Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Jumat, 11 Juni 2010

Sejak kecil aku telah diajari oleh lingkungan agar selalu bermimpi. Entah!!! siapa yang mengajarinya, tapi sejak kecil, aku sudah berani bermimpi, tepatnya punya hasrat  meraih sesuatu yang tidak mungkin menurutku, saat itu.

-----------------------------------------------------------------------------------

Aku berpikir, apakah orang tuaku yang mengajarinya? aku rasa iya, tapi aku rasa juga tidak.

Kenapa aku bilang tidak? karena dulu, saat SD, kelas dua, tepatnya, aku punya pengalaman buruk dengan orang tuaku. Meskipun jika sekarang diinget – inget rasanya aku pengen ketawa ngakak. Ceritanya begini, waktu itu kelas dua SD, aku adalah orang yang agak “terbelakang”, agak lelet mikir, dan agak lola (loading lambat). sampai kelas dua, aku inget betul klo aku belum bisa baca tulis dengan lancar, apalagi perhitungan. Nah..tiap malam, aku selalu belajar sama ibuku (klo belajar membaca) dan bapakku (klo matematika). Pengalaman burukku dengan mereka mengenai belajar dimulai dari ibuku. Karena saking Lolanya aku, saat mengeja abcde..dst tiap udah ampe huruf tertentu, aku lupa huruf selanjutnya (ini pas kelas 1). kejadian itu berulang kali terjadi, sampai tiap kali belajar membaca aku selalu dimarahin ma ibuku (ibuku udah kehilangan kesabaran tuh), kata beliau “andy!!!!konsentrasi to..moso’ bar diterangke andang lali…kapan isone!!, dsfjdsfhewnfaewfhewiafhiewaf…(sensor!!)”. Ujung – ujungnya aku nangis. Tiap malem mesti gitu, waktu belajar bukan saat yang menyenangkan , tapi menjadi saat – saat air mataku selalu keluar. Apalagi semenjak kelas dua, penderitaan itu semakin menjadi. Hal ini karena aku naik kelas satu akibat katrolan nilai dan ibuku udah diperingatkan, sehingga mungkin ibu punya obsesi agar aku tidak selola ini. Nah…di pelajaran kelas dua, udah mulai belajar nulis kata dan kalimat. Lagi – lagi, gara – gara aku belum hafal A, b,c,d , sampai z, kadang aku tonya-tanya wae sama ibuku, huruf ini kaya apa bu e..huruf ini yang mana, klo nulis kata ini pake huruf apa, kalo ini dipakainya dimana, dst..lama – kelamaan ibuku jengah ngajarin aku, dan ujung – ujungnya aku kena omelan dia, dan akhirnya nangis, nangis lagi.

Sama halnya dengan ibuku, bapakku lebih parah, klo belajar berhitung, wuh…klo misalnya udah lama banget aku mikir tapi g tau-tau jawabannya, parah banget tuh bapak. misalnya aja, ada soal 5 ditambah 5 sama dengan berapa? nah…pas itu aku langsung makai tanganku, ngitung, tapi sialnya tiap hitungan udah ampe 6, aku lupa angka berapa selanjutnya, dan aku ulang lagi, kadang ampe 4 aku lupa lagi, hingga kesabaran bapak habis, karena  satu soal saja bisa setengah jam dan bapak ngajarinnya juga udah berulang – ulang, tapi klo aku di suruh ngulang tetep g bisa. kesabaran bapak habis, berarti kemarahan bapak (waktu itu aku sebut marah) datang, “ealah le…bodo banget kowe…ngene lho…”sambil menerangkan…tapi tetep saja aku g bisa, hingga akhirnya bapak menghela nafas sambil menunggu aku menghitung. aku yang ditunggu malah semakin panik melihat bapak menghela nafas, konsentrasiku buyar, hingga akhirnya soalnya saja kadang lupa, harus ngeliat – ngeliat buku soal lagi. Akhirnya sama saja, nangis, gara – gara bapakku udah g sabar, dan bodoh – bodohin aku. Nah..bagi Baiq fifiet maryani, maaf ya, aku juga sempet gitu, maklum , ternyata nurun bapak..heheheehe…

