bulan ini. Tapi kenapa ? kenapa dalam diri ini tidak kutemukan getaran – getaran yang biasanya terjadi. Ingin ku remuk jiwa ini. Tiada getar dalam diri ini. Mungkinkah ? Mungkinkah signal itu telah hilang dalam pancaran kharisma batiniyahku ? mungkinkah terlalu banyak dosa yang aku buat sehingga menjadi envelope permiase tersebut? Mungkinkah terlalu banyak kebrengsekan dan sifat bajinganku sehingga aura itu enggan menyalurkannya ke dalam raga ini. Atau mungkin saja semuanya telah terselimuti cholesterol dosa yang membuat peredaran darah signal itu terhambat. Atau justru signal itu menjadi inhibitor dosa – dosaku untuk berkembang. Tapi Mungkinkah? Sungguh, wahai getar – getar ! aku menantimu, bukan menanti jalan kemunafikan di jalan terlaknat neraka, melainkan menunggu agar kau mampu mendegradasikan dosa – dosaku ini. Duhai hatiku, bergetarlah dalam jiwa ini, dalam jiwa ini saja, bukan dalam

Lebanon

, palestina, irak,

iran

, amerika.

Duhai hatiku ! bergetarlah !!! aku ingin sekali saat ini, bulan ini,

massa

ini merasakan keharuman Secerca dari surga. Ya ALLAH, Yang memberikan nikmat dan tidak bisa didustakan, dapatkah kumerasakan keharuman ciptaanMu. Menjadikan nada – nada nafas penenteram hati. Tunjuk pada sebuah keajaiban sepanjang

massa

. Makan bab sebuah kata mukjizat. Ya ALLAH, dapatkah keharuman itu menenteramkan hatiku. Menyelimuti dan menidurkan semua kebatilan. Merasakan keindahan dari sebuah keabadian. Merasakan nada deru kemurnian, menjadikan kehangatan untuk dekat. YA ALLAH, dapatkah keharuman ini menggetarkan hatiku. Hanya satu maksud, mencari cintaMu. Dalam satu waktu, satu tempo, satu massa

hingga aku telah tertelan. Ya ALLAH, dapatkah keharuman mu kurasakan hingga mengantarkanku kepintu rahmatMu. Memberikan radiasi neraka untuk tidak kurasakan. Merasakan kenikmatan mukjizat.

Waktuku, milik penciptamu. Jiwaku ? mutlak selayaknya waktu, walaupun bahtera hidup belum mengalir menurut kepasrahan, namun tetap saja bahtera itu ingin melabuhkan ke mahligai cinta. Berikanlah keharuman untuk si Brengsek ini agar beriman. Berikan karsa sehingga aku tahu, berikan hamba mata agar mampu melihat, melihat sebuah realita kehidupan dunia.



AKU JENUH DENGAN SI MUNAFIK
Aku ingin seimbang, persetan dengan si munafik. Terserah kalian anggap aku pa !!! aku.aku. aku… inilah aku !!! my self !!!ingin ku caci maki, ku pisuhi namanya si munafik, pembual. Aku, aku tak ingin dikuasai, diatur, dan tak ingin dicela,brengsek si pencela, si munafik. Aku jenuh dengan si munafik, jijik!!! Yang hanya bisa menganggap dirinya sempurna penuh dengan norma – norma. Cuih… Norma ??? prexxxx… aku benci dengan si munafik, si hidrosefalus, yang kata – katanya terlihat bijak dihadapan orang lain. Tapi ingat!!! Hanya untuk orang lain, bukan untukku wahai Si munafik. Aku enggap mendengar kata – kata si mulut yang selalu terkena syndrome amebeasis, sampai – sampai sudah terkena pada cerebral extraintestinal. Bagiku, kata – katanya hanyalah sebagai omong kosong, cuih… Aku muak dengan si munafik yang berlagak bijak dalam diriku, bull syitttt !!! emang dia bapakku ??? kenapa hanya diriku yang menjadi anaknya? Why ? apakah karena aku yang masih bisa dibodohi.

Aku manusia, aku memang manusia, kadang aku repolarisasi dan terkadang depolarisasi. Aku juga orang yang terkadang munafik, tapi tidak seperti dia, si munafik. Berhak mengatur bahasa dunia ini dengan aturan norma. Aku ini munafik tapi bukan seperti si munafik. Aku ini munafik karena sedang mencari keseimbangan dalam dunia ini. Aku ini si munafik yang tenteram dengan keseimbangan. Apakah aku salah melangkah dalam jalan keseimbangan ? prek ! aku bukanlah si munafik yang bisa anggap dunia ini langkah dalam beberapa langkah. MEMANG !!! aku mungkin orang terhina yang lebih hina dari pada si munafik, menurut mata, indera, hati, karsa, rasa, bahasa, dan pencipta. Tapi apakah aku tidak boleh membela hak mengatur keseimbangan rasa karsa dalam jiwa ini. Apakah hak ku telah musnah ??? bukannya aku juga tidak mengganggu kadar kentetraman dalam jiwamu, si munafik, tidak mengganggu ruang lingkup ekosistem alammu, si munafik. Aku lebih hina karena tidak seperti dia, si munafik yang sudah menemukan kedamaian dalam hatinya. Sementara, AKU !!! titik seimbangnya saja masih pusing mencarinya.

Aku mungkin lebih hina, tapi tetap saja aku akan menghina si munafik yang menghalangi proses keseimbanganku. Aku mungkin lebih tercela, tapi tetap saja aku akan mencela si munafik yang selalu mencela proses keseimbanganku. Aku mencelanya habis – habisan disini karena akulah yang paling tercela.

YA ALLAH TUNJUKANLAH JALAN KEIKLASANMU UNTUK PENGABDIANKU KEPADAMU DALAM TITIK YANG SEIMBANG. BERIKANLAH PENGHANGAT PERINGAN BEBAN YANG ADA DALAM HATIKU. KESEIMBANGAN TIDAK MELALAUI KEMUNAFIKAN
yogyakarta, 18 september 06




Pong Tahu :( . Pong Mengerti :) . Akhirnya…

Pong Tahu :( . Pong Mengerti :) . Akhirnya…
Tahukah, tahukah, tahukah….
Pong, pong, pong!!!!!
Tahukah pong ??? Tahukah….
Pong, Tahukah ? pong !
Tahu pong tahu !!!
Tangislah, tangislah, tangislah…
Tangislah, pong !! tangislah…
Tersenyum !!! mengertikah? Tersenyumlah !!!
Pong Tersenyum Dunk !!!
G boleh nangis… berdua, g boleh nangis. Berdoa, Menanti, Berdua. Dan Akhirnya…..

Kau titi waktu dalam kegalauan. Seribu kisah dengan kecemasan. Satu waktu dalam lingkupnya, “berharap, mengharap, dan diharapkan “. Entah Apa ini??? Kau tak tahu pasti. Kau jalani, kau titi, kau tak tahu pasti….ah seandainya saat ini kau tahu !!! Gundah yang bermain di dada, saat kau tak di depan mata. Entah rindu entah simpati, ku pun tak tahu pasti. Ah seandainya saat ini kau tahu!!!
Pong! Pong! Pong! akhirnya….
Tersenyumlah, tersenyumlah pong !!! akhirnya…
Tersenyumlah dalam permainan lesungmu, pong !!! akhirnya…
Pong !!! pong !!! pong !!! akhirnya…
Entah menuai sakit atau senyum
Entah memetik lara atau bahagia
Yang jelas aku bukan pendusta
Ah.. pong!!! Akhirnya…
Dalam Emas kilau ku tatap
Menarik kata mundur, menanti, ataupun apa itu
Ah. Pong… Tersenyumlah !!!
Teriak pantang bicara lantang,
MAJU.. MAJU… BERSAMAKU …

yogyakarta,17 september 06




PIN.PIN.PIN LOST!!!PONG FIRASAT.

Jam 09.00

FIRASAT! FIRASAT!!! Coba aliri dengan Philosifi? BRENGSEK. Firasat bukan Filsafat

FIRASAT! FIRASAT!!! Coba ilhami dengan Psikologi ? cuih … butuh pengendapan dan test idiot

FIRASAT! FIRASAT!!! Coba masuki dalam chemistry ? NOTHING !!! Gak mungkin ada persamaan reaksi, bounding. JELAS G ada electron valensi tuk berikatan.

FIRASAT! FIRASAT!!! Coba ikuti Naluri ? tapi hati – hati, naluri kita adalah buas. Manusia itu Buas

FIRASAT! FIRASAT!!! Mungkin hanya dengan kejujuran hati, ketulusan hati. Karena sehati, memiliki hati, dan berarti.

FIRASAT DALAM KARYA DUNIA. Semenjak umat ada sampai kehidupan saat ini, semuanya muncul dalam perubahan terkadang karena firasat. Perubahan kehidupan cinta kaum adam yang berfirasat ( tentunya ditentukan oleh Penguasa Illahi) menemukan hawanya dimuka dunia. Its real love. Majulagi ke zaman chemistry, perubahan yang begitu besar oleh seorang ahli. Di saat senyawa benzene belum bisa dituliskan, kukele,1864 dihinggapi makluk firasat dalam mimpi. ULAR MENGGIGIT EKORNYA SENDIRI.

GILA!!! Kata ahli – ahli lain, karena kejujuran hati, hidup selalu dengan benzene karena sehati, dan menemukan firasatnya karena berhati. Ahirnya menemukan arti karena tertulis sudah strukturnya. Rantai lingkaran. Busyet, ku malah nglantur. Kembali ke konteks, FIRASAT PIN.PIN.PIN.LOST! sudah bukan lagi sebuah firasat, sudah kenyataan sekian lama. Hanya berpura – pura.

FIRASAT DALAM HIDUPKU. Kehilangan benda tak tergantikan, bermakna begitu berarti, kehilangan symbol tanpa tahu diresapi dan akhirnya hilang…. baik symbol …benda…makna. Hilang dari ukiran hati. Sebentuk hati, sehati, ingin dimengerti, hancur.

PIN.PIN.PIN. LOST!

Kehilangan symbol tanpa persepsi, kenapa tidak kau sadari dan kau jaga satu hati. FIRASAT!! FIRASAT HATI, bukan symbol Philosophy.

Bukan untuk tiga abjad.

PIN.PIN.PIN. LOST! PONG?

———******———–

PONG.PONG.PONG? Mundur!!!

FIRASAT!!! Mungkin hanya dengan kejujuran hati, ketulusan hati. Karena sehati, memiliki hati, dan berarti.

9,10,11,12,13,14,15,16,1….30. sungguh bahagia. 17….. aku juga kehilangan pong.kehilangan aku. MUNDUR.MUNDUR.MUNDUR. Akulah yang layak mundur, karena kebrengsekanku. Sakit . sakit. Sungguh sakit.

Pin.pin.pin.pong. lost! All Lost. FIRASAT!!! Aliri lewat mana, kutak tahu. Betapa bodohnya aku harus melewati kejujuran. saat aku kehilangan motivasi, pong ajarkan cara mencari. Saat aku tak tahu arti cinta lagi, pong buat defenisi. Saat aku rasakan pahitnya loyality, pong tunjukan kemanisannya. Saat racun menyebar dalam hati ini, pong berikan penawarnya. Namun setelah semuanya terjadi hingga aku kembali kedalam diri ini, kejujuran memberikan kembali arti sebuah kehilangan, untuk yang kedua kali.

FIRASAT!!! Lewati dengan kejujuran , HANCUR!!!

FIRASAT, HANCUR, AKU

FIRASAT, HANCUR, PONG

FIRASAT, HANCUR, PIN.PIN.PONG.PONG.

FIRASAT! FIRASAT!!! Coba lewati dengan kejujuran hati???BODOH.TAK BERARTI, TAK BERHATI, TAK SEHATI.

Kita pasti akan hancur, tiada sehati, tiada mengerti, dan tiada berarti. TIADA yang SEJATI.




Bahasa merupakan sebuah hal dari kita untuk ungkapkan keinginan. Namun banyak orang yang tidak menyadari akan bagaimana seharusnya menjadikan bahasa sebagai sebuah pengontrol emosi pribadi.

Aku tersadar ketika melihat berbagai hal yang terjadi dalam kornea kelopakku. Astagfirullah, bukankah ini yang menyebabkan negara hancur, karena sebuah perkataan kasar yang sangat berpengaruh bagi kehidupan umat. Bayangkan saja, perdebatan kecil hingga perdebatan orang meja DPR menjadi memanas karena dominasi kata – kata kasar. Jika aku kembali mengkaji tentang sebuah perdebatan, bukankah sebuah perdebatan itu merupakan hal kebersamaan untuk menuju kearah cemerlang, namun kenapa bisa berubah menjadi medan perang dengan pedang ataupun senjata berkaliber mulut. Dan pejuang itu akan menang jika target terpancing emosinya dan saling beradu kaliber.

Ah … dasar kata – kata kasar, kenapa kau ada dan tercipta di dunia ini. Bukankah masih

banyak sesuatu yang bisa di gunakan untuk mengungkapkan emosi diri. Sial… bahkan ia telah merasuk dalam setiap celah, baik dalam budaya, pendidikan ataupun pola kehidupan. Memang dengan sebuah kaliber mulut mampu menjadikan sesuatu yang tadinya tidak tercontrol menjadi stabil. Namun apakah hanya dengan cara itu ? Apakah tidak ada cara lain ? Aku baca di Kedaulatan Rakyat bahwa kata – kata kasar memang mampu mengontrol ketidakteraturan, namun disamping itu kata – kata kasar hanya mampu bertahan dalam hitungan waktu karena target dituntun untuk stabil karena terpaksa bukan karena kesadaran.Ya ampun… kenapa aku malah menulis hal yang kaku dan tidak mampu di mengerti oleh orang lain.

Aku! Aku ! aku ! Aku !

Mungkin tanpa sadar aku juga sering berkata dengan kasar baik dalam bentuk bentakan maupun caci maki. Kalau aku melakukan hal itu semata – mata karena ingin menunjukan bahwa AKU itu exsis dalam putaran dunia. Mungkinkah setiap orang sama seperti pola pikirku ? bahwa orang ingin dianggap ada sebagai seorang yang memiliki sikap. Ah itu sih masa bodoh ! apa urusanku dengannya. Yang sedari tadi aku pikirkan, apakah mungkin masih ada cara yang bagus untuk ungkapkan sebuah sikap tanpa rasa emosional walaupun memang harus emosianal ?

Satu pokok permasalahan yang mampu aku pahami, Mungkin ! Kesadaran emosi memang sangat berpengaruh dalam senjata kita ini.

Aku anggap bahwa seseorang akan lebih di senangi dengan factor sebuah mulut yang halus dan selalu senada dengan sikap lemah lembut walaupun orang itu berbicara dengan keras tetap orang itu mampu mengkontrol sebuah pemikiran yang akan di ucapkan serta memperhatikan dampak dari kata - katanya.

Jika di timbang dengan sebuah rasio maka orang akan lebih memilih cara – cara yang praktis sesuai dengan karacter mereka.

—————–********************—————–

Tapi apakah bahasa diksi dalam blog ini juga termasuk ? bahasa yang kasar dalam penyebutan, apakah juga merupakan cermin dari karakter. Aku yang berperan dalam penyaji, memilih diksi – diksi kasar, beralasan agar apa yang terpampang mampu dijadikan suatu hal berbeda. Dan itu semata –mata agar aku tergambar sebagi manusia berkarakter yang akan diingat oleh para pembaca (tentunya dalam dunia maya, dan tentunya kalo dibaca ). Jika aku mau, dilain sisi, aku mampu menulis dengan kelembutan hati yang mungkin belum pernah disajikan. Menulis dengan diksi yang enak dimata, nyaman di hati, dan tenteram dirasakan.

Kata kebanyakan wanita itu adalah hal yang romantis. But persetan dengan pernyataan wanita ( jangan tersinggung yah ). Tiada sekali –kali dalam diri ini, maksudnya dalam dunia maya ini, AKU ingin dianggap sebagai manusia romantis.

Kata kebanyakan orang – orang dewasa itu adalah hal yang santun. But itu pernyataaan dari si dewasa. (Cuiiih, aku ne si brengsek. nGgak sudi di kata santun.)Tidak pernah terbesit dalam otak ini, di dunia cyber ini, AKU ingin dianggap sebagai manusia santun.

Kata kebanyakan laki – laki, itu adalah hal yang bersifat komedi dan cengeng. But itu pernyataan dari si laki – laki. Aku menganggap setan laki – laki yang mengatai seperti itu. Tidak pernah terbayang dalam pikir, AKU ingin dianggap sebagai badut dan anak kecil.

Tapi itu bukanlah keinginganku. Di dunia maya ini aku ingin menjadi si brengsek, si bejat, si setan, dan si si lainnya. Aku ingin bebas berkata – kata sesuai diksi hati, aku ingin mencintai kata – kata yang seharusnya orang lain membenci. Apakah itu sebuah kejahatan ? apakah itu sebuah kehinaan? Jika kalian menganggap kejahatan dan kehinaan itu merupakan keberhasilanku dalam menanamkan karakter.