Total Pengunjung Blog

Pengikut

Popular Posts

Selasa, 03 Mei 2011

Kawan….

kali ini, ku ciptakan karya ditempat yang luar biasa. Bukan disembarang tempat kawan!. Kali ini aku menulis di tempat yang sungguh!!,tempat berkumpulnya orang – orang luar biasa. Orang – orang yang berjihad dijalan Allah, di jalan Tuhan semesta alam berada disini. Orang – orang ini, kawan! berjuang demi kepentingan – kepentingan kaum bawah. berjuang demi kepentingan – kepentingan dimana  menyalurkan kewajiban orang atas ke orang bawah. Dengan jalan jika menggunakan kata mulia, yakni da’wah yang benar – benar penuh kebahagian di dunia dan akhirat. Ya, kawan, aku…andy eko wibowo, seorang anak desa biasa, sedikit sekali berjuang di jalan agama,bahkan tak tahu apa itu esensi agama, berada di Markas yang luar biasa, Dompet Dhuafa, tempat orang bekerja untuk berjuang dan memperjuangkan Agama, memperjuangkan kesejahteraan dan kemerataan harta, serta berjuang sesuai dengan visi  pribadiku yang entah akan tercapai atau tidak.

 

“Kemiskinan tidak akan bisa di hilangkan dimuka bumi ini, namun sesungguhnya yang harus kita hilangkan adalah pola pikir orang miskin agar tidak berpikir dia itu miskin”. karena kemiskinan itu relatif , dan miskin itu bukanlah data dari RT, RW, dan data adminsitrasi penghasilan dibawah UMR.Orang tidak berkemampuan itu bukanlah merujuk data RT, RW, dan data desa”

kawan…sungguh…tempat ini adalah luar biasa. Ditemani dengan pimpinan disini aku harus mempresentasikan materi untuk  meng Goal kan Pemberdayaan Ekonomi warga ledok timoho, daerah kawasan pemulung. Aku mempresentasikan tentang sabun cuci piring dimana rencana akan dibuat home industri disana untuk meningkatkan salah seorang keluarga disana.

“ Kami sadar bahwa kami tak akan pernah membawa nama KOPI (Komunitas peduli Indonesia ) disana, kami pun sadar tak akan pernah membawa nama Dompet duafat disana, karena kami tahu, berjuang melalui diri sendiri di sana akan lebih alami, dan itulah yang akan kami buat, alamiah, seperti teman – teman mengajar ngaji disana, atas nama pribadi, asep, acha, prima, yuli, yonika, maya, dan pejuang – pejuang lainnya, bukan atas nama organisasi”

Organisasi adalah wadah untuk mengumpulkan individu – individu yang memiliki tujuan sama, bukan sebagai sebuah nama yang harus dibesarkan.

***

Yang akan aku ceritakan kali ini, bukanlah tentang bagaimana presentasiku.

Yang akan aku ceritakan kali ini, adalah  sosok - sosok yang bersama aku saat ini. Di hadapanku, sosoknya tak asing lagi. Wajah kharismatik, selalu terbasah wudu, serta aksen jawa baratan. Disampingnya duduk seorang yang sama dengan didepanku, namun lebih berpengaruh, aksen bicaranya jawa tulen, medok. Dia lebih hebat, bahkan sangat hebat lagi. Setiap perkataan yang ia keluarkan selalu didengarkan. setiap pertanyaan yang ia ajukan, selalu dijawab dengan antusias dan penuh rasa persaudaraan.

 

Kawan, dua orang dihadapanku mungkin belum lah seberapa, yang luar biasa adalah orang – orang lainnya. Mereka tahu bagaimana mendukung pemimpin. Mereka tahu bagaimana cara mengemukakan ketidak setujuan, cara mengkritik membangun dan mereka tak lupa, akan tujuan awal mereka, tidak lupa akan amanat mereka.

Aku hanya terbengong – bengong melihat kejadian ini. Bagaimana ruangan ini dipenuhi rasa persaudaraan dan rasa untuk maju.

 

Pemimpin mampu mengarahkan yang dipimpin untuk maju, dan yang dipimpin mampu mendukung pemimpin untuk mengadakan sebuah kemajuan, kemajuan dalam jalan berjuang melawan lingkungan yang tak sama dengan mereka”

“potong gaji – potong gaji!!”. sambil celetuk tertawa mewarnai kawan – kawan baruku ini. seisi ruangan tertawa. entah aku, agak g mudeng, awal mula celetukan ini. Tapi sungguh, ini membuat diriku yakin, yang bekerja disini adalah saudara semua.

 

Mereka menghormati, mereka bersatu, dan yang lebih hebat adalah mereka telah melewati tataran pemikiran bahwa diri sendiri telah cukup , dan saatnya untuk berjihad, sesuai dengan visi yang sama dengan ku tadi, bedanya, “aku belum apa – apa dan hanya pandai berbual, dan aku belum mengerti arti jihad”.

 

***

“Apakah diruangan ini, setelah keluar dari sini, akan menghasilkan prestasi diluar  medali medali yang hanya mengungkung aku kedalam kesombongan???”

prestasi yang menurutku luar biasa

 

 

Lantai dua, DOMPET DUAFA, Jl. Kyai Mojo , Yogyakarta.

3 Mei 2011

0 komentar: