Total Pengunjung Blog
Buku & Sastra Made Gue
All about CPOB
- download CPOB 2006 dan PCPOB 2009
- "catatan" dokumentasi berdasar CPOB
- Pets control berdasar CPOB 2006 serta implementasinya
- inspeksi diri dan audit berdasar CPOB 2006
- dasar - dasar kalibrasi alat
- Apa itu retain sampel BB dan produk jadi serta ongoing stabiliti?
- water treatment for pharmaceutical use
- Berbagai bentuk perawatan mesin industri farmasi dan pengertian downtime
- Apa itu retain sampel BB dan produk jadi serta ongoing stabiliti?
- Alat pengatur tekanan udara (magnehelic)
- instalasi pengolahan air limbah with aerob system
- Master requirment planning
- master production scheduling
- Cleaning validation
- 10 prinsip CPOB
- Validasi proses
- HVAC (Heating ventilation air conditioning
- water treatment in pharmaceutical industrion
- tata ruang industri farmasi beta laktam production & non betalaktam
- stability studi?
Penelitian & Kuliah
- Tips hemat dalam penelitian
- kristalisasi sederhana
- pelarut murni, perlukah untuk penelitian ?
- Cara memurnikan sampel yang jumlahnya sedikit ?
- Mendaur ulang silika bekas kromatografi kolom
- cara memilih hewan uji untuk penelitian
- Agar tak menjadi plagiat
- cara memilih solven untuk fase gerak KLT
- Pola data statistika yang sering di jumpai difarmasi
- tips mencari referensi ilmiah untuk mengerjakan tugas akhir
- Tutorial ms.word, mumudahkan menulis skirpsi (membuat daftar isi, page number, daftar pustaka
- Informasi seputar Beasiswa unggulan dan tips agar diterima
- Berbagai macam judul buku farmasi untuk referensi
- Cara download gratis jurnal berbayar maupun ebook
Daftar ISI
- computer and software (5)
- creative (18)
- dari blog friensdster (32)
- DETERJEN (9)
- KOPI (24)
- kuliah and buku (31)
- my BOOK (5)
- pascasarjana (43)
- PENELITIAN (16)
- PERISAI DIRI (12)
- PRIBADIKU (38)
- profesi (45)
- Sastra (98)
- Tips (24)
Pengikut
Popular Posts
-
Dear temen…kali ini andy lagi di tugasi oleh dosen untuk menulis 50 bahasa latin, gara =gara pretest andy g memenuhi kualifikasi.hehehe…...
-
Bagan alur ada di bawah….andy tampilkan di awal tulisan, agar nanti setelah membaca bagan bisa lebih paham.
-
PEMBALUT Pembalut tipis/plester of paris, sebelum pasien diberi pembalut gips, maka bagian tubuh tersebut diberi lapisan kapas gips yan...
-
Nama panjangku, Andy Eko wibowo, lahir pada tanggal 2 Juni 1988. Ayah bernama Dwi Yanto, dan Ibu bernama Retno Asih suminiati. Mempunyai dua...
-
Dear teman…..dear kawan-kawan sejawat farmasi dan kawan-kawan tercinta…meninjau kebutuhan teman-teman profesi terutama untuk yang angka...
-
Dear kawan kawan……..kali ini saya akan membagi pengalaman bagaimana MUDAHNYA mendapatkan beasiswa unggulan!!! sebelumnya, saya akan memberi...
-
Dear kawan…… Kali ini kita akan membahas mengenai bagaimana memilih fase gerak untuk kromatografi lapis tipis. Memilih solven sebagai ...
-
Dalam sebuah karya ilmiah baik itu sebuah penelitian maupun karya tulis tentunya para peneliti harus memiliki sumber referensi. Sumber refer...
-
Pada petunjuk CPOB 2009 Bab Bagunan dan Fasilitas, disebutkan bahwa untuk mencegah kontamination silang ( cross contamination) hendaklah dia...
-
sebelum menginjak ke pelayanan obat tanpa resep kita harus tahu terlebih dahulu apa itu obat tanpa resep??? klo obat dengan resep i...
“DUA HAL PENTING YANG INGIN DIKETAHUI OLEH PENGUSAHA :
Jumlah kekayaannya dan usahanya untung atau rugi
Jumlah kekayaannya dapat dilihat dari NERACA AKTIVA PASIVA
Usahanya untung atau rugi dapat dilihat dari NERACA LABA RUGI”
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dear para pembaca blog yang setia menunggu tulisan itheng cemani….
kali ini itheng cemani akan berbagi mengenai cara membaca neraca keuangan aktiva pasiva beserta fungsinya.
Banyak pengusaha yang malas membuat neraca keuangan karena tidak tahu pentingnya hal tersebut. Di blog ini akan saya buat seperti kondisi nyata sehingga dapat menggambarkan fungsi dari neraca keuangan secara nyata.
Suatu pengusaha ingin membuat bisnis jualan rokok dengan modal uang 10.000.000. Dia membelanjakan uang tersebut dengan rincian sebagai berikut :
4 juta untuk uang cash
5 juta untuk stok persediaan (rokok)
1 juta untuk asset tidak lancar seperti gerobak
Jika di tuliskan dalam sebuah neraca keuangan, maka akan menjadi seperti berikut :
gambar 1. uang cash 4.000.000, piutang tidak ada, persediaan barang 5.000.000, gerobak 1.000.000. Untuk piutang, hutang dagang, hutang bank, biaya penyusutan, dan laba ditahan belum ada, karena baru mulai usaha dan belum mulai jualan.Etalase (gerobak) dan sewa tempat diperkirakan akan rusak setelah satu tahun digunakan, sehingga nanti setelah satu tahun digunakan, harus ganti baru.
Margin keuntungan yang akan diambil pengusaha tersebut adalah 10 %. Sedangkan biaya operasional (gaji, bayar listrik, transport belanja/parkir, dll)= 1.000.000/bulan.
maka yang akan dilakukan pengusaha tersbut adalah menggelar dagangannya (jualan!!) dengan alur sebagai berikut :
Setelah satu tahun, maka dilakukan perhitungan stok dan perhitungan seluruh aset
sehingga diperoleh kondisi usahanya adalah sebagai berikut :
uang cash per tanggal saat stok opname adalah 11.000.000, persediaan barang 7.000.000, hutang dagang 2.000.000, gerobak sudah Rp.0 (Harus ganti). Lihat pada biaya penyusutan gerobak ada anggaran 1.000.000, ini digunakan untuk beli gerobak baru.
Nah…dari pembacaan neraca keuangan diatas, stelah 1 tahun usaha berjalan, maka kita akan tahu fungsi dari neraca keuangan adalah :
1. dapat mengetahui kondisi harta kita baik dalam bentuk uang, piutang, barang dagangan dan juga hutang dagang. Selain itu, dengan melihat modal awal, maka kita dapat mengetahui laba ditahan jumlahnya berapa. Laba ditahan adalah laba yang digunakan untuk pengembangan usaha kita dan belum diambil). Laba ini dapat diambil jika ingin diambil atau didiamkan untuk pengembangan usaha. Laba ini yang nantinya akan kita gunakan untuk “bagi hasil” jika usaha merupakan rekanan. Dalam pengalaman saya, tanpa bekerja sama dengan orang lain, maka saya akan mengambil laba tersebut 50 % untuk keuntungan, dan 50 % menjadi laba ditahan sebagai pengembangan usaha. Jika anda bekerjasama dengan orang lain, maka hitung – hitungan pembagian keuntungan adalah pada laba ini. Banyak bisnis rekanan yang bubar karena tidak memahami perihal laba ini. Dalam bisnis rekanan, Biasanya 30 % laba tetap ditahan, sisanya untuk bagi hasil.
Misal setelah 1, 5 tahun, kondisi usaha menjadi seperti ini :
apa yang terjadi dengan perusahaan tersebut ???
Kondisi perusahaan sedang rugi, dan sekarat, karena modal yang 10.000.000 hanya tinggal 6.000.000. Ada beberapa factor yang bisa menjadi penyebabnya. Namun yang jelas, secara matematis pengusaha rugi 6,500.000!!! Harus dicari neh…kenapa bisa rugi seperti ini, bisa jadi kukut klo g dibenahi!!!
faktor yang bisa menjadi penyebabnya antara lain
1) selama 5 bulan omzet tidak lebih besar dari pengeluaran operasional
2) karyawan ada yang mencuri uang atau barang dagangan
3) pengeluaran operasional tidak terkontrol sehingga menggerogoti uang
4) pembelian barang secara tempo terlalu banyak sehingga menimbulkan hutang dagang yang pada saat pelunasan menghabiskan uang cash dan meninggalkan persediaan yang banyak , padahal omzet kurang dari jumlah pembelian (tidak berlaku pada neraca diatas)
Setelah dua tahun, kondisi keuangan menjadi seperti berikut :
Usaha mulai menampakkan peningkatan profit daripada dipertengahan tahun yang lalu. Namun, pada tahap ini, Ternyata, perusahaan kesusahan melunasi hutang, Hal ini terjadi akibat uang cash yang dimiliki hanya setengahnya dari hutang dagang. Padahal dia memiliki piutang 10.000.000, untuk itu pengusaha agar tidak kesusahan melunasi hutang harus menagih piutang tersebut agar menjadi uang cash.
Setelah 3 tahun, maka
bisa kita lihat, bahwa setelah 3 tahun laba ditahannya adalah 10.000.000, sama dengan modal yang kita gunakan. artinya pada tahun ini kita telah mencapai Balik modal (Pay back period/PBP), artinya jika modal kita ambil, maka usaha akan tetap berjalan.
Melihat perjalanan dari 1 tahun, 1,5 tahun, 2 tahun, hingga 3 tahun, maka tidak mungkin laba ditahan tersebut didapat pada tahun pertama maupun kedua, kemungkinan besar laba mulai meningkat dan terlihat adalah pada tahun 2 sampai tahun ketiga. AKAN TETAPI, dari sinilah kita dapat belajar !!! bahwa realitanya, tidak setiap usaha selalu untung, ada pasang surutnya.
dan justru dari sini, kita dapat belajar ternyata sebelum usaha dimulai, kita dapat memperkirakan kapan kita balik modal.
Kapan kita balik modal saat usaha belum dimulai ??? maksudnya ???
Dengan membuat target tiap bulannya kita harus memperoleh laba bersih sekian rupiah, maka kita dapat memprediksi waktu kita dapat balik modal.
misal kasus diatas, jika kita ingin balik modal selama 3 tahun, maka kita harus memiliki laba bersih setiap bulannya adalah 10.000.000/(3x12bulan) = Rp. 277.777
Untuk mendapatkan laba bersih sebesar 277..777 dengan kebutuhan operasional 1.000.000/bulan maka laba kotor yang harus diperoleh adalah 1.277.777
dengan demikian, berapa omzet perbulannya jika Margin keuntungan yang akan diambil pengusaha tersebut adalah 10 % (harga jual= harga beli +laba kotor, sementara laba kotor = 10%harga beli )?
Omzet = total harga beli barang + laba kotor
laba kotor = 10% total harga beli
1.277.777 = 10% total harga beli
1.277.777/10% = total harga beli
12.777.777 = total harga beli
omzet = total harga beli + laba kotor
omzet = 12.777.777 + 1.277.777
= 14.055.554/bulan
maka dari itu, pengusaha harus memperoleh omzet setiap harinya : 14.055.554/30 hari = 468.518
dari sini kita dapat mengetahui jika kita ingin balik modal dalam tempo 3 tahun, dengan kebutuhan operasional tiap bulan 1.000.000, maka kita harus memiliki target omzet harian 468.518 atau target omzet bulanan sebesar 14.055.554
Lalu kita sesuaikan, apakah target tersebut realistis? Apakah target tersebut sangat bisa dicapai? Cara mengukur realistis atau tidaknya adalah melihat berapa item barang dagangan yang akan kita jual !!! Misal harga jual barang kita rata – rata adalah 10.000/biji, maka setiap hari kita harus menjualkan barang rata – rata 47 biji. (468.518/10.000). Realistiskah dicapai? Bagaimana cara mencapainya? Maka disinilah waktunya untuk menyusun strategi marketing agar kita mampu berjualan perhari 47 biji.
Jika tidak realistis target penjualannya? Cobalah di mundurkan lagi waktu balik modalnya.
Misal dengan modal tadi (10.000.000), waktu balik modalnya menjadi 4 tahun.
maka berapa omzet kita perhari? Jika margin keuuntungan yang diambil 10% dan operasional perbulan 1.000.000
laba bersih /bulan = 10.000.000/(4x12bulan) = 208.333
laba kotor /bulan = 208.333 + 1.000.000 = 1.208.333
laba kotor /bulan = 10% total harga beli ==> diperoleh dari margin keutungan 10%
1.208.333 = 10% total harga beli
1.208.333 /10% = total harga beli
total harga beli = 12.083.330
maka omzet setiap bulannya adalah : total harga beli + laba kotor
: 12.083.330 + 1.208.333
: 13.291.663
maka omzet setiap harinya yang harus kita capai adalah 13.291.663 / 30 hari = 443.055
dari sini kita memperoleh ilmu bahwa kita dapat mengatur usaha kita, kapan kita balik modal dan berapa target penjualan yang harus kita lakukan tiap harinya agar dapat balik modal. Inilah fungsi nomer dua dari neraca keuangan.
Suplemen tambahan mengenai Balik modal, titik impas tidak untung tidak rugi, dan % ROI atau sering disingkat BEP, PBP, ROI dapat dibaca secara rumus di alamat http://rs-marjianto.blogspot.co.id/2014/12/pbp-bep-dan-roi.html.
mari kita lanjutkan membahas apa saja yang bisa diketahui dari neraca keuangan.
Setelah 4 tahun, neraca keuangan yang terjadi adalah sebagai berikut:
Pada kondisi ini, omzet pengusaha rata – rata 2.000.000/hari, akan tetapi akhir – akhir ini pengusaha selalu menolak permintaan pelanggan karena barang banyak yang kosong, mengapa ini terjadi??? Ya…karena persediaan barang hanya 3.000.000, padahal omzet perhari 2.000.000, sehingga persediaan barang sangat kurang, karena satu hari jualan, persediaan tinggal 1.000.000, dan tentunya barang banyak yang habis!!!!
Jika menghadapi kondisi tersebut, tentunya kita harus order barang agar persediaan barang kita dapat bagus sehingga pengusaha tidak selalu menolak permintaaan pelanggan.
pertanyaannya adalah, jika omzet perhari rata rata adalah 2.000.000, agar pengusaha tidak “kepontal – pontal” dalam melakukan order barang, maka pengusaha harus order berapa juta???
karena uang cash yang ada 14.000.000, jika uang tersebut dibelikan barang semuanya secara cash, maka pengusaha akan melakukan order lagi 7 hari kemudian (14.000.000/omzet perhari = 7 hari). Dengan kondisi finansial yang ada, pengusaha dapat order 7 hari sekali.
Resikonya pada hari itu juga jika dibelanjakan semuanya, pengusaha tidak memiliki uang cash lagi, namun hari itu juga mendapatkan omzet kurang lebih 2 juta.
Jika pengusaha terlalu takut apabila tidak memegang uang cash, Ada alternatif lainnya, yakni membeli barang secara tempo. Karena uang kita 14.000.000, maka agar aman dan tenang, membeli barang secara tempo dapat disamakan dengan uang cash kita yakni 14.000.000. sehingga kondisi neraca keuangan kita adalah sebagai berikut :
dari kondisi ini, pengusaha tetap memegang uang 14.000.000 dan memiliki hutang dagang 15.000.000. Jika jatuh tempo hutang dagang sehari, maka pengusaha akan tetap tenang karena memiliki kemampuan melunasinya (14.000.000 + omzet harian (2.000.000). Namun jika jatuh tempo hutang dagang seminggu, maka pengusaha dapat melunasi hutang dagang tersebut dari omzet saja (2.000.000 x 7 = 14.000.000). Yang perlu diingat adalah, dari segi resiko dan tidak dalam kondisi khusus, pembelian barang sebaiknya kurang dari omzet.
dari sini, kita juga dapat menilai, apakah order selama 1 minggu sekali terlalu berat atau tidak? jika terlalu berat, maka berapa kali dalam 1 bulan kita harus order? Agar ringan, 1 bulan order sekali, maka persediaan barang yang harus kita miliki adalah : 2.000.000 x 30 = 60.000.000 .
jika omzet kita memang telah stabil, ada dua alternatif yang dapat kitalkukan :
1. Hutang dagang sebanyak 60.000.000 (tempo berapa hari???)
2. Hutang bank sebanyak 60.000.000 (tempo berapa tahun???),
dari sinilah kita dapat menilai kapan kita harus hutang!!!! yakni ketika nilai persediaan kita tidak mampu mengcover omzet penjualan kita.
pada kondisi ini, jika omzet memang sudah stabil, dan tidak ada kondisi khusus yang membuat bangkrut usaha, maka biasanya dengan semakin bertambahnya nilai persediaan maka omzet juga akan semakin naik.
seberapa besarkah kita diperbolehkan hutang dagang ?? menurut pengalaman bisnis saya, relatif tergantung omzet kita (perputaran uang kita) dan jatuh tempo hutang dagang tersebut. Untuk amannya jumlah hutang dagang = uang cash yang kita miliki.
dan ingat, hutang dalam artian ini adalah hutang produktif = hutang yang menghasilkan omzet lagi bukan hutang konsumtif.
beberapa bacaan yang dapat digunakan dalam memperlincah cara membaca neraca keuangan dapat digunakan sumber website ini http://www.slideshare.net/triysr/memahami-logika-laporan-keuangan-neraca-dan-laba-rugi
kunci yang harus dipegang “":
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dari sini kita akan belajar mengenai BEP (Break event point/waktu dimana pengusaha tidak untung juga tidak rugi) dan Balik modal (waktu dimana pengusaha dapat mengambil modal awalnya tadi dan disaat yang sama perusahaan tetap berjalan).
APa pentingnya BEP dan Balik Modal ??? sebagai dasar menyusun target penjualan!!!
HITUNGAN NILAI MATEMATIS TARGET PENJUALAN BERASAL DARI BEP dan BALIK MODAL ini !!!!
suplemen untuk pengetahuan dasar mahasiswa
diperoleh dari http://rs-marjianto.blogspot.co.id/2014/12/pbp-bep-dan-roi.html
PBP, BEP dan ROI
Catatan pribadi lagi. Sering kita dengar tentang BEP (Break Even Point), tetapi seringnya BEP diartikan sebagai "balik modal". Banyak di brosur-brosur investasi franchise menggunakan istilah BEP untuk menunjukan "balik modal". Saking banyaknya istilah BEP digunakan, membuat saya ragu dengan pemahaman saya tentang BEP selama ini.
Hasil baca-baca dan browsing-browsing menghasilkan catatan sebagai berikut:
BEP adalah titik dimana biaya operasional setara dengan keuntungan hasil usaha kita. Atau dengan kata lain "impas". BEP berguna untuk kita sebagai:
- Perencanaan Laba, berapa minimal unit yang perlu kita jual perhari.
- Alat kontrol kita, seberapa baik penjualan kita perhari / perbulan.
- Dasar penentuan harga jual, bersamaan dengan target penjualan unit perhari.
Dengan rumus deskripsi BEP adalah TFC + ( BOU x n) = HJU x n
- Total Fixed Cost (TFC): Biaya operasional tetap, sebagai contoh: gaji pegawai, sewa lokasi, listrik, dan sejenisnya.
- Biaya Operasional perUnit (BOU): modal per unitnya/biaya operasional yang diperlukan per unitnya.
- Harga Jual per Unit (HJU): udah jelas dari namanya kan.
- n : jumlah / target jumlah unit yang harus kita jual perhari atau perbulan untuk mencapai BEP
Biaya operasional sebuah warung nasgor adalah sbb:
- Gaji Pegawai Rp. 1.000.000 x 5 = Rp. 5.000.000
- Listrik Rp. 2.000.0000
- Air Rp. 500.000
- Sewa Rp. 6.000.000 / tahun -->Rp. 500.000 / bulan
jadi TFC perbulan adalah: 5.000.000 + 2.000.000 + 500.000 + 500.000 = Rp. 8.000.000. TFC perhari jadinya (30 hari) Rp. 267.000.
Biaya satu piring nasgor contohnya adalah Rp. 5000 (modal beras, bumbu, gas) dan harga jual 1 piring nasgor adalah Rp. 15.000. Ok, mari kita hitung berapa piring nasgor yang harus dijual perhari agar tercapai BEP.
n = TFC / (HJU - BOU).
n = 267.000 / (15.000 - 5000)
n = 267.000 / (10.000)
n = 27 piring.
Jadi untuk mencapai BEP kita harus menjual 27 piring nasgor jika satu bulannya 30 hari.
