Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Rabu, 24 Agustus 2016
  1. Mengelola jurnal, tugas managing editor itu adalah melihat standar minimal dari paper yang ada, baru di lempar ke reviewer. Kendala mengelola jurnal di hilir ini adalah paper paper yang kualitasnya sangat buruk, 25 % yang hanya memenuhi syarat, padahal disaat yang sama kita perlu paper. Apalagi kita sudah menjadwalkan satu tahun 4 kali. DIKTI alhamdulillah ada 14 kali di berbagai kota, dan juga ada bantuan pengelola jurnal. Kadang aneh juga dikti ngasih bantuan, perguruan tinggi tidak mengasih bantuan. Rektor rektor aneh didunia ini, jadi dia g ngerti klo kita butuh jurnal ini, dikti udah g telmi, untuk internasionallisasi di bantu lagi.
  2. Dengan OJS kita bisa mengerim membuat eefisien dalam pengelolaan jurnal. Dulu kita harus cetak 500 buku, sekarang kita tidak perlu cetak banyak yang penting online, bisa dikutip orang, bisa dibaca banyak orang, semakin tinggi riputasi, semakin baik jurnal. Minimal jogja kita palign banyak akreditasi nasional.

Materi sesi 1 !!!!! Kebijakan publikasi ilmiah agus subekti!!!!

Pengelola jurnal itu masuk surga, karena pengelola jurnal itu orang orang gila, jadi g pernah dihisab , langsung masuk surga. Dulu pak agus pernah punya jurnal, akreditasi dapat B, merasakan susahnya mengelola jurnal, susahnya jadi orang gila. Kebetulan waktu ditugasi simlitabmas, jadi direktur, beliau mencoba menggerakkan aplikasi jurnal elektronik, apa bisa berhasil?? Setelah 4 tahun, kelihatan ada titik terang, ternyata kebijakan itu kira - kira kok sudah ada trak yang benar. Pak rektor sudah memberikan ilustrasi sangat baik.

Beberapa waktu yang lalu ada publikasi di kompas yang mengatakan bahwa kita klo dilihat indeks good country sangat tidak menggemberikan,. Tapi waktu itu kompas memberitakan hal ini dikaitakan dengan good indeks dengan tingkat korupsi. Negara negara yang rangking atas, tingkat korupsinya sangat rendah. Kaitan good country dan tinggakt korupsi. Yang paling menarik adalah salah satu aspek yang dinilai itu adalah namanaya science dan teckonologi, dan kita yang paling jelek. Dari 163 dinilai, kita di urutan 160, dari sisi science dan teknologi. Ada 7 parameter yang digunakan untuk menilai indkes tersebut. Malaysia ada di urutan jauh lebih baik daripada kita. Semua 7 parameter itu kita ada diwilayah negatif. Potret seperti ini kita sudah tahu lama, klo misalkan kita lihat globel indek inovation kita ada dibelakang, itu yang akhirnya melandasi beberapa kebijakan!!!! Ada dasar dasar kebijakan..

Dari 3 tugas tridarma, kita diingatkan lagi masing masing bidang ada 8 standar yang harus di peneuhi, ini merupakan standar minimal. Mewajibkan yang namanaya publikasi!!!!!

Untuk lulusan magister ada kewajiban untuk dipublikasi di jurnal terakriditasi, maka klo belum terpublikasi belum syah penyandang magister. Permasalahannya adalah berapa jurnal kita yang terakriditasi? Klo semaua magister mempublikasi jurnal terakriditasi, maka tidak cukup!!!!karena terbatasnya jurnal terakriditasi. Karena data dibandingkan mahasiswwa, maka kita kurang sekali jurnal terakariditasi, sehingga kita harus bekerja keras untuk menyelamatkan permenkes itu..

Klo peningkatan ISSN ke LIPI, sampai juli 2016 37300 jurnal, dan yang dikelola secara elektronik 12.000. yang terakridiatasi sebanyak 255 jurnal (cetak saja), plus 197 secara elektronik dan sisitemnya sudah jalan. Masih jauh dari angka 2000 tadi. Padahal aturan perundangan sudah habis batas toleransinya, harusnya udah wajib publikasi di jurnal terakriditasi.

Diambil grafik dari scopusa, 25 jurnal yang telah teriindeks scopus di indonesia. Belum tambah!!!!

Dari sisis perguruan tinggi dari waktu ke waktu kita lihat!!!ada perkembangan yang cukup menggembirakan, rupanya itb juga mentarget, kinerjanya luar biasa, dalam periode yang sama ITB bisa mengejar 1000 artikel. Rasa - rasanya bisa menyalib PT lain. Dan GAB nya semakins empit. 10 PT paling produktif menulis artikel di scopus, ITB< UGM< IU< IPB< BRAWIJAYAM ITS<AIRLANGGA, HASANUDIIN, DIPONEROGORO, PADJAJDARAN, ANDALAS, uns. KINERJA publikasi tenryata mencritakan baik tidaknya suatu perguruan tinggi.

Masalah open acces, kita sudah sepakat bahwa jrunal jurnal kita open access. Semuanya open access. Bagaimana caranya sebanyak sebanyakanya orang dapat membaca. Yang jelas yang pertama adaalah meningkatkan visiblisitas, minimal taruh di google scholer. Kemudian dengan meningkatkan jumlah citasi, tulisan didalamnya juga terangkat. Dan ini kita hargai sewaktu mengajukan akreditasi. Dimana terindeks juga akrediitasi. Salah satu pengelola jurnal open access jurnal ini awalnya juga kecil, tahun 2003 barud imulai hanya 300 jurnal, saat ini ada 11404 jurnal, . (data dari DOAJ, swedia). Kita berpikir kita akan menjadi besar 5 - 10 tahun lagi. Ternyata teman - teman juga cukup intens mendaftarkan jurnal agar open access. Sekarang ada 368 jurnal yang di idneksikan di DOAJ. Kita harus daftarkan di DOAJ. Dan perguruan tinggi memang yang mendominasi.

Apa yang harus kita lakukan untuk menignkatkan mutu jurnal dan jumlah publikasi!!!!

Kita menggunakan jurnal kita, cara menghargai jurnal kita juga kurang pas, jadi seolah olah jurnal kita memang kualitasnya di nomer duakan. (karena ada jurnal nasional, dan jurnal internasional, sehingga kita harus mengubaha cara pandang sehingga nanti ada jurnal ilmiah, jurnal terkareditasi, dan jurnal bereputasi internasional.

Dulu sebelum ada gerakan akreditasi jurnal elektronik, kita hanya mengakreditasi jurnal cetak. Kemudian dulu jurnal kita nasional juga bisa diberi label jurnal internasional tapi tidak pernah terjadi. Disisi lain, kita bisa menerbitkan jurnal itu dari awal jurnal elektronik, didkelela dengan baik, praktek jtata kelola dengan baik, kemudian di indeks kan , klo sudah di indeksan dengan pengindeks yang bagus, jadilah jurnal internasional.

Yang kita lakukan sekarang adalah dikti memberikan bantuan agar jurnal cepat terakrditasi namanaya BTBI-A (bantuan terbitan berkala ilmiah-A), agar dapat secepatnya terakriditasi. Klo sudah terkaritasi akan kita bantu lagi supanya bisa terindkes algi tapis yarat ada komeeinment dari perguruan tinggi. Karena rata - rata pimpinan perguruan tinggi tidak pedulu dengan pengelola jurnal. Setidaknya da kantornya pengelola jurnal.!! Kedua ada sdm yang didikated untuk mengurusi jurnal. Kemudian ada bantuan finansial /fasilitas untuk runningnya. Paling tidka ini menyadarkan untuk pimpinan PT bahwa jurnal tidak bisa dikelola main main. Belum bisa terlalu banyak, sekitar 45-75 juta untuk bantuan tersebut, (akreditasi nasional). Kita sudah meninggalkan paradigma jurnal cetak ke jurnal elektronik. Dengan berjalannya waktu, kita buatkan sistem akreditasi, cara menilainya juga harus berbeda dan ini sudah terjadi. Kemudian masih ada sekdiitk masalah, kita punya dua institusai yang mengakriditasi yakni LIPI dan DIKTI. Sekarang harusnya mestinya jadi satu, dan saat ini dalam proses menjadi satu., dan kita siapkan permen untuk menggabungkan keduanya. Semuoga sistem akreditasi kita yang namanya arjuna dapat mebnjadi embrio sistem scopus. Kita sudah tidak menerima akreditasi cetak mulai 1 april 2016.

Bapak ibu tidak jadi borang macem macem, kita ikuti aja jurnal akreditasi via arjuna, begitu sumbit, kita akan proses akreditasi. Klo misalkan dua tahun jurnal yagn semula B, maka bisa diupgrade menjadi akreditasi A. Setelah akreditasi sudah puas, dan biasanya menjadi lengah dan tidak terakariditsai, akan dilakukan secara periodek..

Akreditasi jurnal nasional itu melalui sistem yang namanya ARJUNA!!!!!

SOOO...langkah UMY adalah 1) membuat jurnal masuk ke OJS

  1. Tata kelola jurnal dengan mendaftarkan ke DOI dan DOAJ
  2. Akreditasi di ARJUNA.

Mimpi berikutnya dari ARJUNA kita pyunya sistem akreditasi sendiri sehingga siapa tahun bisa mengalahakan sccopus.!!!suatu saat yang akreditasi itu bisa jadi jurnal dari negara lain.!!!ini sedang dikembangkan.

PEMBICARA KEDUA GAYA SELINGKUGN PORTAL e-JOURNAL SESUAI AKRDITASI DN INDEKSASI

I Istadi

Gaya selingkung dari portal E jurnal agar sesuai dengan kriteria akreditasi

Materi bisa diundah di www.goo.gl/er6EyY

Saya akan mulai dari kriteria yang menurut tim PAK. Ini krteria minimum dikatakan jurnal nasional . Jurnal nasional itu bahasanya boleh campur (bukan biliqual), jadi maksudnya ada paper yang berbahasa inggris ada yang berbahasa indonesia, bahakna berbasha inggris semua boleh jumlahnasional itu. Penulisnya setiap terbitkan ada dua institusi yang berbeda, dewan redaksi juga ada 2 institusi yang berbeda (minimum). Di akreditasi tidak ada ketentuan berapa persen dari luar dan beberapa dari dalam, tapi patutunya berapa. Kemudian terindeks, terindieksi dimana/????levelnya berbeda maka scor akreditasinya ebrbeda.

Ini adalah rute pemnajminan mutu jurnal nasinal dan atau menunju jurnal internasional...

clip_image001

Sangat berkaitan antara online dengan indeksing.

Dapat juga dibuat rute seperti ini :

clip_image002

Tetep artikel adalah kriteria akreditasi, harus dari awal artikel dari kualitasnya. Artikel yang baik menurut akriditasi bagaimana

Persyaratan akreditasi adalah dua tahun terakhir!! Klo 1 tahun 2 kali maka 4 terbitan.

Setiap tahun jurnal harus terbit 2 kali minimal.

clip_image003

Setiap terbit sekurang kurangnya 5 artikel, tidak harus 10, tidak harus 200 halaman, sekurang kurangnya 5 artikel. Yang diatur dalam syarat akreditasi adalah jumlah artikel yang terbit.

Terbit pertama 10 artikel, terbit kedua 5 artikel, ini tidak bijak, harus diatur jangan terlalu drastis.

Dikatakan terkaridtais jika nilai lebih dari 70 keatas

clip_image004

clip_image005

Yang berwarna biru kaitannya dengan substansi isi, bisa perartikel atau jrunal

Ada orang tanya ::

setiap tahun kita harus sama 1 tahun 10 tapi 5 5, (2 kali terbit), kita mintakan setelah 2 tahun, maka dilakukan evaluasi. Yang selanjutnya , gimana/??

Setelah terakriditasi, maka pada tahun ke 3 , akan di revaluasi, !!!secara online. Maka ditahun ke 3 ada warning, surat peringatan! Didalam SK akreditasi, subdit akreditasi jurnal dapat mencabut akreditasi.

