Total Pengunjung Blog

Arsip Blog

Pengikut

Popular Posts

Minggu, 09 Oktober 2011

    Bertolak dari hal yang sifatnya masih menjadi pengetahuan, belum dikaji ilmiah

    image

    Ilmu pengetahuan sendiri : bentuk upaya manusia seperti perasaan pikiran, penalaran, panca indra , intuisi untuk mengetahui sesuatu. Hal tersebut sudah ditemukan sebelum generasi kita, tetapi hal tersebut belum di kaji secara ilmiah apalagi dipertahankan secara disertasi atau tehsis.dan itu berada di sekitar kita.

    Karena kita diajarkan di agama, kita harus belajar dari alam. Memperhatikan hal yang diciptakan oleh tuhan yang maha pencipta, karena setiap yang diciptakan itu pasti ada manfaatnya.Bagian farmasi kesehatan itu sangat menarik, dan juga sangat menjanjikan..

    Setelah hal tadi yang sifatnya kadang - kadang berlalu begitu saja, klo sudah dikaji secara ilmiah, maka akan diperhatikan untuk ditiliti.

    image

    Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, konsep, dan pemahaman yang dimiliki tentang dunia dan isinya, termasuk manusia dan kehidupannya.

    Ilmu pengetahuan ini sudah dibakukan secara sistematik.

    pengetahuan itu bersifat umum dan spontan, sedangkan ilmu bersifat sitematik dan reflektif.

    sehingga apabila pengetahuan disistematisasikan dan dipertanggung jawabkan maka itulah ilmu.

    Tolok ukur ilmu pengetahuan :

    Dimensi fenomenal :

    Ada prosesnya...ada proses keilmuan . Proses ilmu pengetahuan seperti apa?? Merupakan hasil aktitifitas manusia karena manusia itu mengamati fenomena, atau gejala, atau kejadian - kejadian yang empiris (berada dalam jangkauan pengalaman manusia). Hal - hal yang berada dalam jangkauan itu tadi harus di kaji menggunakan rasional/ akal. Hal - hal yang berupa gejala, fenomena atau fakta itu di kaji dalam suatu metode ilmiah. Adapun produk dari ilmu pengetahuan itu berupa apa??beruapa dalil, teori, hukum - hukum, aksioma - aksioma. Produk ilmu pengetahuan menjadi milik umum. Dimensi fenomenalnya itu juga paradigma etis, artinya kebenaran yang dikaji secara rasional oleh para ilmuan, itu ternyata bersifat terbuka, terbuka untuk di uji , diteliti oleh ilmuan yang lain, sehingga kebenearan itu juga bisa bergeser. Contoh, dulu itu ada bumi datar. Setelah ada revolusi --> bumi itu bulat, bumi itu mengelilingi matahari. Klo kita menemukan sesuatu yang baru yang bisa menggugurkan teori yagn sudah ada, itu juga boleh. Konon kabarnya orang yang menciptakan ilmu pengetahuan itu, setingkat lebih tinggi daripada orang lain. dalam paradagima etis ada sedikit delima, seorang ilmuan itu sebaiknya tidak percaya sepenuhnya terhadap teori, hukum, kebenaran yang sudah ada, karena kebeneran itu harus dibuktikan lagi. Namun Problem nya seorang ilmuan itu harus bertolak ukur terhadap landasan teori tertentu, padahal  ilmuan berkerangka pada teori teori tersebut. Ini delematis.

    Klo kita sudah mengambil sikap terhadap ilmu yang sudah dipelajari, kita harus mengikuti perkembangan dalam ilmu yang konsentrasinya sudah diikuti..

    Dimensi struktural. Bahwa dalam ilmu pengetahuan itu, objek yang dikaji itu harus terus menerus mengikuti  perkembangan. Sehingga ada asosiasi keahlian (sarjana farmasi, ISFI). Asosiasi ini untuk informasi selalu uptodate, termasuk paskasarjana dibuka..

    Ilmu itu bisa juga suatu saat bagus, dan suatu saat ditingglakan penelitinya.

    Harus diikuti argumaentasi, sarana ilmiah, metode, dan bersifat sistemeatasi

    image

    Syarat ilmu pengetahuan klo kita ingin mengangkat pengetahaun disekitar kita menjadi ilmu pengetahuan , yang jelas obyek itu harus ada. Jadi harus ada bahan atau harus di uji keberadaannya. Manusia diaspek dari segi kesehtan, mungkin bisa menelurkan kesehatan. Tapi klo di lihat perlikaunya, maka psikologi (formal (sudut pandang)

    Ada metode sebagai cara atau sistem pendekatan

    Ilmu pengetahuan bersistem, merupakan satukesatuan dari asepk aspek yang ada

    Sistem itu kesatuan yang bulat, utuh, tersusun secara sistemasi dalam rangkaian sebab dan akibat.(ilmu pengethauan kausalitas).

    Bersifat universial

0 komentar: