Untuk Kekasih yang Aku rindukan hadirnya, setiap saat!

Kali ini, aku tuliskan sebuah permohonan maaf untukmu, bahwa sepertinya halalmu untukku akan lebih lama lagi. Hanya  bisa mengucapkan, “Bersabar ya kekasih!!”

Keputusan ini, aku ambil setelah mencoba untuk bersms an dengan Bapak Ibuku serta berdiskusi dengan mereka. Berikut isi Smsnya kekasihku…

Assalamu’alaikum wr.wb

Pak, Ibu, menurut bapak ibu, bapak lan ibu maringi aku restu nikah ki kapan?Setelah aku punya penghasilan?setelah aku punya penghasilan dan juga mampu membiayai Manda dan Rizki Kuliah?Setelah lulus apoteker?Setelah lulus S2?Setelah aku jadi dosen?Sebagai bahan pemikiran, besok saat aku kuliah S2 beasiswa, aku telah dapat penghasilan 2 juta per bulan.

wassalamu’alaikum

Ya jadi pegawai, dan buat adik adikmu biar bunda yang tanggung. Say…, Kenapa? Sungguhkah dirimu ingin menikah sekarang?, Pertimbangkan lebih matang agar kelak tidak menyesal

Baiklah Bund, Insyaallah andy akan menikah setelah mendapatkan restu bapak ibu.Tapi doakan andy bund, agar tidak terjerumus ke dalam zina baik mata ataupun lainnya, betapa beratnya hidup andy bund, godaan dimana mana, dan andy takut dosa zina. Semoga saja tak akan pernah ada sesal di keluarga kita maupun keluargaku kelak apapun keputusan yang diambil.

 

Perjalanan yang harus ditempuh tidaklah semua mulus. 20 tahun silam bunda tega meninggalkan keluarga demi masa depan keluarga. Bunda rela jadi prt, rasa tertekan pahit kangen akan tanah kelahiran campur aduk jadi satu. Bunda tetap bertahan karena bunda tidak ingin putra putri bunda mengalami seperti bunda akibat pernikahan yang belum matang.

21 tahun silam ayah dapat phk karena pendidikan yang kurang, akhirnya ternak bebek. Kesedihan merambat lagi, nyaris bunda akan pergi merantau lagi, tp Tuhan berkehendak lain, ayah dipanggil kerja kembali, bunda ikut wiyata tanpa gaji. Alhamdulilah sekarang ada hasilnya…Bunda dan ayah Bangga dengan dirimu. Semoga dirimu lebih bersabar dan kuat melewati liku – liku tajamnya kerikil kehidupan. Semangat!!!

Calon Istriku dimanapun engkau berada…. Setelah meminta restu kepada Bapak dan Ibuku, rasanya aku harus memohon maaf kepadamu. Ku tuliskan surat ini sebagai ungkapan maafku.

Maafkan aku calon istriku yang entah di mana engkau berada, aku belum bisa menjemput dirimu, untuk berjalan beriringan, berjuang, berdakwah dan berjihad bersama - sama. Ternyata manisnya dakwah bersama belum bisa kita rasakan sekarang.

Calon Istriku, keputusan ini aku ambil bukan hanya pertimbangan dari restu kedua orang tua, melainkan beberapa alasan lain yang lebih bermanfaat untuk masa depan kita. Ternyata masih banyak sekali yang harus andy raih sebelum menjemput dirimu. Taukah engkau dengan eskalator mimpi yang andy bangun kekasihku??

Engkau bisa membaca eskalator nomer 11 kekasihku, Meskipun engkau tahu aku gagal melanjutkan S2 di luar negeri, namun sebagai pengganti tentu saja aku berhasilkan mendapatkan S2 di dalam negeri dengan beasiswa. Hebat bukan kekasihku?? Allah ternyata masih sayang aku, Tidak hanya memberikan beasiswa penuh serta biaya hidup, bahkan melalui beasiswa ini, satu langkah lagi eskalator mimpiku nomer satu akan tercoret. Mahasuci engkau Ya Allah…!!!Beasiswa unggulan ini memberikan aku jalan untuk menaiki satu lagi eskalator mimpi, menjadi seorang dosen.

Dari alasan itulah rupanya aku harus membuat tangga eskalator mimpi yang baru untuk meraih eksalator mimpi nomer satu. Ya kekasihku, pengingat dan pemotivasi adalah tangga itu. Untuk itulah salah satunya, kini aku memohon izin kepadamu untuk mengubah visi dan misi tulisan yang ada didalam blog. Bukan mengubah, namun menyempurnakan. Dengan penyempurnaan ini, aku harap mampu memberikan motivasiku untuk meraih eksalator mimpi no 1. Doakan aku kekasihku!!!

dengan adanya pengingat di blog ini, andy berharap dapat segera itheng cemani menetas dari telurnya menjadi dosen muda. Untuk itulah saat ini, yang andy lakukan adalah mengaplikasikan lebih jauh tri dharma perguruan tinggi, yakni pendidik, peneliti, dan pengabdi.

meskipun Andy tahu bahwa masa depan itu adalah hal yang gaib, namun semoga saja dengan pengingat ini, pikiranku dapat tertuju bahwa kedepannya  dapat meraih cita – citaku menjadi seorang Dosen.

Demikian kekasihku, surat dariku….apabila aku begitu mengecewakanmu, maka Allah pasti akan lebih kecewa daripada kau, karena saat ini orang tuaku lebih tahu kondisiku.

salam sayang dariku untukmu kekasih, dimanapun engkau berada…

                                                                                                                      Yogyakarta,7 Agustus 2011

                                                                                                                             Dari kakandamu

                                                                                                                     Andy Eko Wibowo., S.farm

satu hari kemudian Bapak SMS

“katanya kowe wis pengen nikah le,…nyoba besok calonmu di ajak maen kerumah”

jawabanku…

“ belum ada pak calonnya pak!!!”