Total Pengunjung Blog

Arsip Blog

Pengikut

Popular Posts

Jumat, 22 April 2011

karena itu mumpung belum terlambat mari kita kawal pembangunan KP agar berjalan dg kerangka kerja yg jelas dan pasti serta mampu mewujudkan kepentingan rakyat KP dan daerah tanpa mengorbankan hak2 rakyat dan lingkungan

itulah comment salah seseorang di FB yang merasa memiliki Kulon progo. Namun insting analisaku mulai bekerja, dan mulai menuangkan dalam bentuk tulisan. sesungguhnya, seberapa besar kapasitas kita untuk melakukan tindakan itu? Apakah dalam kapasitas kita saat ini, kita mampu melakukan perubahan tersebut?atau tulisan ini hanyalah ajakan yang tak bertenaga dimana mampu menunjukkan bahwa penulis ini adalah orang intelektual.

Maaf…bukan merendahkan penulis maupun sombong karena aku pun belum bisa berbuat lebih daripada penulis itu, atau mungkin penulis memang benar – benar orang yang mampu mengawal pembangunan KP secara nyata. Namun, yang ingin aku sampaikan di tulisan ini hanyalah sebuah pemikiran dangkal dan naif, terkadang teman-teman menyebutku (tak apalah!!).

 

kawan…terkadang kita ini hanya dilatih dan diasah oleh media untuk menjadi pembicara ulung dan pengkritik ulung, padahal kita sendiri sesungguhnya tidak mampu berbuat apa – apa terhadap apa yang kita bicarakan, terhadap apa yang kita kritik.Hingga pada akhirnya, (mungkin) demonstrasi anarkhi pun terjadi gara – gara ini. (mungkin) orang bangga menerima sembako juga gara – gara ini. (mungkin) korban mutilasi dan pencabulan banyak gara – gara ini. (mungkin) dengki dan benci anarki merebak justru disebarluaskan dengan ini.

 

Tau kawan, kanapa masa kekhalifahan islam surut dan hilang?? salah satu nya karena kualitas orang – orang yang dipimpin seperti kita saat ini. Hanya mengamati apa yang dilakukan pimpinan tanpa tahu bagaimana  harus berpikir “sudah sejauh mana aku, diri ini mampu membantu pemimpin kita, sudah sejauh mana kontribusiku membantu kepemimpinannya. (Jangan beralasan saat ini kan aku belajar, ya ini salah satu kontribusiku.) Itu benar kawan, namun apakah hanya itu yang bisa kita lakukan? meskipun saat ini aku pun belum secara nyata berkontribusi, tapi marilah, aku mengajak generasi muda Negeeri ini mulai berpikir kembali, tentang apa yang selama ini kita lakukan,

Dan tau kenapa masa Rosulluloh dapat berjaya?? salah satunya karena kualitas oran g- orang yang dipimpin sangatlah besar, sangatlah tinggi. Meskipun dia tidak setuju dengan salah satu idealisme, namun mereka tetap bahu membantu dan saling berjuang. (paman nabi salah satunya, Maaf juga jika ternyata aku salah, karena sungguh aku tidak paham sekali dengan agama).

 

Sungguh…Negeri ini tidak akan maju, apabila hanya jakarta yang bekerja dan lainnya ongkang – ongkang. (media harian jakarta).

Sungguh…negeri ini tidak akan maju, jika hanya pemimpin yang bekerja, dan yang dipimpin hanya mengharapkan apa yang bisa dilakukan pemimpin terhadap dirinya. (melihat demonstrasi anarkis, rapat DPR, antrian sembako, protes demo – demo lainnya).

 

lalu, apakah kita tidak boleh mengkritisi??

tentu boleh, namun…saat ini setelah aku amati, kritik yang di berikan bukanlah kritik yang sama – sama membangun, mayoritas saling menjatuhkan dan tenaganya distruktif. Tidak ada solusi nyata yang kita lakukan ataupun kita berikan ataupun kita dukung keputusan dari pemimpin meskipun tidak sesuai dengan kritik kita.

 

mari kita belajar menjadi pemimpin dengan patuh & mendukung orang- orang yang memimpin serta mulai melakukan hal – hal nyata untuk lingkungan sekitar kita. Hal kecil yang kita lakukan lebih berarti dan suatu saat semakin bertambahnya usia kita, hal kecil kecil yang kita lakukan itu adalah hal yang besar bila dianggap oleh orang lain.

 

janganlah berkata “yang dipimpin aja korupsi, sistem pemimpin g bagus, dan tidak sesuai kebijakan kaum bawah”. Ingatlah, kejelekan dan kelemahan pemimpin itu lebih indah dan lebih bagus dibicarakan daripada kita mengingat kehebatan – kehebatan yang telah ia lakukan.

 

inspirasi tulisan adalah hasil ta’lim kajian di masjid belakang KFC UGM:

 

kata orang – orang, kita semua itu adalah pemimpin. Dan semua pemimpin akan ditanyakan tentang kepemimpinannya. Seorang Pemimpin negeri akan ditanyakan atas kepemimpinannya terhadap rakyatnya. Seorang suami akan ditanya juga atas kepemimpinannya terhadap istri dan keluarganya. Seorang istri pun akan ditanya terhadap kepemimpinannya di rumah suaminya dalam hal pengaturan rumah dan anak – anaknya. Bahkan orang yagn tidak punya keluarga pun, menjadi pemimpin dirinya sendiri bagaimana dia mampu menjauhkan dirinya dari berbagai kejelekan yang mampu menimbulkan kemudoratan bagi dirinya.

 

Eh…malah ceramah…,hehehe…..

lanjut ya…ada suatu hal yang digaris bawahi tentang sebuah kepemimpinan. Bahwa setiap pemimpin tidak diwajibkan untuk bisa berhasil diseluruh aspek yang mereka pimpin/segala sudut yang mereka pimpin.

dalam konten ini memberikan keleluasan bagi seorang pemimpin untuk tidak terbebani ketika beliau menjadi seorang pemimpin. Namun konten ini ada penekanan bahwa setiap pemimpin harus bersungguh – sungguh terhadap kepemimpinannya, totalitas terhadap kepemimpinannya. adapun keberhasilan yang di anggap sebagai parameter,  diserahkan oleh Allah S.w.t

Kemakmuran suatu negeri, kemakmuran suatu keluarga, kemakmuran seorang diri, bukan tergantung kepada pemimpinnya. (Konteks ini untuk memberikan pengertian kepada semua orang yang dipimpin oleh seorang pemimpin). DImana bahwa ternyata kemakmuran itu ternyata tergantung pada pola pikir orang –orang yang dipimpin. Tergantung pada apa???tergantung pada pola pikir etos itikad baik untuk mengikuti visi yang dipimpin(dalam konteks islam iman) dan tetap dalam ranah kemenjalankan yang benar dan menjauhi yang buruk (dalam islam takwa).

dalam konteks kehidupan rumah tangga, maka seorang pemimpin tidak boleh sibuk hanya dalam pekerjaan untuk mencukupi kebutuhan Rumah tangganya. Justru yang harus di prioritaskan adalah bagaimana menjalankan kepemimpinannya dalam keluarga. Jadi intinya memimpin keluarga adalah prioritas dan mencukupi kebutuhan rumah tangga hanyalah sebagai alat saja dalam memimpin keluarga.

1 komentar:

Rinda mengatakan...

Hebat!
(apanya? hehe)

Lalu, kita semua adalah pemimpin diri kita. Lalu, juga ada satu intruksi dari seorang 'pemimpin' agar kita tidak "waton mlaku". Lalu, talk less do more. Lalu, write less do more? Lalu, aku tak tau intinya.. hehe...


Pokoknya, menyimak.. :) :) :)

#GJ