Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Kamis, 23 Juni 2011

Ditengah – tengah jalan, tak henti – hentinya aku menyebut asma Allah. Sungguh, begitu luar biasanya perjuangan panji – panji agama yang mereka perjuangkan (bukan aku). Meskipun cahayanya masih buram, tetapi tetap saja mampu menerangi wilayah itu, Ledok Timoho dan juga tentunya hatiku. Hati yang jendelanya saat menulis tulisan ini sangat sakit, dipaksa melihat paha – paha bertebaran sepanjang mata memandang, dibalut dengan busana seadanya, yang membuat benda diantara dua paha setiap pria gemletuk-gletuk. Untungnya, jendela hati ini masih saja ditemani kawan – kawan yang selalu setia meneguhkan iman, menghapus segala nafsu agar tidak dimadu dengan pergokan pikiran – pikiran jorok. Kawan kawan ini sekaligus selalu mengobarkan api semangatku agar selalu bermanfaat untuk sekitar. Mereka sering menyebutnya jihad, namun bagiku, kata – kata ini terlalu mulia  di sandang oleh segala perbuatanku. terlalu malu kawan, mengatakan ini jihad. Lebih baik , sebut saja  menebus kesalahan masa lalu, kesalahan yagn membuatku selalu tahu, bahwa aku, anak yang tak layak di sebut hebat.

Kawan….kali ini yang ingin aku ceritakan adalah tentang perjalanan panjang sisi – sisi social enterpreunership di wilayah ledok timoho. Ketika aku menulis ini, aku harus dua kali bolak – balik dari timoho ke UPN untuk mengambil sebuah rotor hasil sumbangan warga ledok untuk membuat mesin pengaduk sabun cuci piring. Sabun ini kelak akan diberi nama DD light. Adapun sahabat hebatku yang akan membuat alat ini adalah Muhamad Khoirur Roziqin kawan hebatku, jenius, dan implikatif.

Kawan…seandainya roda motorku ini berputar, di perumpakan sebagai kehidupan. Maka hidup kita tentunya juga akan berputar. Kata orang terkadang ada diatas, dan terkadang di bawah. Terkadang bahagia, dan terkadang merasakan kesedihan. Namun tahukah engkau kawan?Jika memang haruslah demikian, roda ini harus berputar. Karena dengan berputar,  tujuan kita di atas roda ini akan sampai. Begitu pula hari ini kawan…roda kita telah berputar berulang kali, dan semakin dekat dengan tujuan.  Kami, para pejuang yang jika tidak boleh disebut sebagai jihad, maka akan aku sebut mereka jihad dan untukku menebus kesalahan, semakin dekat dengan sisi- sisi social enterpreunership dan sisi pusat penerang  agama.

 

Lihat lah foto – foto yang telah terjadi selama ini kawan , engkau akan tahu betapa indahnya hari – hari mereka, dan betapa spesialnya mereka untukku, karena merekalah yang menunjukkanku apa yang dinamakan perjuangan. Terima kasih kawan!!!

 

 

hebat bukan kawan!!!bulan ini, telah terjual 200 botol. Dan alhamdulilah….para pegawai (hehehe, ibu – ibu di sana) telah menerima gaji pertama. Aku sungguh merasa salut terhadap konsistensi kawan – kawan penggerak, mereka sungguh hebat!! Tak menduga kegiatan ini bisa menjadi sebuah senyum menawan bagi mereka, warga Ledok Timoho. Selamat buat Ustad AA Maulana, Sahabat – sahabat KOPI (Komunitas Peduli Indonesia), dan juga buat diriku, hehehe….

 

 

 

 

Kawan…seandainya kalian mengira kita selalu berada diatas roda!!Maka persangkaanmu salah. Kami pernah di bawah, bahkan di bawah sebawahnya roda, roda keputus asaan. Bagaimana tidak!! Hanya untuk membuat sabun cuci piring ini saja, butuh puluhan kali penelitian dan optimasi formula. Terutama aku kawan, butuh hampir tiga puluh kali  proses pembuatan skala lab, dan sepuluh kali skale up untuk skala produksi. Biayanya kawan, luar biasa!!dan engkau tahu kawan!!! terkadang di tengah – tengah itu, ada tanda putus asa, karena kegagalan. Warna yang seharusnya hijau berubah menjadi coklat. Kemudian, ada pula warna sudah berhasil dan sukses besar, eh…di diamkan satu malam memisah menjadi dua bagian, atas bening, bawah hijau. Bahkan, terkadang mendapat omelan Bunda yang ngamuk – ngamuk karena seluruh peralatan dapur berbau sabun saat proses skale up. Tapi kawan…tahukah engkau??Aku mulai asik dengan gagal, aku mulai menikmati gagal. Lihatlah, berapa kali aku gagal, hitung sendiri (belum termasuk yang sudah aku buang).

 

(foto menyusul, hehehe)…

image Ini labelnya, besok mau diganti DD Light!!

 

 

Kawan….kali ini , kami akan membuatnya menjadi berlabel, mencoba di jadikan perusahaan. Perusahaan yang nantinya akan mampu membangkitkan semangat mereka, warga Ledok Timoho, agar selalu berkontribusi untuk negeri, khususnya Yogyakarta. Doakan ya kawan….semoga mampu menjadi kenangan bagiku sebelum meninggalkan Jogja.

 

Aku sayang kalian kawan – kawan………..

2 komentar:

Anonim mengatakan...

jangan cepat puas ya, saudaraku andi...di atas langit masih ada langit....tetap rendahkanlah dirimu dari apapun...tetap semangat,semoga diberi keistiqomahan hingga akhir hayat

Anonim mengatakan...

merendahlah.......engkau akan seperti bintang gemintang.........tapi salut untuk kerjakerasnya