Hingga pada saat klo g salah kelas empat sd, aku udah jenuh nangis – nangis terus klo belajar ama ibu n bapak, hingga pada akhirnya aku emosi (marah tuh mode on) lalu aku ngamuk “uwis lah!!!angger aku sinau mesti disengen – sengenni terus, di bodo – bodoke terus, aku sinau dewe wae….wegah aku sinau ro bapak karo ibu!!!” logatku tinggi membentak. (maafin andy ya pak bu, dulu pernah mbentak – mbentak ibu sama bapak, hehehe). Semenjak itu aku belajar sendiri, bapak dan ibu cuma diem nonton TV. klo g bisa, aku gengsi banget mau tanya sama bapak dan ibu, mending aku mbuka buku dan mencari jawabannya meskipun butuh waktu satu malam penuh. pokoknya mulai saat itu aku g mau tanya sama bapak dan ibu, NO WAY!!!SEKALI TIDAK TETEP TIDAK!!!untuk masalah ini, aku perang dingin sama bapak dan ibu.

Pernah aku sirik ma mereka, habisnya mereka enak – enak nonton tv, ketawa – ketawa ngakak,sementara aku belajar serius buat besok karena ada ujian, karena saking sebelnya,  siang harinya aku putus kawat antenanya yang di tempel di TV biar mereka g bisa nonton tv malemnya, dan akhirnya aku sukses, malamnya aku belajar di kamar sambil cekikikan soalnya bapak ma ibuku , mbingungi g bisa nyetel TV.

----------------------------------------------------------------------------------

Kenapa aku bilang iya, bahwa orang tuaku yang mengajari aku berani bermimpi ?

Karena semenjak kejadian itu, aku belajar dengan kemampuanku sendiri, tanpa bantuan secara langsung dari mereka, mereka memfasilitasiku, tapi tidak mau klo aku diajari. Nah..semenjak itu, aku mulai bermimpi. tepatnya kelas lima SD, aku bermimpi ingin masuk SMP unggulan di KUlon Progo, yakni SMP 1 BROSOT. meskipun SMP desa, smp ini selalu diperhitungkan di DIY, Selalu peringkat 10 besar . Bagi otak ku yang lola  saat itu, aku tidak mungkin masuk smp itu. Tapi aku tak gentar, karena aku percaya keajaiban itu pasti ada, aku yakin, dengan modal dengkul aku pasti bisa. Saat bermimpi itu, aku tuliskan sesuatu dalam sebuah kertas, dan aku tempelkan di dindingku agar aku bisa baca tiap hari

“NEM TINGGI DAN MASUK SMP 1 BROSOT”

saat itu pula aku mulai belajar tentang doa, ya..kata ibuku pas aku kelas lima

“le..nek arep ke kabul dongane, sholat to malem terus…insyaallah doanya akan terkabul”

kata – kata ini bagai hipnotis yang sampai sekarang masih menghipnotisku. kata – kata itu masih aku ingat sampai sekarang dan aku jadikan “jimat” ku. Aku telah membuktikan kata – kata itu berulang kali, dan pernah membuktikan kegagalan meraih mimpiku jika aku udah lekas mungkir dan lupa sama sholat malem.

Doaku waktu itu terkabul. Karena terkabulnya doa itu, membuat aku semangat untuk bermimpi di kehidupan selanjutnya. Mimpiku untuk masuk SMA 1 teladan (sangat jelas tidak rasional ) waktu itu, kapasitasku sebagai anak yang bodo di smp ku , dan tidak pernah mendapatkan ranking di kelas 1 dan 2 amatlah mustahil untuk masuk ke salah satu SMA termasyur di INdonesia. Bagiku saat itu, masuk SMA ini hanyalah mimpi, tak mungkin tergapai. Tapi, justru karena tak mungkin tergapai itu, aku merasa ingin membuktikan kepada ORTUku, teman – temanku, dan guru – guruku yang menyepelekan aku (saat itu aku di SMP di pandang sebelah mata karena kenakalanku). Kelas tiga, aku niatkan, dan aku membuat rencana – rencana untuk meraih kesitu. Di sini, gengsiku untuk minta ajar sama ortu masih ada, NO WAY!!…mending belajar sendiri. Kejadian masa SD memberikan trauma tersendir buatku, pokoknya klo masalah belajar, aku perang dingin sama bapak dan ibu.

Prestasiku, kelas 3 smp, melonjak jauh….ini juga berkat dukungan seseorang wanita yang sejak kelas satu kita dekat, namanya rhoma setyaningsih. Pokoknya dikelas tiga smp, kita menjadi musuh, rival. cerita mengenai rhoma setyaningsih mungkin akan aku buat cerita tersendiri, karena tanpa dia mungkin aku tidak akan sampai sejauh ini. Intinya, dengan adanya dia, setiap aku dapat nilai yang lebih baik dari dia, dia ngambek, marah, dan sebaliknya, jika dia yang dapat nilai lebih baik, aku yang marah dan emosi,pokoknya kita bener – bener bersaing dan perang dingin. Kemarahannya memuncak (marahnya bukan marah beneran, tapi marah sebel) saat aku pada semester pertama mendapatkan peringkat dua sementara dia hanya ada di peringkat delapan (klo tidak salah). DIa emosi banget, dan aku masih ingat bener, wajah sebelnya, sementara aku “tertawa menang, menang telak, bahagia merayakan kemenangan!!!”. Tapi, disamping kita sebagai rival, dia itu juga seseorang yang selalu mendukung aku, saat aku tidak berangkat karena mengikuti pertandingan, catetatannya selalu setia membantuku belajar. Tulisan terindah menurutku sampai saat ini, ya tulisannya dia. Pokoknya simbol kepribadian kelembutan seorang wanita, indah banget, kaya font komputer, lebih indah .

Hingga pada akhirnya, aku berhasil membuat geger anak – anak se gank ku (dulu kita punya gank, kumpulan anak g jelas gitu), aku keterima di SMA 1 TELADAN, SMA yang tak mungkin aku raih saat aku mulai bermimpi. Mungkin ada sebuah kenekatan bagiku, karena pada saat itu, seleksi masuk adalah tes, dengan demikian jika aku g masuk SMA itu, maka nasib ku jatuh di SMA – SMA non kualitas. Padahal kemampuanku di SMP juga jauh dari kemampuan orang – orang jenius di SMP ku. bagiku, dulu…mendaftar di sma satu sama aja bunuh diri, tapi tidak bagiku saat ini.

lagi – lagi mimpiku terkabul, doaku terkabul, membuat aku semakin berani untuk memimpikan hal yang lebih besar,menjadi juara silat nasional, itu mimpiku selanjutnya dan di sma mimpi itu terkabulkan. meskipun dampaknya di sma aku menjadi orang terbelakang, karena aku di SMA tidak sekolah ( sekolah buatku hanyalah esktrakurikuler) sementara silat adalah sekolahku, aku masuk PELATDA. sampai pernah waktu itu guru matematika namanya pak sidi, bercanda usai menerangkan pelajaran

“sudah jelas semua anak – anak?” diam semua dikelas. “andy gimana? sampun mudeng?” aku jawab aja sampun pak.Nah..bisa – bisanya guru itu nyletuk “yo wis..berarti nek andy wes jelas, wes mudeng, berarti satu kelas juga udah mudeng semua!!”.. langsung aja satu kelas ketawa ngakak, aku juga ikut ngakak!!asem tenan ki, aku dijadikan parameter yang paling bodo kok piye..( tapi emang nyata).

MEskipun demikian, aku patut bangga, dan lagi – lagi, mulut Pak guru itu (pak sidi),(maaf pak, g sopan), terbungkam. Kenapa aku harus bangga? karena dari keseluruhan siswa SMA 1, lagi- lagi aku membuat tercengang semua linkungan SMA 1, aku menjadi siswa yang pertama kali diterima di UGM lewat jalur Olah raga. Akhirnya aku bisa membalas Pak Sidi. Ceritanya gini:

setelah itu, aku lalu g pernah masuk jam ke nol (ngerjain dan  mbahas soal – soal UM-UGM). pas itu, aku masuk jam pertama, dan ketemu pak sidi waktu dia mau keluar dari kelas, aku ditanya “lho….andy kok telat, (logat lhonya khas banget pak sidi, di panjangi, jadi lhoooooooooooo)!!, entar jadi bodo banget lho!”…aku langsung nyletuk “ mboten nopo – nopo pak, lha wong sampung ketampi ten UGM kok!!”.langsung aja sekelas geer….dan huuuuuuu…sorak buatku…(satu sama kan bapak!!!). akhirnya pak sidi ngasih selamat ma aku  “weh…cah paling bodo, malah paling cepet le dadi mahasiswa, rasah mlebu wae nang sekolah, saiki nang UGM wae”..(waktu itu bagi kita di SMA satu, kita sangat menyepelekan UAN, sehingga kadang UAN hanya dijadiin syarat dan formalitas, tidak ada belajar khusus UAN).

