Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Selasa, 01 Juni 2010

01 Januari 2010,  00.00 WIB, Atas Bandara Juanda, Surabaya

Gebyar- gebyar bunga api mewarnai langit meskipun langit gerimis menangis meratapi masa depanku esok. Seandainya kawan melihat bunga api itu dengan pijakan bumi, maka aku melihatnya dari sudut dimana ku tak berpijak, menandakan bahwa aku tahun ini harus mencari pijakan agar mampu berdiri. Boing 737-400 berusaha sekuat tenaga mengatur emosinya untuk mendarat, dia emosi karena gusaran keindahan bunga api mengganggunya, atau dengan kata lain, tak ingin mendarat karena tak mau melewatkan momen langka, melihat kembang api dari sudut pandang lain. Dan pada akhirnya, akan memberi pelajaran kepadaku bagaimana di tahun ini, aku harus melihat dunia tidak hanya dari sudut pandang egoku, tapi juga harus melihat dari sudut pandang obyek yang ku berinteraksi dengannya. Menghadirkan sebuah kedewasaan.

Ku berpijak di bumi jawa, tepatnya di Juanda. Tujuanku, Yogyakarta, tempat kelahiranku. Sembilan jam perjalanan, sembilan jam pula aku tertekan, terhenyak dalam permainan pikiran yang begitu menyakitkan. “Aku telah hancur, aku telah jatuh, tak ada masadepan cerah !!” dalam pikiranku selalu berkecamuk.

Saat itu tak bisa kupungkiri, aku merindukan masa – masa sebelum semua terjadi, dalam tiap desah nafas yang kuhembus, dalam tiap detak jantung yang kupacu, dalam tiap detik yang kumiliki dalam tiap mimpi yang kulalui hanya sosok ku yang dululah, terejawantah, akankah ku hanya terjebak dalam penantian maya tak jelas kapan berakhir samar pula bagaimana harus berakhir akankah takdir berpihak padaku?(Izin menggubah puisi “intangible”mu ya kawan!!!untuk diriku, menjadi bukan pada aku dan dia, tapi padaku.)

Januari,Februari, Maret, Yogyakarta

DUNIAKU , LAIN……

Tahun baru itu nampaknya akan menjadi hidupku yang baru, hidup yang akan penuh perjuangan, benar – benar suatu perjuangan. Aku semakin dekat dengan keluargaku, tempat bernaung yang paling aman dan nyaman bagiku. Namun, ku tak bisa bernaung terus – terusan di keluargaku, karena aku bukan andy yang dulu, andy yang tak berani bertanggung jawab setelah menghilangkan bola kasti (lihat ceritanya di sini). Aku ini andy yang ingin mempertanggung jawabkan semua kesalahanku dan berusaha untuk memperbaikinya, bahkan memberikan suatu kebanggaan kepada orang – orang yang sering memberikan motivasi meskipun hal itu dulu sangat – sangat tidak terasa sekali. PERISAI DIRI memberikan keramaian hati dan sokongan hati, namun kerapuhanku selalu membuat hidup ini terasa berat, terasa sendiri. Sahabat – sahabatku, adalah terbaik, selalu mengatakan “ku tak sendiri” agar aku mampu lewati duniaku, yang lain ini, terasa sekali jika mereka ada, sahabat – sahabat terbaik. Dan sosok wanita, seorang delfi ratnasari, adalah orang yang  sangat berjasa bagi diriku, bagi hidupku, karena dialah yang perlahan- lahan tapi pasti, memberikan pupuk dan air agar semangatku selalu tumbuh dan bangkit, untuk menjadi “andy” dalam dunia lainku, menghilankan nuansa mellow, membangunkan optimisme, memberikan kepercayaan, dan memberikan dunia lainku dalam satu sisi indah, meskipun sisi satunya suram, karena ku tak mampu bermimpi, tak berani bermimpi lagi. dia pernah mengatakan “klo kamu cuma mellow terus, apa semuanya akan semakin baik, kamu harus bangkit, tunjukin klo kamu memang andy, buktiin kamu bisa bangkit!!!”

mulai saat ini, aku melihat dunia dalam dua sudut, sisi egoku dan satu sudut yang tak bisa ku jelaskan. Tapi sudut inilah yang memberikan suatu pelajaran berharga, untuk memahami sosok manusia bukan secara umum dan menggunakan norma – norma umum pula, tapi memahami sosok manusia secara personal, memiliki keiklasan untuk memaafkan karena semua orang pernah memiliki khilaf.

Maret, aku mulai bangkit ….

April sampai pertengahan mei, UKM

tiap malam aku hanya mengolah rasa, mengolah emosi, dalam kesendirian, nyesek!!!. Tiap pagi hanyalah rutinitas hambar yang sengaja aku paksa lakukan  untuk menghabiskan waktu, semua mimpiku yang hampir aku raih, terbengkalai, terusik oleh kejadian yang diwakili oleh sebentuk wujud. Semakin siang, waktu aku habiskan untuk tidur, pikirku dengan tidur, hari ini akan cepat berlalu dan dunia akan berputar kembali, dari sekarang yang aku dibawah terhempit beban, lagi – lagi beban. Namun, dua sahabat datang, seakan – seakan Tuhan mengirimi aku malaikat, dan memuntahkan kata – kata yang tercipta dariku, dan terpaksa aku makan lagi, untukku…

”Berdirilah dengan kaki-kakimu sendiri…jangan pernah berhenti atau terhenti”.

Pertengahan sampai akhir mei, UKM, UGM

Olah rasa di dampingi dengan katalis curhat kepada Allah, mempertajam mataku melihat dari sudut lain. Dari banyak kejadian yang menghimpitku, aku mulai berdiri, memaknai dunia lainku, dan saat itu aku berani bermimpi lagi…ya kawan,..aku berani bermimpi lagi, meskipun demikian tidak dipungkiri bahwa aku juga kehilangan sosok yang telah membuat aku berani bermimpi, tapi aku yakin bahwa sosok itu tidak akan hilang, selalu ada, selalu ada. akan kubuat bangga dia, meskipun hanya sosoknya (sebuah penghargaan untuknya)

Pada bulan ini dan bulan- bulan selanjutnya nampaknya kisah persahabatan akan sangat indah dan melekat di hatiku. AKu benar – benar merasakan arti sahabat bagi dirku. Disamping itu, mulai muncul sahabat – sahabat lama, dan sahabat – sahabat baru, yang memberikan dunia lainku itu menjadi sebuah dunia baru. Sahabat – sahabat lama muncul tanpa paksaan, seakan – akan dia mengalir menghampiriku menuliskan kisah – kisah indah nostalgia, sedangkan sahabat – sahabat baru seakan – akan aku yang mengalir ke arahmu dan mengajak dirimu untuk ikut aliranku.

sahabat, sahabat lama, dan sahabat baru, memberikan aku dunia lain ini menjadi duniaku, dunia yang baru

2 Juni 2010,, usia 22 tahun, andy dalam dunia baru 

Langit tak lagi meratapi masa depanku, karena langit tahu masa depanku indah, tak seperti pikiranku saat di atas juanda. Nampaknya langit berpihak kepadaku, eh..maaf, tidak..tidak, langit tidak berpihak kepadaku, langit dari dulu netral, hanya saja sudut pandang egoku yang sering mengatakan langit tidak berpihak ataupun saat ini berpihak. Kini usiaku dua puluh dua tahun, diresmikan jam 00.00 tadi. jam 03.00 aku terbangun, Lima belas panggilan tak terjawab, 20 pesan singkat aku baca setelah mengecek panggilan tersebut, banyak sekali orang yang care, peduli ma aku. Padahal aku bukanlah orang yang terkadang tak peduli pada mereka (maafin aku sobat). Terima kasih ya kawan – kawan…

sebenernya bukan itu yang aku ingin sampaikan…

dua puluh dua tahun aku hidup, dan baru kali ini, pagi ini, ULTAHKU indah, meskipun tanpa orang terdekat disisiku. Pagi ini aku merasakan indahnya hidup yang diberikan Allah untukku, kebahagiaan dikarunia banyak sekali sahabat yang care ma aku, peduli ma aku, dan yang jelas, dikaruniai dunia baru secara nyata dan dunia barus secara “eksplisit”. Allahmdulilah….Allah benar – benar sayang aku, aku kehilangan orang yang aku sayanggi tapi aku mendapatkan banyak orang yang sayang ma aku….terima kasih

Allah…engkau ajari aku suatu hal

kebahagian itu tidak terdapat di dunia ini, tapi adanya dihati

tergantung dari mana melihatnya, dan memaknai..

kebahagian itu tidak terdapat di dunia ini, tapi adanya dihati

sering kali hal yang tanpa isi, akan membuat kita bahagia di hati

kabahagian itu tidak terdapat didunia ini, tapi adanya dihati

sama dengan kesedihan, tergantung kita menyikapi

kebahgian itu tidak terdapat didunia ini, tapi adanya dihati

bagaimana dirimu memaknai, masalah hatipun terkadang akan indah jika diakhiri ketulusan nurani

kebahagian itu tidak terdapat didunia ini, tapi adanya dihati

bahkan masalah yang berat menerpamu, bisa saja hatimu akan tetap bahagia, iklas adalah kunci

kebagian itu tidak terdapat didunia ini, tapi adanya dihati..

dan rima puisi ini i..ii…ii..iii….

maknai isinya, bukan rimanya…

 

jadikan hatiku menjadi hati yang memiliki ke-dewa-saan.

TERIMA KASIH UNTUK ORANG -ORANG YANG TELAH BERJASA DALAM HIDUPKU…

semoga inilah tempat berpijakku….

4 komentar:

Anonim mengatakan...

buseeett, udah posting yang baru ajaaa
produktif sekali mas itheng ini

*shila

gadis_joglo mengatakan...

hidup adalah sebuah proses
di mana akan ada banyak hal di dalamnya
yang kita mau tak selalu ada
tapi DIA yang Esa selalu memberi yang kita butuh
susah dan bahagia adalah bagian dari hidup
keduanya merupakan cobaan
bagaimana kita memaknainya
sebagai media pengolah hati
bagaimana kita bisa mengerti indahnya sebuah kebahagiaan tanpa pernah merasa sedih..?
ya begitulah hidup

meD uLtah nDy...
moga dpt umur yang berkah...
Amin...

itheng mengatakan...

shila--makasih shil..hehehe...produktif dunk...
gadis joglo--hehehe..makasih teman...

Anonim mengatakan...

shila
aku baru bener2 baca postingan yang ini
huaaa, klo yang kali ini bahasanya kaya banget dengan metafor-metafor
semakin meresap ke relung2 hati, kembali terinspirasi
kembali, dan kembali

terimakasih