Lanjtu materi

Dari penamaan

clip_image006

Nama ini yang paling benar adalah sama atau tidak yang didaftarkan dengan ISSN. Ini yang paling penting. Coba di cek di ISSN.pdii.lipi.go.id coba disearch kata kunci nama jurnal, kira kira sama atau tidak, karena para pengelola jurnal sering melakukan 5 hal ini :

clip_image007

clip_image008

Jangan sampai kita menggunakan karakter karakter yang aneh, karena kadang kadang para pengindeks itu tidak bisa nanti kesulitan mensearching, cos karakter aneh itu bahasa program sehingga agak susah di cari nanti. Nama jrunal yang wajar wajar saja, tapi jangan gara - gara ini trus mengubah nama jrunal. Coba dicek saja apakah sudah sesuai atau belum.

clip_image009

Ternyata setelah di cek cetak dan online, namnya tidak boleh berubah..

clip_image010

Contoh JKAP, dulu cetaknya tidak pakai JKAP, sekarang pakai JKP. , ini yang terjadi kebanyakana seperti ini,,.. Klo reques issn harus sesuai.

Lanjut

Penerbitnya, di protal depan jurnal, harus jelas nama jurnal, nomer issn, siapa penerbitnya. Klo di terbitkan oleh lembaga penelitian atau univ nilianya dua. Klo fakultas atau prodi nilainya satu.

clip_image011

Pengelola jurnal itu ada dua jenis namnya mitra bestari dandewan redaksi

Mitra bestari bukan dewan redaksi dan dewan redaksi bukan mitra bestari

Mitra bestari nilainya paling tinggi 5

Dewan redaksi paling tinggi nilainya 3

Intinya adalah rekam jejak publikasi ilmiah.. Klo kita punya orang orang terbatas, jangan semua diletakkan di Mitrabestari semua atau dewan redaksi semua. Silahkan diatur intinya bukan karena jabatan prof atau dr, tapi dari rekam jejak publikasi ilmiah. Usahakan yang punya kualitifasi publikasi internasional diatas 60 % . Misal

clip_image012

Klo mitrabestari tidak pernah publikasi berapa nilianya :?? Nilainya 1. hati - hati, ini dapat diupayakan supaya dapat skor mitra bestari

Dwan penyunting atau mitra bestari trak record publikasinya harus ada di jurnal masing masing. Nama bila di klink maka akan muncul trak record.

clip_image013

Setiap nama nama harus dilengkapi seperti biru biru bila diklik akan menjadi seperti ini

clip_image014

Ngisinya dimana??di profil. Di URL

CV itu wujudnya apa????bisa pakai profil google scolar, boleh dilingkan di scopus idea, atau dua duanya boleh ditampilkan. Klo g punya, silahkan di PDFkan, lhalu di drobbokk atau google drive, sehingga semua terlengkapi dan tersedia di protal masing masing.

Yang dewan penyunting juga seperti itu.

Contoh yang tidak tepat...

Klik euis soliha, ini g bisa ada CV nya, ini g bisa dinilai..

Tentang pengelolaa!!!

Masih ada yang bendahara??sekretaris redaksi???sekarang sederhana saja.!! Cukup Ketua penyunting, dewan penyunting, dan penyunting pelaksana!! Cukup ini aja... Fleksibel saja.

Satu lagi yagn dinilai adalah tentang dokumen reviewnya, itu punya boobot nilai dua.. ~~~~

Selama ini reviewnya by email, by hard comen, atau by dua duanya?!!!! Ndak ada masalah!! Ada yang ngetik di email, emainya di PDFkan nati diupload. Klo ngorek ngorek nanti diambl discan atau di foto di pdf, lalu upload. Atau pakai insert coment, boleh silahkan. Yang dilihat adalah isi komentarnya!!klo komentarnya tadi font, ini bukan urusannya mitra bestari, ini spasinya kok dua, ini bukan urusan mitra bestari. Ini nilainya nol. Harusnya komentarnya adalah dengan substasnsi. Klo maslaah font adalah urusan editor. Bahasa urusan penyunting bahasa. Cara mengupload 2018 kita boleh diperbolehkan tanggal upload tidak dipermasalahkan dengan tanggal terbitnya. Setiap paper ada bagian reviewer, kemudian di upload disini.

Petunjuk untuk penulis nilainya dua!!! Yang seperti apa nilai dua??yang nilai satu hanya ngatur font, rata kiri berapa kanan berapa, spasi antar kalimat, jenis huruf, ukuran huruf, dua kolom atau satu kolom, ini namnaya lengkap dan kruang jelas..

Nilainya dua adalah klo setiap bagian artikel ada pentunjunya...

clip_image015

Bagus lagi klo ada templatenya. Beberapa jurnal tidak bisa menggunakan template!!!karena menggunakan corel dll.

Gaya dan format nilainya dua juga..yang dimaksud adalah konsistensi antar terbitan.!!!!jurnal ini harus silahkan menentukan gaya selingkugn sendiri sendiri, konsisten lognya dll..

Ketika tidak cermat didalam menentukan gaya selingkungnya atau formatnya, maka dapat terjadi nama jrunal tidak terbaca di referene manager.. !! Dibagian pertama harus ada nama jurnalnya..!!! Karena jika tidak , tidak akan terbaca di reference manager. Atau judul kepaala menggunakan format gambar, maka tidak akant erbaca dengan renference mager, so harus pakai font.

clip_image016

Judul sirahaannya klo bisa berada di halaman pertama artikel..

Tiap lembar harus ada nomer ISSN nya.

Penyuntingkagan managemen tata kelolanya.. Selama ini submit masih ada yang pakai CD?????flasdisch???? Salah satu pengindeks, asean citation index, mensyaratkan harus online submition. Klo terima lewat email, atau CD, maka tidak eligible. Harus kita mulai dengan submition. Cara merintiskan , sekretariatan bikinin akun, agar dia login, lama lama tertarik online.

Klo yang masing pakai buku batik besar nilainya 0,5.

clip_image017

Klo udah online penuh, semua dokumen akan terecord secara online, tanggalnya rile team.

Sudah tidak ada lagi lewat dokumentasi email.

Jadwal penerbitan ???

Masih ada yang nyarutan???? Hati hati klo masih ada yang seperti ini, yang bikin ketahuan gini, paper 2015 kok ada referensi 2016. bagiamana bisa dapat nilai maksimal jika demikian???

Masalah penomoran penerbitan ?? Adalah pakai volume nomer, volume harus pakai arabik, dan berurut...

Lebih baik lagi jujur terbit bulan december, uploadnya decermber..terbitnya gustus, upload juni (g papa, jujur), ini bagus!!!!karena segera terindeks, dan dapat segera publish.maslaah copyright, pengen segera claim itu temuan saya. Jangan sampai orang submit, publishnya tahun depan. Klo dielsiver itu sekarang bulan september sudah menerbitkan bulan desember., desember sudah menerbitkan untuk bulan februari.

Jumlah halaman tidak harus 200, karena persepsinya gawat, karena ada jurnal yang spasinya artikelnya dua, ini adalah akibat halaman 200. akreditasi tidak mengatur ini. Nomer halaman harus dilengkapi seperti ini.

Oplah !!!!!sistemnya online. Perhitungan pelanggan tidak lagi eksemplar, tapi menggunakan namanya visitor. !!!! Lho ini tidak membaca orangnya visit saja., sementara g papa. Kunjungan unik pelanggan > 50 , pakai IP, menunjukkan lokasi. Lokasi berbeda, menunjukkan pelanggan yang berbeda... Ini masih diakali dan boleh!!!

Boleh pakai vitur unik visit,

Daftar pengindeks silahkan ditampilkan listnya...

clip_image018

clip_image019

clip_image020

Penampilan,??? B5 tidak apa apa, Cuma nilainya beda 0,5. tata letak angan ngirit ngirit, resolusi PDF harus berkaitas, resolusi tinggi.

Lebih 200 atau tidak, Cuma beda nilai..

Subsantasi isi dinilai perartikel oelah asesor!!!

Cakupan keilmian dinilai pernjurnal...

Klo jurnal bunga rampai maka cakupan keilmuan adalah nol.

Aspirasi wawawsan adalah distribusi asal penulis. Klo penulis dari lokal nilainay nol. Klo kuncinya klo bisa scopenya nasional. Kemudian kepioniran/novelty bobot nilainya 6. nilai nilainya 6 ini harus dikawal sejak proses review,.sebagai editor klo belum ada novelty reviewernya, maka editornya boleh. Buktinya apa klo dia baru??? Harus ada kajian literature yang munjudstifikasi noveltynya itu. Telaah pustaka yang related saja. Referensi yang dipakai dari state of the art sebaiknya harus dari primer dan 10 tahun terakhir contoh jurnal dipendahuluan kaya dibawah : g ada refernsi sama sekali, tidak pernah melihat adakah oran glain yang meneliti atau belum, karena tidak jelas noveltynya.

clip_image021

Ini contoh satu paper bidang seni

clip_image022

Tapi menurut dia top!!

Penahuuluan muncul novelty pernaytaan yang menyatakan novelty, paper ini mau apa?!! Berdasarkan dari mana!! Ini diaatas bidang seni. Nanti akan di upload id folder

Dampak ilmiah sitasi juga dinilai...sudah membuat profil sitasi pakai google?????gimana mau dapat sitasi??wong tidak pernah deseminasi. Klo kita punya facebook, maka sebaiknya posting di FB.

Daftar psutaka sumber primer bobot nilainya 9, perbandingan litarutre primer skudner atau primer (80 % harus primer, seperti tidak harus jurnal, bisa buku hasil penelitian, artikeil di jurnal ilmiah, situs sejarah, prosiding konferensi, lain lain yang bersifait akarya asli. (yang menjaga siapa???rivewer harusnya, tapi kita tidak care, maka sebagai editor kita harus menjaga ini).

clip_image023

Udah dapat nilai 58, ya harus dapat nilai 5 dalam akreditasi.

clip_image024

Contoh diatas lemah...

Derajat kemutakhiran nilainya 5, derajat 10 thun terakhir. Pembahasa punya bobot nilai 3, kesimpulan dan analisis ada bobot nilai sendiri

Pembahasan memuat tiga unsur palaing tidak.. What, how, hwy, what aelese,,. Harus membandingkan dengan punya orang, citasi jurnal lain., dibandingkan dengan baigian yang ad di state the art salah satu atau salah dua.. Simpulancukup membahas tujuan, tidak membahas lagi..cukup membahas tujuan..

clip_image025

Judul itu hampir kebanyakan proses!!!!!, harusnya highlight!!!

Abastrak itu hati hati, padahal backgroun d umum tidak wajib!!!!!!

Cara menulis menyarankan menggunakan reference meneger mendeley

Eticks

Materi III. ARJUNA !(Akreditasi jurnal nasional! ))!!

PENGELOLAAN JURNAL MELALUI ARJUNA.

Materi III. ARJUNA !(Akreditasi jurnal nasional! ))!!

PENGELOLAAN JURNAL MELALUI ARJUNA.

Bagaimana cara mengaskses arjuna?? Untuk mendaftarkan supaya jurnal kita dapat terakreditasi!!!

Tidak sesulit dari apa yang dijelaskan pak istadi tadi. Kita tidak membahas mengenai kaitannya dengan jurnal itu sendiri, tapi adalah abgaimana ketika sudah mengelola satu jurnal kemudian kita akan mengakrdetiasikan?!! Intinya dalah kita mendaftarkan ke ARJUNA terlebih dahulu. Kita punya jurnal dan kita daftarkan. Dan yang kedua kita mengenalkan bahwa pengelola itu adalah benar benar kita termasuk editornya, section editor, reviewernya, termasuk seluruh komponen dari pengelola jurnal itu sendiri. Sama halnya ketika kita mempunyai jurnal secar a manual, hanya secara elektronik. Termasuk sebelum proses akreditasi itu seniri, kita diberi kesempataan evaluasi diri mengenai jurnal kita, yakni outputnya adalah kita dapat nilai sebelum kita akreditasi. Evaluasi nya adalah 8 komponen tadi dan kita harus objective dalam melakukan peneliaian tersebut...

Bahwa untuk proses akreditasi, mulai 30 april 2016 bahwa semuanya sudah harus online. Klo dulu di kita mempunyai jurnal /cetak , maka dalam proses akreditasi sekarang kita memiliki jurnal yagn di onlinekan, bolhe tetap ada , dan boleh dihapuskan.

Klo kita punya akreditasi versi cetak, tidak apa apa, habis, baru di akreditasi lagi!!!!!

Sejak 2016, yan gdinilai adalah online!! Tidak ada versi cetak!!!!

Persyaratan akrideitasi TBI

Memiliki ISSN (e-issn dan atau p-issn)

Mencantumkan persyaratan etika publikasi diwebsite jrunal

Terbit berkalah ilmiah harus bersifat ilmiah

Telah terbit paling sedikit 2 tahun,

Fekreunsi tebitan sedikita 2 kali/tahun

Dll (di ppt)

Kira kira yang

Tentunya pada proses pendaftarkandan akreditasi ada bagan alurnya yang komplikated... Kita cukup melihat yang sebelah kiri warna kuning dan abu abu saja......, kita lakukan mendaftarakan terbitan terlebih dahulu, selanjutnya mengajukan prosese akrditasi jurnal , dalam proses pengajuan tersebut kita harus mengisi borang identistas, melengkapi jurnal identitas kita, kemudian mengisi broang penynting, bran perkemabngan terbitan berkala ilmiah, termasuk artikel dimana online itu bisa diakses, setiap artikel periode peneliaian akreditasi, setiap artikel bisa diakses dimana.. Cukup yang warna kuning saja yang dilihat.....proses proses secara eletkrronikd apat menilai secara sistem tersendiri apakah benar benar portal portal elektronik. , nanti kita akan praktek bersama proses porses managemen elektronik yang sebenarnya seperti apa. Kemudian artikel selama periode akreditasi akan dinilai oleh accesor kontent. , substani artikel !!!

Yang susah adalah isinya!!!!!!

Jadi langkah langkah akreditasi di arjuna

  1. Membuat akun
  2. Mendaftarkan jurnal
    1. Klo kita punya 3 jurnal, maka dapat mendaftarkan ketiga tiganya jika pengelola fakultas.
  3. clip_image001[5]

clip_image002[5]

clip_image003[5]

clip_image004[6]

clip_image005[6]

clip_image006[5]

clip_image007[5]

clip_image008[6]

clip_image009[5]

clip_image010[4]

clip_image011[4]

clip_image012[4]

Yang membuat akun ini adalah pengelola jurnal, bisa prodi, fakultas, ataupun universitas.

clip_image013[4]

Ketika pengajuan akritidatasi kita klik pertama kali, maka kita diminta untuk login penelia, yang dimaksud adalah akses masuk ke jurnal tersebut yang leelnya adalah sebagai jurnal manageer yang nantinya user tersebut akan bisa digunakan oleh assesor untuk mengakes jurnal kita. Jurnal manager ini dapat mengangakat editor atau mengangat revieer , kewwaenangan ini harus diberiikan sementara oleh assesor!!!!. Assesor hanya melihat proses nya, apa betul betul dilakukan secara elektronik tidak.

clip_image014[4]

Tahapan selanjutnya adalah kita melakukan evaluasi diri. Ketika sudah selesai memberikan akun, kita klik evaluasi diri!!! Kita harus meneliai mengenai jurnal kita sendiri, baik dari sisi managemen ataupun content (substantsi), dilakukan oleh kita sendiri..

clip_image015[4]

 

 

kita juga boleh menyicil daftar dulu, sampai proses pendaftaran.

1 komentar:

kaos kaki motif mengatakan...

Waduh, kyk gini aja saya gak bisa... tak minum Susu Kambing dulu, biar tambah paham...
Terimakasih manfaat banget artikelnya