Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Kamis, 04 Maret 2010
INI LOGIKA SAAT AKU KEMAKAN MEDIA?PERS
"DPR kemarin kemarin rusuh di rapat century
Mahasiswa tadi rusuh gara - gara century
sekarang kita maen logika aja??
DPR - DPR itu kan berasal dari mahasiswa ya, trus mahasiswa - mahasiswa itu besok ada yang jadi DPR. Nah berarti dapat ditarik kesimpulan :
jadi kerusuhan di DPR dikarenakan para anggota DPR sejak masih jadi mahasiswa juga belajarnya rusuh aja. (aku juga sich!!!hehehe, tapi mau tobat ah!!)"
INI LOGIKA SAAT MEDIA/PRESS KEMAKAN AKU
dalam kondisi nyatanya, hal yang terjadi di DPR itu tidak serusuh itu (ini dugaan). Hanya saja, pada saat g terjadi kerusuhan, pada saat damai damai tenang, DPR berprestasi, dan DPR mampu memberikan kerja yang maksimal, media tidak menyorot. Akibatnya tidak ada pujian bagi para anggota DPR itu, kasihan!!!. Nah disaat terjadi rusuh, (kan lagi seru - serunya tuh!!!) media laris manis, orang seakan melihat bahwa DPR kerjanya hanya rusuuuhh terus, DPR kerjanya hanya makan uang rakyat terus, orang melihat kerja DPR tidur, bolos rapat, dll. sehingga dalam diri rakyat tertanam bahwa DPR itu buruk.
Efek ini akan membuat mahasiswa (sebagai manusia yang masih ideal - idealnya "kata ruhut sitompul") bergejolak. Emosi meluap, kebencian meluap, dan rasa berontaknya muncul. Akibatnya demo muncul dimana mana. Demo yang terkadang tidak mencerminkan pendemonya (mahasiswanya yang katanya mendemo untuk rakyat, tetapi merusak fasilitas rakyat, bahkan kata - kata yang ditulis dalam kertas demo tidaklah secerdas kata - kata mahasiswa, bahkan terkesan dari golongan liar). akibatnya mahasiswa juga menjadi rusak.

dari uraian tersebut, siapa yang harus disalahkan?apakah DPR? apakah mahasiswa?atau bahkan media?atau malah rakyat?

seandainya dibuat sebuah reformasi bagi keberadaan media (tapi laris g ya???)
media menginformasikan baik atau buruk dari DPR, keberhasilan DPR apa aja dalam tahun ini?komentar rakyat yang di tolong secara tidak langsung oleh DPR, dll..buruknya juga di expose boleh, tapi media dihimbau jangan menambahkan sebagai provokatif yang membuat rakyat semakin membenci DPR.
Seandainya dibuat sebuah reformasi bagi keberadaan DPR
sejak SD diterapkan bagaimana cara kita bicara, mengajukan pendapat, jangan menyela pendapat orang lain, mendengarkan pendapat orang lain dll.bahkan kata bu das ( guru perpus) , seandainya rapatnya di ganti make bahasa kromo inggil alus,pasti g akan terjadi yang namanya kerusuhan.
seandainya dibuat sebuah refomasi bagi keberadaan mahasiswa
demontrasi dengan cara kreatif dan cerdas, terhindar dari anarki, perizinan yang lengkap, dan doa restu ( perlu g ya???).\
Mungkin semuanya bisa lebih baik, mungkin semuanya dapat menjadi lebih baik. tapi kan tulisan ini yang nulis juga mahasiswa, jadinya pasti ideal - ideal lah yang diharapkan. tapi maaf jika ada kesan menggurui, maaf jika ada kata yang menjelekkan nama baik. hanya keluh kesah aja...minta doa juga , semoga bisa lebih baik jika aku jadi orang besar nanti.

0 komentar: