Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Minggu, 30 Mei 2010

“Asw..

Ehm…yg kerja perdana…Semangat yo mas itheng!!!Bismillah, n smua kan baik2 saja..Do’ain aq biar sukses juga

aq g bs tidur.ashma’a kambuh…Hiks…”

dear kawan…

Pagi ini…tepat,jam 04.30, aku mendapat sms ini. SMS ini dari ade seperguruan yang kuliah di hukum, namanya shilla. (ne FB nya shila) Kenapa bukan orang lain yang aku tulis disini? (padahal smsnya tidak hanya dari dia) Karena, dalam dirinya ketika kulihat, aku teringat empat tahun yang lalu, empat tahun saat aku bergabung dengan PD UGM. Aku melihat semangatku, keceriaanku , sifat anak kecilku , cerewetku , bahkan optimismeku yang dulu, ada dalam dirinya. DIa mampu menjadi penghangat ruangan saat berada ditengah – tengah kami, dia mampu menjadi pemberi tawa saat bersama kami, dan mampu menjadi salah satu penghenyak haru terutama untuk hati yang ada dalam diriku.

Teringat keiklasannya dalam mengerjakan suatu hal aku terharu, teringat totalitasnya dalam menyelesaikan tugas haruku semakin dalam. Pernah saat dia menyetlikakan bajuku untuk pendadaran, dia sewotsendiri,karena bajuku kucel, padahal dah di setlika. sewot mode on shila ya cerewet “aduh……gimana yo..(yo nya khas shila, sambil mangap ombo”), kucel e mas an, shila stlikain lagi aja ya!!, dan hdsfdsfiodsjfsnfdsfdsfhdsdsfhdsfhcnwaefrewfi cerewet mode on”

Saat ini, adeku yang terkadang juga menjadi musuhku, sedang sakit, entah…ku tak mengerti sakitnya, tapi kemaren, ketika aku melihatnya., ada sedikit sendu dalam samunan keceriaan, ada sedikit pucat dalam wajah. DIa sakit fisik, namun aku juga menduga dia sakit batin.

aku hanya ingin memberikan saran terhadapmu de, anggaplah aku sebagai kakakmu, sebagai orang yang lebih dewasa dan lebih tahu masalah hidup.

“adeku…ade yang disayangi oleh semua keluarga kita (keluarga Perisai Diri), saat engkau sedih, engkau tak boleh menganggap kesedihanmu itu adalah kesedihan yang paling sedihhhhhhh dimuka bumi ini, masih banyak orang yang lebih sedih dan nyata kesedihannya dibandingkan kesedihanmu….”

“Adeku…ade yang ceria dan selalu menebarkan gairah kehidupan semangat main ke UKM, seandainya saat ini engkau sakit, maka janganlah sakitmu ini engkau tertambahi dengan menyiksa dirimu, ingatlah bahwa sakitmu itu tanda bukti Allah sayang ma kamu (memang klasik, tapi tolong di maknai), kamu disuruh menyayangi dirimu sendiri”

“Adeku…penyemangat kakak, dan pengingat kakak pada masa muda. Setiap orang memiliki masalah, tapi tahukah engkau adeku?banyak orang yang terlalu membesar – besarkan masalah diri sendiri sehingga engkau merasa terbebani, padahal masalah mu ini, terkadang tidak akan merubah kehidupan orang banyak, hanya akan merubah kehidupan mu sendiri, dan aku menyebutnya ego. Lihatlah masalah orang – orang lain yang amat nyata dan amat berat, dimana ia kekurangan makan, dimana ia kekurangan darah untuk mempertahankan nyawa, dimana ia kehilangan ayah sebagai tulang punggung, dimana banyak temen – temen kita yang kekurangan uang untuk biaya kuliah, dan masih banyak lagi masalah – masalah yang itu bisa saja tidak terjadi pada kita tapi kita melupakannya, tidak bersyukur karena hanya karena memiliki masalah hati yang sangat kecil pengaruhnya terhadap dirikita bahkan diri orang lain, dan sesungguhnya kita punya kewajiban juga menyelesaikan masalah mereka”

“adeku…kakakmu ini bukan orang yang tidak punya masalah, justru kakakmu ne adalah orang yang sering kena masalah, tapi justru dengan menyikapi masalah itu dari sudut pandang lain, engkau akan menemukan sesuatu yang indah, dampingilah sikap mu itu (melihat dari sudut pandang yang lain) dengan kesabaran dan pendekatan diri terhadap Allah, karena akan memacu kecerdasan emosionalmu”.

“Adeku…semuanya didunia ini indah, tergantung bagaimana yang akan kita lakukan, bagaimana kita menyikapinya, seandainya dengan memakai sikap satu kamu merasa tidak nyaman, sakit hati,maka sikapilah dengan sudut pandang yang lain dan sebagai katalis norma – norma ketulusan hati harus kau pegang, jadilah orang baik (lembut, jangan ada pikiran jahat)”

Adeku…aku bukanlah penasehat maupun shok keminter, tapi aku terlalu peduli pada dirimu (bukan karena aku PDKT ama kamu, ato naksir kamu), tapi karena terlalu disayangkan, jika keceriaanmu hilang karena pengolahan emosimu yang kurang. Belajar menjadi dewasa ya, karena setiap orang pasti akan melalui tahap ini, dan hasilnya berbeda – beda tergantung bagaimana dia mensikapinya.

Keluargaku, keluarga perisai diriku, sahabat – sahabatku, semangati dia ya…aku yakin, dengan semangat kita, pasti dia akan mampu mengobarkan api 10 kali lipat lebih panas dari kobaran yang ada saat ini.

Karena engkau, yang akan menggantikan generasiku..generasi kami…..

3 komentar:

Anonim mengatakan...

iyaa, terkadang shila terlalu takut untuk menjadi dewasa..
aku selalu pengen dimanjain, diperhatiin.. makanya kau ngga pengen jadi dewasa, mau jadi anak2 aja

aku juga tau, aku ngga bisa terus2an kaya gitu..
aku hanya terlalu takut, takut kehilangan..
dari dulu aku selalu kaya gitu..

i always smile, but inside my heart..there's just pain and sorrow.

aku bersyukur, karena Allah masih selalu dan akan selalu sayang sama aku. buktinyaa, aku punya kaliann ^^

ingetin aku terus ya mas andi..
biar jadi lebih baik..

terimakasih

Anonim mengatakan...

btw, jam nya terbalik tuh. bukan 4.30
tapi 3.40
hehee

itheng mengatakan...

hahahaa...baca komen yang pertama terharu, bersyukur dapat membuat dirimu punya percikan api buat berubah..tapi ralat ya..g ada hubungannya sama sikap anak kecil dan manja ya (aku juga g akan ngilang ke sifat ini)..buktinya aku juga masih bisa mempertahankan sikap itu...
tapi cara memandang nya shila...memandang suatu masalah...
tapi baca koment yang kedua , ngakak...iya ya..kebalik jamnya...yaudah ralat..jam 3.40..hehehe