Total Pengunjung Blog

Arsip Blog

Pengikut

Popular Posts

Sabtu, 26 September 2009


Manusia itu tak pernah cukup

Uang sakuku tinggal sepuluh ribu. Entahlah!menguap kemana. Yang Jelas uang itu aku gunakan dengan baik. ( ngak bohong lho Bunda ). Manusia itu tak pernah cukup. Mungkin itu yang lebih pantas aku gunakan dalam bahasa pribadi, inginnya lebih dari yang dimiliki. Keinginannya meraih segalah hal yang membuat diri ini puas bahkan menjadi buas baik harta, ilmu,nilai , cinta, wanita, teman, masa depan, tak luput pula surga ( banyak diantara kita bahkan aku tak pernah memasukan kata surga dalam herarki. Karena apa ? karena kita belum bisa membuat / merasakan meraih surga seperti meraih hal lainnya, cinta, wanita, dan nilai.) Tapi bukan itu yang aku akan bahas. Terlalu alim.

Tapi manusia itu tak pernah cukup, setelah mendapatkan si pembuat puas dengan buas mereka berusaha mencari hal yang lain. Manusia tak pernah cukup. Tak pernah cukup,never enough.

Muncul pertanyaan dalam diri ini, dalam otakku. Mengapa tak pernah cukup ? Stimulus itu ditanggapi secara cepat oleh sensorikku. Maha Penguasa Pencipta Tehnologi Mutakhir, Subhanallah. Kedat kedut otot otakku berpikir. Kurang dari hitungan menit sudah bertaburan fungi di musim hujan sebagai jawabannya.Persetan saja dengan jawaban yang merebak itu. Aku hanya ambil sebuah yang bagiku begitu Interesting.(ha .ha).coz manusia tak pernah bersyukur. Aku terdiam dan akhirnya aku tersenyum. BRENGSEK kalo dalam hal ini aku tidak melibatkan Tuhanku, Sang Maha Pemurah dan Maha Pemberi Keberuntunganku,Allah SWT, serta Manusia Yang Membawa RisalahNya sehingga aku mengenal Islam( walaupun dalam kondisi terjebak ), Muhhamad SAW. Niatku ciut ketika ingin membahas lebih jauh hal ini, lebih berhak Mas Ali ( beliau adalah sosok kakak bagi diriku dan satu sosok panutan bagi hatiku, tapi afwan jika sampai saat ini aku belum bisa mengikuti jalan terang yang kau tujukan, aku tadi baca profil antum, sungguh menggambarkan ketulusan kata – kata dan mungkin akan aku bahas dalam blog tersendiri, ciele malah kaya buku) Kembali lagi ke jalur kebrengsekanku. Namun terlalu alim bagi diriku jika hanya melibatkan satu factor saja dan terlalu focus pada factor tersebut. Dasar andy pengecut. Anything else ?maksudku ada yang lain? Secara Teory “theory of phenomenon tuuutttttt” : berkecukupan adalah relative. Relative from every humans. Maksudku relative dari masing masing manusia, benar salah ? not enough / tidak cukup layaknya dahaga yang berkepanjangan hingga pada akhirnya berakibat dehidrasi frustasi maksimal. Tiba – tiba saja berkecamuk dalam otak ini, bagaimana dengan aku? Cukup or….. .

Persetan about the Theory. Just theory, theory, theory dan terlalu ideal.Kenikmatan timbul setelah meraih cukup. Tapi itu hanya pada waktu yang singkat hingga pada akhirnya kita melihat the something more interested. Maksud ku mau nulis sesuatu yang lebih menarik. Semakin jelas penglihatan akan the something semakin focus hingga pada akhirnya kita dipaksa menderita lagi untuk meraihnya. Mungkin pada saat itu kita berpikir tentang bagaimana bahagianya bila kita bisa meraih the something. Dasar otak manusia, eh bukan, bukan , bukan otak tapi nafsu.

Aku yakin kalian hanya tertawa karena aku ajak berputar putar tentang putaran cukup. Aku yakin kalian paham semua, yang aku harapkan adalah Just fun ( tapi bukan seperti siT and friends). Yang akan aku jadikan headline bukanlah the theory but anything about real.tetapi segala hal tentang kenyataan. Kenyataan bagaimana agar kita selalu mampu teringat akan keharusan bersyukur. Lagi lagi sampai sini aku malu berbicara karena bukanlah yang layak berbicara tentang realita. Mas Ali bisa Bantu Ngak carikan artikel agama tentang rasa syukur, Jazakalloh za mas. Mengingat Syukur ? So What!nGak lah, ini amatlah penting. Apakah kita harus menulis di buku agenda, membawanya setiap langkah kehidupan. Idealnya seperti itu. He.he. yang ce bisa but bagaimana dengan maskulin. mas mas yang kulin, yang tak pernah kulino bawa agenda? Mungkin terlalu omong kosong bagi kita jika membicarakan hal hal yang ideal. Coz semua orang juga mau, tapi menggapainya yang sulit.Busyit!!! buSyitan maksudku. lalu bagaimana Za friends?Busyit juga bagi orang yang menekankan satu aspek dan melupakan bahwa ada aspek yang lain. Mungkin aku juga tergolong didalamnya. Kembali ke pokok permasalahan ? Mengingat bersyukur !!! Mungkin ada satu hal memang yang sangat prospek dalam penanaman rasa syukur terhadap diri kita, melihatlah kebawah selagi kita merasakan kenikmatan. Yah sedikit sedikit itu memang begitu berperan. Kalian pasti tau maksudnya.

“cukupkah kita hanya melihat kondisi orang yang lebih buruk dari pada kita”. Brengsek sensorikku bekerja lagi menghantarkan impuls menuju syaraf pusat. Dalam hitungan detik pula kenektor telah mengirimkan tanggapan ke motorik sehingga mampu berakhir dalam efektor, pena. Kembali kelandasan awal lagi, melihat keatas juga lebih penting, ha.ha. dasar mencla mencle. Katanya melihat keatas membuat kita menderita. Untuk membuat kita lebih baik Why Not ? but it just theory. Tapi tetap saja harus disertai dengan tindakan untuk menuju ke the something. Hingga pada akhirnya manusia tidak sekedar tidak pernah cukup akan tetapi berubah menjadi manusia tidak pernah puas hingga akhirnya mereka menjadi buas.

Manusia selalu buas.

Brengggggsek! Aku terjebak dalam lingkungan theory. Mungkin ku sebut saja “theory dhangak and dhingkluk”. Setan setan. Friends help me? Yang aku inginkan bukan sekedar theory tapi juga afektif, psikomotorik, dan kognitif. Otakku kembali ku peras, dan muncul pertanyaan apakah text / tulisan hanyalah bisa digunakan sebagai theory, just theory. Ternyata benar ilmu autodidak lebih penting.

Mungkin kalian bisa lebih tau dari pada aku, about all. But remembers, jangan sekali – sekali menjadi manusia iblis. U know ?jika hanya menjadi sosok itu lebih baik diam. Diam lebih tenang,membuat kenyamanan dan tenteram.


0 komentar: