Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Kamis, 22 Mei 2014

dear kawan…seru ya membicarakan pilpres…

Untuk pilpres ini, dengan segala berita yang ada, Akhirnya saya memutuskan mendukung jokowi (walah..koyo aku ki wong penting wae).

Alasan pertama :

 

Bagi saya keluarga itu adalah cermin dari pemimpin yang baik. Jika ingin melihat bagaimana pola kepemimpinan seseorang, maka lihatlah bagaimana orang itu mendidik keluarganya. Itu yang diajarkan agama saya. Hal ini tentunya sangat jelas, terutama bagi teman – teman saya yang notabenya aktivis da’wah, hal ini menjadi perhatian khusus dan dipelajari secara khusus, (jadi ingat gimana para akhwat – akhwat di ledok begitu getolnya memberikan pelajaran parenting bagi ibu – ibu disana). Nah...begitu pula dengan pilihan presiden ini, yang secara kebetulan memiliki dua calon pemimpin.

Sebelumnya, Saya begitu bingung, di bingungkan tepatnya!!! Banyak sekali black campaign (bukan negatif campaign lho), yang tersebar sebagai informasi – informasi di media, seperti antek AS, zionis, janji di jakarta belum terpenuhi, boneka partai, kejawen, dan lain sebagainya. terlebih lebih, Kebingungan ini berlanjut, dimana partai yang merupakan gudangnya para aktifis da’wah dimana saya belajar telah condong ke arah salah satu presiden. Bener bener galau deh!!! Namun kembali lagi ke konsep dasar yang diajarkan saya baik dari orang tua saya, ataupun tempat saya dulu belajar , bahwa seorang pemimpin yang baik, sebelum mampu memimpin orang lain, maka dia harusnya mampu mengelola keluarganya dengan baik. Dari situ, kemudian saya mulai mencari data keluarga masing – masing calon presiden dan yang saya bidik adalah bagaimana pergaulan putra putrinya. Mudah saja, search google, lalu pilih gambar. Jedeng!!! Ternyata saya menemukan fakta pertama,

 

image

image

sesungguhnya, bagi saya yang akhlaknya juga buruk ini, kanan kiri oke, dangdut oke, ngaji agak malas, kegiatannya juga gado gado, mendekati zina tidak terelakkan, namun setelahnya pasti tobat cabe cabean, foto tersebut tidak masalah bagi saya, tapi yang membuat saya condong ke jokowi adalah beberapa status anak anak jokowi di FB yang menandakan keharmonisan hubungan mereka dan cara mendidik mereka yang menyerupai didikan keluarga saya pribadi (wong jowo njawani).

image

image

image

 

alasan ke dua

sebenernya, saya udah 70 % yakin buat pilih jokowi meskipun  teman – teman da’wah saya memilih calon satunya. saya juga udah yakin 70 % meskipun berbagai negatif atau black campaign yang ada di media bahkan meskipun isu agama yang diperdebatkan (bukan karena saya tidak mencintai agama saya, atau mencintai baju da’wah saya /jika boleh dikatakan demikian, tapi saya mulai menyangsikan beberapa media da’wah, dimana ternyata isinya hanya menebar kebencian, tidak mengajari kita bagaimana hidup dengan kedamaian).   Tapi yang lebih menyakinkan lagi menjadi 90 % adalah bergabungnya tokoh panutan saya ke Jokowi –JK, yang jika dia mencalonkan sebagai president, tentunya saya akan memilih dia, ANIES BASWEDAN)

http://aniesbaswedan.com/tulisan/pilihan-anies-baswedan-menjelang-pilpres-2014?utm_source=facebook&utm_medium=post&utm_content=organic&utm_campaign=pilpres2014pilihansaya

 

,

mungkin memang benar, bahwa cara saya memilih pemimpin akan dipertanggung jawabkan di akherat, jika saya salah memilih, juga bisa jadi tulisan ini akan ditanyakan di akherat. Tapi, setidaknya, saya sudah berusaha memilih berlandaskan pemahaman agama saya (bukan emosional semata), dan saya berusaha mencari kebenarannya sendiri. Setidaknya saya juga tidak menjelek- jelekkan orang lain seperti orang – orang lainnya. Dan jika pun di kemudian hari, saya memang salah pilih, saya tidak akan ikut mencela mereka, saya akan membantu negeri ini, akan turun tangan dengan bidang yang saya geluti. sebagaimana cerita jaman dulu“yang membuat negeri ini baik bukan hanya pemimpinnya, tapi juga kualitas orang – orang yang di pimpinnya…. ,”

dua alasan tersebut sudah cukup buat saya untuk memilih….

tapi yang jelas, saya berharap, siapapun yang jadi presiden, mari kita bareng bareng turun tangan…., meskipun pekerjaan mencela itu mengasikkan dan mudah…

 

ini pilihanku…dan pertimbangannya…apapun pilihan kalian, lebih baik damai dan di utarakan baik baik, jangan jadi emosian, kaya anak kecil aja…