Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Selasa, 09 Oktober 2012

 

Dear kawan – kawan peneliti….

Banyak yang bertanya, pentingkah menggunakan pelarut murni untuk penelitian? Kan harganya mahal sekali? Buat apa mahal – mahal, jikalau hasilnya juga sama? Sama-sama ancur!!wkwkwk…. Trus pertanyaan lainnya adalah kapan di gunakan pelarut murni dan kapan tidak diperlukan perlarut murni? Untuk apa aja sih pelarut murni itu digunakan?

Nah…dengan menjawab semua pertanyaan diatas, maka kita dapat lebih berhati – hati dalam melakukan penelitian agar hasilnya valid dan bagus karena kita tahu bahwa penelitian kita harus menggunakan pelarut murni, serta bisa menghemat biaya jika ternyata penelitian kita tidak perlu menggunakan pelarut murni.

Pada dasarnya, penggunaan pelarut murni sangat di prioritaskan untuk menunjang keberhasilan metode penelitian. Namun, tidak semua metode penelitian harus menggunakan pelarut murni. Pelarut murni (Pure Solvent ) sendiri memiliki berbagai tingkatan kemurnian dan kapan digunakan? Tergantung tujuannya dulu dalam mengaplikasikan. Jadi, ketika kita memilih metode penelitian yang akan digunakan, pastikan juga solven dengan derajat kemurnian yang mana yang akan kita gunakan.

Ada solven yang memililiki tingkatan kemurnian yang sering disebut “reagent grade”. Nah…solven ini biasanya disebutkan tingkat kemurniannya 97 – 99 % dengan sedikit air atau pengotor yang volatile dimana disebutkan dalam spesifikasinya di label botol. Solven ini biasanya digunakan buat ekstraksi dan untuk melakukan reaksi – reaksi kimia. Meskipun begitu, banyak peneliti yang udah professional tetap memilih menggunakan solven komersial dengan tingkat kemurnian yang lebih tinggi untuk menjamin keberhasilan reaksi – reaksi kimianya. Berikut beberapa jenis tingkatan solven berdarkan penggunaannya.

1. Kalo kita melakukan reaksi dengan didalamnya ada komponen organometallic bersifat basa kuat seperti reagen Grignard, organolitium, dan metal hidrida, kita butuh solven yang berderajat “dried solvent”. Sebenarnya lebih baik digunakan jenis “Anhydrous solvents” dimana kandungan airnya kurang dari 50 ppm. Akan tetapi harganya sangat mahal bro!!! So…lebih baik menggunakan dried solvent yang pembuatannya akan kita bahas di bagian lain dalam buku ini.

2. Kalo kita ingin meng elusidasi stuktur atau menggunakan alat spekstroskopi khususnya NMR dan UV, maka solven yang kita gunakan haruslah solven yang memiliki kemurnian tinggi. Hal ini harus dan wajib hukumnya, karena UV biasanya juga mengabsorbsi pengotor yang ada, sedangkan NMR, selama pengotor ada Hidrogen dan C, pasti akan mengacaukan spectra. Nah…jadilah banyak suppliers solvens yang mempergunakan kesempatan buat berdagang dengan menyediakan grade khusus “spectroscopic grade”.

3. Untuk yang suka menggunakan kromatografi, terutama kromatografi yang mahal harga alatnya seperti HPLC maupun LC, di wajibkan untuk mendestilasi solven tersebut agar pengotor yang tidak larut (non volatile) hilang . Kenapa? Ya agar tidak nyumbat alat (kolom kromatografinya) sehingga langsung rusak. Nah…kesempatan ini juga digunakan oleh para suppliers solvens untuk menyediakan solven dengan kemurnian yang sangat – sangat tinggi tingkat dewa dengan label “HPLC grade solvens”.

4. Untuk peneliti analitikers, heheehe!!, maksudnya semua peneliti yang melibatkan analisis kuantitativ dalam penelitiannya, maka solvens yang digunakan haruslah memiliki kemurnian tingkat dewa yang khusus di buat untuk analisis. Solven ini sering disebut “analytical grade” dimana tingkat kemurnian lebih dari 99, 5 %. Biasanya solven jenis ini juga sering di labeli “pro analisis”. Solven ini sangat penting untuk menentukan derajat kevalidan penelitian analisis terutama jika tingkat analisis sampai ke mikroanalisis.

Jadi dengan adanya tulisan ini, kita bisa menjawab apakah penelitian kita memang perlu solven yang murni? Seberapa tingkat kemurniannya!!!

Oh iya…untuk menghemat solven atau memanfaatkan sisa bekas solven, maka solvens bisa didaur ulang dengan berbagai metode pemurnian solven. Ingat, solven ini derajat kemurniannya sudah berbeda dengan yang masih baru. Solven ini dapat digunakan untuk adik – adik kita belajar sehingga dapat lebih bermanfaat.

Okey kawan – kawan peneliti….demikian beberapa informasi yang semoga bermanfaat untuk kalian semua. Maju terus peneliti Indonesia.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Kalau untuk nmr bukan spectroscopic grade lagi... Tetapi harus deuterated solvents yang harganya mahal banget :)