Aku bersyukur sekali sampai sekarang jika mengingat ALlah tidak pernah tidak mengabulkan permohonanku, dan mimpiku…

Pernah aku ingkar ma Allah, aku lupa ma Allah, dan akhirnya ALlah langsung menegurku dan membuat mimpiku gagal. mengenai kegagalan mimpiku, akan menjadi cerita tersendiri.

Kini aku ingin bermimpi lagi, karena rencana telah tersusun rapi, tepatnya rencana personalku. Dengan menulis ini, aku akan mengingat bahwa mimpi harus diimbangi dengan usaha dan doa, tanpa kedua itu, mimpiku gagal. Allah pasti G ridho dengan mimpi kita jika hanya usaha tanpa doa.

Ya Allah, kabulkan lah mimpiku, tunjukkan jalanku untuk meraih mimpiku.

Aku bermimpi lagi……….

7 komentar:

Anonim mengatakan...

itheng....hahaha...ternyata cengeng...wkwkwk...tapi salut dech ma kamu..dulu inget banget pas kejadian pak sidi.,,..

Anonim mengatakan...

mas itheng..,
keren - keren, aku bisa narik kesimpulan dari sini, doa itu penting. ngakak juga baca blog yang ini, blm bisa baca tulis kelas 2 sd, emang idiot, sama kaya sekarang, idiotnya masih kebawa.

Anonim mengatakan...

shila say's
hmm, makin kenal mas andi, makin sadr banyak banget kesamaan kita
hahaha
tapi bedanya aku waktu kecil udah pinter baca.
masuk tk berapa bulan, aku udah jadi murid palinggggggggg jago baca. haha, sampe akhirnya aku jadi murid tk teladan di tk ku, waktu perpisahan disuruh baca pidato yang udah ditulisin bu guru dibungkus map merah ke pink2an
hahaha
btw bodohh bener dah ahh, kelas 2 sd blom bisa baca!!!!! wkwkwk, *ngece
tapi di sd pesona ku memudarr, walaupun selalu 10 besar, tapi nilai uas ku pas2an masuk smp favorit. akahirnya jadi cuma dapet di smp biasa (smp 196), tetep bagus sih, tapi kalah bagus sama smp pilihan pertama ku (smp 9)
lalu, sma aku berhasil masuk sma paporit di jakarta timur.. klo di smp aku bersinar2 lagi nih critanyaa. haha (5 besar teruss)
tapi ternyata masuk sma paporit, aku kalah saing. buseettt, pinter2 smuaaaaaa
aku jadi mikir, waktu dulu di smp itu aku nya yang pinter apa temen2 aku yang lain yang rada2.. alhasil aku jadi siswa bego di sma, tapi nilainya tetep bagus, tapi sayangnya temen2 ku jauh lebih bagus, hahaha
tapi ternyata aku juga bikin geger temen2 gara2 dapet ugm. padahal yang laennya masih jungkir balik sama soal2
alhamdulillah..
si itik bodoh ini keterima di salah satu univ terbaik negeri ini..
dan semuanya tidak lepas dari usaha, do'a shila plus do'anya mamah, bapak

mimpi aku selanjutnya ikut pdic, duta bahasa dan jadi mahasiswa yang sebenar2nya (bukan kupu2 lho, anti!!!)

mimpi itu bikin hidup jadi lebih hidup..
"bermimpilah, karena Allah akan memeluk mimpi2 itu" Sang Pemimpi_Andrea Hirata

Anonim mengatakan...

inspiratif banget itheng..
g tau , kejadiannya bener atau hanya ada di khayalannya itheng aja..tapi good..

itheng mengatakan...

makasih shila dan anonim, wkwkwk...
buat shila...sukses...pasti bisa asalkan ada rencana dan semangat...tentunya tak lupa doa
aku juga di doain ya...agar bisa meraih mimpi selanjutnya...

Anonim mengatakan...

nice..!!
an inspiring life lesson that showed us that we can achieve anything if we really want it..n of course..work for it..

keep dreaming..give ur hardest effort to make it real..n may Alloh show u the best way.. amin.

^o^

itheng mengatakan...

makasih....tetap sesamnagat juga untuk ayuminosekai....