Bagaimana jika dibisnis retail dengan berbagai macam barang? Nah untuk yang ini terus terang belum nyari detailnya, cuman bisa kita ambil inti dari rumus diatas bahwa HJU - BOU adalah keuntungan kotor penjualan kita.
Kita ambil sebuah studi kasus sebuah apotek dengan 10 pegawai, untuk gaji pegawai perbulan rata-rata Rp. 25.000.000. Biaya listrik, air, telp dan internet kurang lebih Rp. 5.000.000. Biaya amortisasi pembelian showcase Rp. 300.000 dan penyisihan untuk THR pegawai Rp. 1.000.000. Margin penjualan rata-rata adalah 20%. Pertanyaannya, berapa target omset penjualan perbulannya?
TFC = keuntungan kotor
TFC = margin * omset
omset = TFC / margin
omset = (25.000.000 + 5.000.000 + 300.000 + 1.000.000) / 20%
omset = 156.500.000
Jadi Omset perbulan yang diperlukan untuk BEP adalah Rp. 156.500.000 atau Rp. 5.217.000 perhari (30 hari).
Ok, jadi itu sekilas tentang BEP.
PBP (Pay Back Period) adalah analisa berapa lama modal yang kita investasikan akan kembali. Atau dengan kata lain, berapa lama kita bakal balik modal. Semakin kecil nilai PBP semakin baik nilai investasi untuk dilakukan. Rumusnya gampang aja, yaitu:
PBP = total invest / laba bersih
contoh: seorang teman bercerita dia baru saja join sebuah franchise minuman dengan modal Rp. 9.000.000. Perbulan dia mendapat laba bersih rata-rata Rp. 2.500.000.
PBP = 9.000.000 / 2.500.000
PBP = 3.6 atau dibulatkan 4
Jadi dalam 4 bulan dia bisa balik modal. Wow!!
ROI (Return On Investment) atau rentabilitas atau earning power menunjukan kemampuan modal yang kita investasikan pada sebuah usaha untuk menghasilkan keuntungan. Semakin besar ROI, semakin tinggi kemampuan usaha kita untuk mengembalikan modal dan semakin menjanjikan pula usaha kita. Rumus ROI adalah
ROI = (laba bersih / total invest) * 100%
Contoh kasus: investasi yang digunakan untuk sebuah usaha adalah Rp. 800.000.000 dan keuntungan bersih yang didapat adalah Rp. 18.000.000 perbulan.
ROI = (18.000.000 / 800.000.000) * 100%
ROI = 2.25%
Maka nilai ROI perbulannya adalah 2.25% atau 27% pertahun.
Pertanyaannya sekarang adalah, berapa nilai ideal ROI / nilai ROI yang baik?
hasil baca-baca dari browsing-browsing dikit, mohon masukan juga kalo kurang benar.
Baru nemu dua jawaban, ini pun hasil baca dari forum / blog.
- ROI idealnya lebih tinggi dari bunga bank.
- ROI idealnya lebih tinggi dari bunga pinjaman
Beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk meningkatkan ROI:
- Meninggikan margin
- Meningkatkan penjualan
- Menurunkan biaya operasional usaha
- Menurunkan modal perunit, contoh mencari suplier dg harga yang lebih murah, dll.
1 komentar:
Kami adalah sebuah organisasi hukum yang diciptakan untuk membantu
Orang-orang yang membutuhkan bantuan, seperti bantuan keuangan.
Jadi jika Anda atau Anda berada dalam kesulitan keuangan di
kekacauan keuangan, dan Anda perlu uang untuk memulai bisnis Anda
itu sendiri, atau Anda membutuhkan pinjaman untuk melunasi utang atau membayar Tagihan Anda, memulai bisnis yang baik, atau telah meminjam
Kesulitan lebih dari bank lokal, hubungi kami hari ini
E-mail:
glantpaydayloanfirm@gmail.com
Aplikasi pinjaman berupa:
Nama: _________
Alamat: _________
Negara: _________
Pekerjaan: _________
Jumlah Pinjaman Dibutuhkan: __________
Tujuan: _________
pinjaman duration__________
Penghasilan bulanan: _________
Telepon: _________
Silahkan hubungi kami melalui e-mail
E-mail kami: glantpaydayloanfirm@gmail.com
Posting Komentar
komentari dunk....(tapi maaf ya...karena banyak spam yang masuk, maka saya harus terpaksa memunculkan verifikasi kata)